Jumat, 10 Desember 2010

POSYANTEG KECAMATAN MOYO HILIR HIDUP LAGI




Posyanteg (Pos Layanan Energy Tepat Guna) merupakan salah satu wadah untuk pengembangan dari kreatifitas dalam upaya mensejahterakan dan menumbuhkan kemandirian masyarakat. Bertempat di Kantor Camat Moyo Hilir BPM-PD yang menangani langsung program POSYANTEG ini mengadakan sosialisasi sekaligus membentuk pengurus Posyanteg tingkat kecamatan dan acara ini di hadiri oleh seluruh Kepala Desa dan sekecamatan Moyo Hilir dan perwakilan 4 orang dari warga masyarakat dari masing-masing desa. Kegiatan ini tidak lain untuk membangkitkan semangat masyarakat menumbuhkan kewirausahaan. Dalam sambutan dari salah satu tim dari Kabupaten Sumbawa mengungkapkan “ berdasarkan PERMENDAGRI tahun 2010 mengenai penggunaan Energi tepat guna maka diperlukan peran dari seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan program ini.” Ungkapnya lagi “ yang termasuk energy tepat guna adalah memproduksi alat-alat pertanian dengan kreatif, membuat alat-alat rumah tangga seperti kompor, membuat masakan atau makanan dan banyak lagi yang penting alat yang digunakan adalah murah, gampang didapat, dan mempunyai nilai ekonomis dan mempunyai fungsi yang sama dengan alat yang modern.
Di dalam masyarakat sebenarnya banyak potensi yang bisa di gali dan di kembangkan seperti pembuatan kain sarung khas Sumbawa (kre sesek), pembuatan rabana kebo, pembuatan parang khas Sumbawa, pembuatan masakan khas Sumbawa dan masih banyak lagi, tetapi keahlian itu tidak didukung dengan proses pemasaran ata promosi ke luar wilayah Sumbawa.
Ketua tim penggerak PKK Kecamatan Moyo Hilir yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan “ sebenarnya di Kecamatan Moyo Hilir sudah ada suatu produk sebagi bahan makalan atau cemilan yang di produksi di Desa Ngeru yaitu dodol rumput laut, yang bahan rumput lautnya sendiri berasalah dari wilayah Moyo Hilir sendiri yaitu dari Tanjung Bele.
Salah satu langkah untuk mengkafer program ini maka di bentuklah pengurus tingkat kecamatan. Setelah beberapa menit acaranya di istrahatkan karena tim formatur mengadakan rembuk guna menyatukan pemikiran mengenai sosok ketua yang akan memimpin POSYANTEG Kecamatan, maka akhirnya terpilihlah bapak HAIRIL ( Kepala Desa Moyo) sementara bapak ABDUL HARIS, A.Ma terpilih sebagi sekretaris dan bapak MAHMUD sebagai bendahara.
Dalam sambutan terakhirnya tim dari Kabupaten mengungkapkan” posyanteg ini jangan sampai hanya namanya saja tetapi diperlukan sebuah usaha dan kerjasama untuk mensejahterkan masayakat, untuk memudahkan akses masyarakat kami menyarankan perlunya dibentuk WARTEG (Warung Energy Tepat Guna) di tingkat desa. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena selain mensejahterakan masyarakat juga menumbuhkan rasa kemandirian dalam pengelolaan hasil pertanian karena notabenenya masyarakat moyo hilir merupakan masyarakat yang mata pencahariannya adalah bertani. Selain itu juga masyarakat juga ditanamkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

Jumat, 03 Desember 2010

IMPIAN SETENGAH WUJUD





Sudah lebih dari 60 tahun penantian masyarakat Desa Moyo Mekar melihat kantor desa mereka direhab, kini menjadi kenyataan walaupun setengah ujud. Keterangan yang didapat oleh Kampung Media Digital “Gempar” bahwa dibawah kepemimpinan Bapak Irwansyahruddin (Kades) penyelesaian kantor desa rencananya akan rampung selama tiga tahun.


Terdengar bisikan-bisikan kecil dari masyarakat “KENAPA PENGERJAANNYA LAMA SEKALI?” hal ini ditanggapi oleh Bapak Irwansyahruddin dengan bijak dan meresponnya dengan positif. Kades mengatakan “pelaksanaan rehab kantor ini merupakan program utama dalam jabatan saya sebagai kades, tapi dengan minimnya APBD Kabupaten Sumbawa yang diperuntukkan bagi Desa Moyo Mekar sangat minim, sehingga pelaksanaannya harus bertahap dan saya akan menargetkan penyelesaiannya akan rampung selama saya masih menjabat kepala desa”.


Untuk mengerjakan pembangunan ini, anggaran yang ada hanya sebesar Rp 20 juta saja. Masih jauh dari harapan yang ingin dicapai oleh pemerintahan desa Moyo Mekar. Dengan anggaran yang ada pembangunan akan difokuskan pada pembangunan tembok bangunan saja. Sementara atap dan lantai akan dikerjakan bila ada anggaran baru yang dikucurkan oleh pemerintah daerah pada tahun 2011 mendatang. Dengan kata lain, dana yang dianggarkan melalui APBDES akan kami fokuskan kepada sektor fisik. Itu semua akan mudah terlaksana dengan dukungan penuh dari masyarakat. Dukungan terutama datang dari para tokoh agama dan masyarakat terutama dari bapak – bapak mantan Kepala Desa.


Mereka semua salut dengan trobosan yang dilakukan oleh KADES yang berhasil dan mampu merubah tampilan dari Kantor Desa Moyo Mekar. Ungkap salah satu mantan Kepala Desa Moyo Meka bapak H.B ABDULLAH “ Kantor Desa ini harus bisa menjadi kantor Desa Percontohan apalagi di dukung letaknya dijantung Kecamatan Moyo Hilir”.


Disisi lain, Bapak M. Rasyid, A.Md selaku Sekdes mengatakan “pelaksanaan program ini tidak menghambat kami dalam melayani masyarakat setiap waktu karena pemerintah desa merupakan ujung tombak dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Kamis, 25 November 2010

HARAPAN TULUS DARI GURU


MENGAPA HARUS BERUBAH ???
SIAPA YANG HARUS BERUBAH ???

Banyak orang yang tidak mau berubah karena takut repot. Berubah adalah tanda perbaikan. Siapa yang tidak mau berubah dengan alasan tidak mau repot sama halnya dengan tidak menginginkan perbaikan. Padahal perbaikan adalah sebuah tuntutan perkembangan jaman. Siapa yang tidak mengikuti tuntutan perubahan jaman akan tertinggal, berarti tidak mau maju dan akan menerima resiko teringgal.
Dengan kata lain perubahan memang merepotkan tetapi repot itu bagian dari perjuangan dan perjuangan diperlukan untuk meraih kebahagiaan.
para alim ulama pun membenarkan hal ini. ulama arab mengatakan "waktu ibarat pedang yang siap menyayat siapapun yang tidak mau merubah dirinya karena kebodohan yang ia miliki, untuk itulah kita harus merubah diri jika tidak ingin dipenggal oleh waktu.

Contoh lain : Ketika Negara Hirosima dan Nagasaki luluh lantak karena bom atom pasukan sekutu, pertanyaan pertama menurut sejarah yang mencuat adalah “berapa guru yang masih tersisa?”. Sungguh merupakan pertanyaan sederhana yang menyimpan energy dahsyat. Jepang telah menjadi Negara yang paling pesat meraih revolusi kemajuan dengan memanfaatkan guru sebagai motor penggeraknya. Dengan demikian jika suatu Negara menginginkan kemajuan secara cepat maka gurulah yang mula-mula harus melakukan perubahan.
Senada dengan hal tersebut diatas Bapak Zakariah Rasyidi, S.Pd kepala SDN 1 Moyo dalam arahannya pada pertemuan dengan guru-guru di sekolahnya menyatakan bahwa kita sebagai seorang guru harus selalu melakukan perubahan dalam meningkatkan kompetensi guna kemajuan pendidikan di Negara kita RI, khususnya SDN 1 Moyo.

Sering kita terlena dengan julukan "GURU ADALAH PAHLAWAN TANPA TANDA JASA". Sehingga selogan ini berenergi sangat kuat bagi penyandangnya, yaitu GURU. predikat ini pula yang membangkitkan semangat "SUKARELA" bagi guru bekerja dalam tugasnya. Namun kita perlu cermat dengan kata SUKA DAN RELA. "SUKA" bukan berarti kita senang melakukan setiap tugas tanpa menyadari/melihat batasan-batasan kemampuan kita sebagai seorang mahluk sosial, mahluk ekonomi dan sebagai orang yang dibawahi oleh kebijakan/aturan-aturan perundang-undangan. Terkadang kita bekerja melebihi batas normal tanpa mendapatkan hak-hak sebagai seorang guru. dan bukan berarti karena rasa "suka" itu kemudian kita "RELA" ditekan dari segala penjuru. Tekanan psikis selama mengahadapi siswa-siswa yang bermasalah misalnya, ditambah lagi dengan tekanan dari atasan, tuntutan kurikulum yang terlalu tinggi, sikap arogan wali murid yang kadang suka melaporkan guru kepada polisi karena menghukum anaknya yang jelas-jelas bersalah di sekolah. Sikap "RELA" seperti ini sesungguhnya adalah "PASRAH" dan menunjukkan KETIDAK BERDAYAAN guru dalam mendapatkan perlindungan dan haknya sebagai manusia yang juga harus DIHARGAI.
Kondisi tidak mengenakkan ini wajib kita fikirkan bersama oleh semua unsur bangsa ini. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya???
GURU ADALAH PAHLAWAN YANG SELAMA INI KITA LUPAKAN.

Disisi lain, guru harus selalu meningkatkan kompetensinya sebagai bagian dari bangsa dan masyarakat. Kemampuan guru menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai dengan lingkungan tempat ia mengajar MUTLAK diperlukan demi kemajuan dan kelancaran proses belajar mengajar. Jalinan kerjasama yang harmonis antara guru dengan masyarakat juga akan menjadi salah satu faktor besar dalam upaya mensukseskan dunia pendidikan. sehingga GOALnya adalah terselenggaranya usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang dinikmati oleh semua bangsa Indonesia.

Selamat hari guru, maju dan maju terus guru Indonesia!!!!

Jumat, 19 November 2010

(USAHA MEMBANGUN KESEPAKATAN DENGAN ORANG TUA SISWA)


SMK ISLAM GUNUNG GALESA MOYO ADAKAN RAPAT KOMITE SEKOLAH PERDANA


SMK Islam Gunung Galesa Moyo sejak berdiri dua tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 4 April 2010 melaksanakan rapat komite perdana yang dilaksanakan pada tanggal 28 September 2010. Rapat seperti ini sudah biasa dilaksanakan oleh sekolah yang lain. Akan tetapi bagi sekolah baru seperti SMK Islam Gunung Galesa Moyo adalah sangat berarti. Hal ini disebabkan karena kkegiatan ini merupakan saat-saat dimana pihak menagement sekolah membangun kesepakatan dengan orang tua siswa untuk pertama kali. Rapat yang dilaksanakan di dalam Masjid sekolah, diharapkan akan memberikan kontribusi dan menghasilkan keputusan terbaik bagi pekembangan SMK Islam Moyo Hilir pada yang akan datang.
Di forum inilah sekolah ini mulai membangun kesepakatan terkait dengan berapa anggaran pendidikan yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa, untuk membiayai pendidikan anak mereka. Orang tua siswa yang hadir sekitar 70 persen dan dihadiri oleh mayoritas para ibu-ibu. Setelah proses dibangun kesepakatan bahwa uang komite sekolah yang harus mereka keluarkan adalah sebesar RP 70.000/ bulan. Bagi sekolah yang sudah mapan, mungkin anggaran sebanyak ini tidak seberapa. Akan tetap bagi sekoah baru seperti SMK Islam Gunung Galesa Moyo adalah merupakan sesuatu yang besar.
Uang komite sekolah ini nantinya akan dipergunakan untuk membiayai proses pendidikan, diantaranya adalah pengadaan bahan praktek siswa berupa komputer. Item ini merupakan pos yang paling banyak diperuntukkan, karena ini terkait dengan kebutuhan siswa. Semakin banyak alat praktek yang ada maka semakin menunjang anak-anak dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam mengoperasikan komputer yang merupakan kompetensi keahlian mereka.
Apalagi sekolah ini adalah sekolah swasta dan baru, dimana uang komite sekolah merupakan salah satu sumber keuangan sekolah dalam menjalankan aktifitas proses pembelajan.

Aryati. gempar-SBW

Kamis, 18 November 2010

PERTEMUAN KAMPUNG MEDIA “GEMPAR SUMBAWA” MULAI DI GALAKKAN




Jum’at malam (5/11) kampung media digital “gempar” mengadakan pertemuan rutin mingguan. Di sela-sela gerimis yang mengguyur pulau Sumbawa, tidak menyurutkan anggota kampung media untuk melakukan pertemuan guna membahas perkembangan kampung media ke depan. Bukan isapan jempol kalau kampung media telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat, khususnya masyarakat moyo hilir dalam mendapatkan informasi-informasi dengan cepat, mudah dan murah.
Salah satu diantaranya telah membantu dunia pendidikan, misalnya memperkenalkan jaringan kampung media kepada siswa-siswi MAN 2 Sumbawa, SDN 1 Moyo dan Sekolah-sekolah lain yang ada di wilayah kecamatan moyo hilir. Kampung media juga telah melakukan sosialisasi kepada Kelompok Kerja Guru (KKG bermutu) gugus I kecamatan Moyo Hilir tentang keberadaan kampung media. Al hasil, pengurus KKG pun menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada kampung media karena sudah ambil bagian dalam menyukseskan dunia pendidikan di kecamatan moyo hilir.
Selanjutnya, anggota kampung media melakukan rembuk ulang tentang pelaksanaan program kerja yang telah disepakati di awal pembentukan kampung media. Dintaranya membahas tentang kevakuman dalam mengaploud berita di blog kampung media. Sedikit tidak ada beberapa hal yang melatarbelakangi kevakuman tersebut. Sebut saja peralatan laptop atau sejenisnya yang sangat terbatas pada anggota kampung media, jaringan yang sering terganggu karena adanya pemadaman listrik. Seperti yang disampaikan oleh petugas Telkom Sumbawa yang memasang jaringan speedy dan hotspot bagi kampung media Bapak Abdul Wahab mengatakan “kalau terjadi pemadaman listrik di salah satu wilayah terdapatnya menara (tower) pemancar milik Telkom, maka jaringan speedy ataupun hotspot tidak dapat diakses”.
Secara kebetulan, tempat terdapatnya menara/tower berada di wilayah pemadaman listrik yang berbeda. Jika listrik nyala diwilayah Moyo Hilir padam (lokasi speedy dan hotspot) maka tidak dapat mengakses ke jaringan, sebaliknya jika terdapat pemadaman di wilayah tower Telkom (di Kecamatan Batu Lanteh) maka jaringan pun tidak dapat terakses. Belum lagi terdapat kendala mati lampu diluar jadwal pemadaman yang sudah membuat perlatan modem milik Telkom amblas karena Tegangan Kejut.
Dikatakan juga oleh petugas Telkom bahwa kendala utama tidak koneknya speedy memang karena jadwal mati lampu yang diberlakukan PLN. Untuk itu pihak Telkom juga akan segera melakukan perbaikan-perbaikan demi memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan.
Namun disadari bahwa kendala selalu ada dalam setiap usaha. Anggota kampung media terus mencari solusi demi kelancaran kampung media.
“Sugianto” selaku ketua kampung media gempar mengajak teman-teman anggota untuk selalu berusaha eksis ditengah kendala yang ada. Karena bagaimanapun pemerintah telah merekomendasi kepada kita program yang sangat baik ini. Tinggal kesiapan dan keikhlasan serta keuletan kita untuk ikut melebur di dalamnya.

Bravo kampung media!!!

HIKMAH IBADAH QURBAN

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang sangat bersejarah dalam peradaban umat islam, dimana terdapat peristiwa yang amat sangat bersejarah yang menjadi pedoman bahkan menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat islam dalam hal beribadah bagi mereka yang mampu. Peristiwa tersebut dilakoni oleh satu keluarga Nabi dan rasul yakni keluarga nabi Ibrahim As beserta anaknya Ismail yang juga seorang nabi beserta isteri beliau Siti hajar. Dimana Allah menguji keimanan dan ketaqwaan mereka dengan memberikan ujian yang sangat berat dan sulit untuk dilakukan. Namun mereka berhasil melaksanakan perintah Allah tersebut dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sebagai bukti keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Dari rangkain peristiwa yang mereka jalani melahirkan kewajiban bagi umat islam yaitu kewajiban untuk berhaji dan berqurban bagi mereka yang mampu.
Ibadah haji dan Qurban adalah dua ibadah yang tidak bisa dipisahkan, keduanya sama-sama membutuhkan pengormanan yang besar. disini saya akan memaparkan beberapa Hikmah dari pada berqurban. Kewajiban berqurban dinyatakan Allah dalam Al Quran suran Al Kutsar : 1-3
            
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus[1606].
Setiap ibadah pasti ada hikmahnya, meskipun tidak semua orang dapat mengetahui hikmah tersebut melalui penalaran akal pikirannya. Hanya Allah sendiri yang mengetahui rahasia dan hikmah seluruh ajaran agama yang diturunkan-Nya. Hikmah-hikmah Allah sendiri tersebut ada yang diungkap dalam kitab suci Al-Quran atau sunnah Rasul, ada pula yang tidak disinggung sama-sekali. Bagian hikmah yang tidak disinggung ini, hanya dapat diketahui dan dihayati oleh kalangan tertentu, yang dalam Al-Quran dinamakan Arrasikhuuna fil-‘ilmi, yakni mereka yang kuat imannya dan kelebihan ilmu oleh Allah, yang tidak diberikan kepada orang lain (QS Ali Imran, 3:7)
              •                        •            
7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Di antara hikmah ibadah Qurban, ialah untuk mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan-Nya yang jumlahnya demikian banyak, sehingga tak seorangpun dapat menghitungnya (QS Ibrahim, 14:34). Hikmah secara eksplisit dan tegas tentang ibadah qurban ini, telah diungkapkan dalam Al-Quran:
                              
36. Dan Telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
Hikmah selanjutnya adalah dalam rangka menghidupkan sunnah para nabi terdahulu, khususnya sunnah Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai Bapak agama monoteisme (Tauhid), Ibadah qurban berasal dari pengurbanan agung yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim terhadap puteranya yang emenuhi perintah Allah. Allah sangat menghargai dan memuji pengurbanan Nabi Ibrahim yang dilandasi oleh iman dan takwanya yang tinggi dan murni, kemudian megganti puteranya Ismail yang akan dikurbankan itu dengan seekor hewan domba yang besar (QS Ash-Shaffat, 37:107).
   
107. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].
Dan hikmah berikutnya adalah dalam rangka menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tgl 10 hingga 13 Dzul-Hijjah, yakni Hari Nasar (penyembelihan) dan hari-hari tasyriq. Memang Syari-at agama kita menggariskan, bahwa pada setiap Hari Raya, baik Idul Fitri ataupun Idul Adha, setiap orang Islam diperintahkan untuk mengumandangkan takbir. Hal ini memberikan isyarat kepada kita, bahwa kebahagiaan yang hakiki, hanya akan terwujud, jika manusia itu dengan setulusnya bersedia memberikan pengakuan dan fungsi kehambaannya di hadapan Allah s.w.t. dan dengan setulusnya bersaksi dahwa hanya Allah sajalah yang Maha Besar,Maha Esa, Maha Perkasa dan sifat kesempurnaan lainya.
Kebahagiaannya yang sebenarnya akan tercapai, apabila manusia menyadari bahwa fungsi keberadaannya didunia ini hanyalah untuk menjadi hamba dan abdi Allah, bukan abdi dunia, ataupun abdi setan (QS Al-Dzarriyat, 51:56)
      
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Di samping itu semua, Hari Raya Qurban-pun merupakan Hari Raya yang berdimensi sosial kemasyarakatan yang sangat dalam. Hal itu terlihat ketika pelaksanaan pemotongan hewan yang akan dikorbankan, para mustahik yang akan menerima daging-daging kurban itu berkumpul. Mereka satu sama lainya meluapkan rasa gembira dan sukacita yang dalam. Yang kaya dan yang miskin saling berpadu, berinteraksi sesamanya. Luapan kegembiraan di hari itu, terutama bagi orang miskin dan fakir, lebih-lebih dalam situasi krisi ekonomi dan moneter yang dialami sekarang ini, sangat tinggi nilainya, ketika mereka menerima daging hewan kurban tersebut.
Agama mengajarkan bahwa semua ibadah hendaknya dilakukan semata-mata ikhlas karena Allah (QS Al-An’am, 6:162-163). Tak terkecuali ibadah haji dan ibadah Qurban. Karena hanya dengan niat yang terikhlalah, akan terjamin kemurnian ibadah yang akan membawa pelaksanaannya dekat kepada Allah. Tanpa adanya keikhalsan hati, mustahil ibadah akan diterima Allah (QS Al-Bayyinah, 98:5)
            •     
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
Dalam kaitan dengan ibadah qurban, Allah menegaskan bahwa daging hewan yang diqurbankan itu tidak akan sampai kepada-Nya hanyalah ketaqwaan pelaksana qurban itu (QS Al-Haj, 22:37). Jadi Allah tidak mengharapkan daging dan darah hewan qurban itu, tetapi mental ketaqwaan ini tidak akan tumbuh di hati yang bersih dan ikhlas.
Ibadah qurban mempunyai hikmah untuk membersihkan hati agar menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya iman dan taqwa. Dengan demikian, dimensi keikhlasan sudah seharusnya menjadi landasan setiap amal perbuatan manusia, agar manusia mengorientasikan kehidupannya semata-mata untuk mencapai ridha Allah s.w.t. Dengan ikhlas beramal, berarti seseorang membebaskan dirinya dari segala bentuk rasa pamrih, agar amal yang diperbuat tidak bernilai semu dan bersifat palsu. Dengan keikhlasan, seseorang dapat mewujudkan amal sejati. Kesejatian setiap amal diukur dari sikap keikhlasan yang melandasinya. Dan kesediaan berqurban yang dilandasi rasa keikhalan semata-mata, dapat mengurangi atau mengekang sifat keserakahan dan ketamakan manusia untuk berlaku serakah dan tamak, namun kecenderungan itu dapat dieliminir dengan membangkitkan kesadarannya agar bersedia berqurban untuk sesamanya. Kesediaan berqurban mencerminkan adanya pengakuan akan hak-hak orang lain, yang seterusnya dapat menumbuhkan rasa solidaritas sosial yang tinggi.
Dengan syari’at qurban ini, kaum muslimin dilatih untuk menebalkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Ibadah qurban ini sarat dengan nilai kemanusiaan dan mengandung nilai-nilai sosial yang tinggi. Oleh karenanya orang Islam yang tidak mampu mewujudkan nilai-nilai kemasyarakatan, dianggapsebagai pendusta agama(QS Al-Ma’un, 107:1-3). Karena ibadah haji dan Idul Qurban kali ini datang di saat sebagian besar kaum muslimin sedang dalam kesulitan ekonomi, maka mari kita manfaatkan momen ini untuk mawas diri dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Fastabiqul-khairat. Maka kita berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.
Bagi kaum muda maupun tua, cinta adalah rasa paling berharga. Bagi seorang ibu, betapa pun jeleknya muka anaknya, misalnya, namun sang ibu tetap mencintainya sebagai darah dagingnya. Ia pun tetap mengurusinya penuh keikhlasan. Bagi seorang suami, cinta merupakan perekat dan pengikat hubungannya dengan sang isteri. Cinta berbeda dengan suka. Suka hanya bersipat tiba-tiba, instant (praktis), dan mudah hilang. Sedangkan cinta merupakan kecocokan jiwa dan hati, selalu terbenam dalam hati, dan untuk menjaganya diperlukan pengorbanan penuh keikhlasan.
Manusia sebagai makhluq, diciptakan oleh Allah Swt. Sebagai makhluq, kita senantiasa menghambakan diri kepadaNya penuh cinta dan keikhlasan. Bahkan, dengan kecintaan Ibrohim kepada Allah Swt., ia ikhlas mengorbankan putera yang dicintainya. Padahal, di satu sisi Ibrahim mencintai puteranya (karena umur 80an tahun baru dkaruniai putera), dan di sisi lain ia harus membuktikan kecintaannya pada sang Khaliq. Akibat pengorbanannya itu, ia dijuluki Khalilullah.
Haji dan qurban, merupakan dua ibadah pembuktian kecintaan dan keikhlasan kita kepada sang Khaliq. Ingat, tidak akan pernah ada kata cinta tanpa ada pengorbanan.
Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga kita dan menjadikan kita sebvagi hamba hambanya yang pandai bersyukur dan ikhlas dalam berqurban. Amin ya rabbal alamiin.
________________________________________

Rabu, 17 November 2010

DEMOKRASI SUMBAWA PUTARAN 3

Perasaan was-was dan resah masyarakat Sumbawa menanti pemimpinnya kini telah terobati setelah KPUD Sumbawa menetapkan PIlkada Putaran ke-3 di gelar besok serempat di wilayah-wilayah yang menjadi permasalahan di Pilkada putaran ke-2 kemarin.
Pilkada putaran ke-3 ini menjadi sorotan bagi seluruh lapisan masyarakat, karena terhembus kabar bahwa Pilkada ulang ini akan batal digelar karena masalah anggaran yang tidak tersedia. Menurut salah satu masyarakat Moyo Hilir, bapak BURHANUDDIN, S.Pd yang kami konfirmasikan menyatakan “Kami sebagai masyarakat menjadi korban karena belum adanya sosok pemimpin yang sah untuk priode 2010-2015 kedepan, semoga pilkada putaran ke-3 ini bisa terlaksana dengan aman, tertib dan damai serta menjadi putaran yang terakhir sehingga bisa tercipta demokrasi yang dewasa bagi masyarakat Sumbawa”.
Lain halnya dengan bapak ALAMUDDIN, S.Ag seorang guru di salah satu SD di wilayah Kecamatan Moyo Hilir menjadi korban karena SK Kepangkatannya belum bisa terbit lantaran belum ada pemimpin yang sah.

LAWAS AGAMA

Syair agama Sumbawa dalam bahasa lawas
PAMUJI TENTU KO NENE
NO SI BAU TU KAMAENG
ADA PANG KITA BAJELE

MANA SI ADA PANG KITA
SANOMPO ANUNG TU PUJI
NA KE SANGKA NO KAMILI

PATIT SIMANA KAMILIN
ADA PANG KITA PANUNAS
BALONG PAHAM NA MANGAKU

TANDA TENTU MO MANGAKU
KASASANG BUYA TU PUJI
ILANG PIKIR LING KATIPU

Senin, 15 November 2010

TALK SHOW “REFLEKSI PELAKSANAAN BOS KABUPETEN SUMBAWA”




Senin, 15 Nopember 2010 di Kantor Bupati tepatnya di ruang rapat lantai 1, Sumbawa TV yang bekerja sama dengan DIKNAS Kabupaten Sumbawa mengadakan kegiatan TALK SHOW yang bertajuk “REFLEKSI PELAKSANAAN BOS KABUPATEN SUMBAWA”. Sebagai nara sumber berasal dari KADIS DIKNAS KAB.SUMBAWA, SAMBIRANG S.Pd (Komisi IV DPRD Sumawa ), Ketua PGRI Sumbawa dan perwakilan Komite Sekolah ( SDN 2 Sumbawa ). Sementara audiennya berasal dari Praktisi pendidikan, Mahasiswa, LSM, ORMAS, Parpol dan pihak yang peduli dengan pendidikan.
Walaupun kegiatan ini yang molor 2 jam lebih dari yang direncanakan tetapi tidak mengurangi hasil dan manfaatnya. Lagu yang berjudul Wajib belajar yang dibawah oleh anak SD Bukit Permai Sumbawa sebagai pembukanya. Dalam sambuatannya Kadis Diknas Kabupaten Sumbawa mengungkapkan “Penggunaan dana BOS ini perlu adanya pengawasan eksternal maupun internal sehingga meminimalisir terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan dana BOS.” Ungkapnya lagi”Dana BOS ini harus betul-betul diperuntukkan untuk siswa sehingga tidak ada lagi anak-anak kita yang putus sekolah di usia dini.”
Selain itu, Selaku perwakilan dari anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, bapak Sambirang S.Pd menambah “ kita ketahui bersama bahwa dana BOS itu sangat minim dan belum tentu bisa mencukupi untuk itu kami dari Pemerintah sudah merencanakan adanya dana tambahan yang berasal dari anggaran APBD yaitu BOSDA ( BOS Daerah ), sehingga dengan adanya dana tambahan ini bisa membantu SD/MI dan SMP/MTS baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Sumbawa. Ditambahnya lagi “ pada tahun 2011 kami berencana akan menganggarkan ada dana tambahan bagi daerah – daerah terpencil”.
Kegiatan ini sangan menarik dengan adanya berbagai tanggapan dan saran dari para audien yang ditujukan kepada nara sumber. Sebagian besar audien lebih menyoroti problema di sekolah yang masih adanya pungutan, masih kurangnya pengawasan, kurangnya sosialisasi dalam penggunaan dana BOS. Audien sangat mengapresiasikan rencana para nara sumber selaku penentu kebijakan.
Sebagai pengantar terakhir atau penutup KADIS DIKNAS KAB. SUMBAWA berharap bahwa perlu adanya transparansi dari pihak sekolah dan komite dalam pelaksanaan dana BOS, perlu di tunjuk petugas khusus sebagai bendahara BOS supaya tidak ada rangkap jabatan sehigga kinerja dan pelaksanaan tugasnya lebih fokus

SUARA UNTUK BAPAK GUBERNUR NTB MOHON BANTUAN RUANG KELAS BARU UNTUK SMK ISLAM GUNUNG GALESA MOYO

SMK ISLAM GUNUNG GALESA MOYO, adalah sebuah lembaga pendidikan yang berdiri dua tahun yang lalu di desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir. Lembaga pendidikan ini mengusung visi dan misi menciptakan peserta didik yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa secara tangguh, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk melaksanakan visi dan misinya lembaga pendidikan ini memilih untuk mengembangkan pendidikan berbasis kejururuan. Jenis pendidikan ini dirancang untuk menciptakan peserta didik yang tidak gagap teknologi, sehingga diharapkan memiliki ketangguhan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat.
Jenis pendidikan kejuruan sangat berbeda bila dibandingkan dengan pendidikan umum. Dimana dalam pendidikan umum tidak memiiki spesifikasi atau jurusan. Sedangkan pendidikan kejuruan memiliki spesifikasi, dimana program studi yang dikembangkan di lembaga ini adalah teknik computer dan informatika. Sehingga diharapkan ketika mereka menamatkan sekolah, mereka memiliki keterampilan khusus yang memudahkan mereka dalam memperoleh pekerjaan atau mmenciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Oleh karena itu SMK ISLAM GUNUNG GALESA MOYO, adalah sebuah lembaga pendidikan yang memiliki visi dan misi ke depan dalam ikut membangun pendidikan di kabupaten Sumbawa khusunya dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya. Oleh karena itu dukungan semua pihak sangat diharapkan dalam upaya membangun lembaga pendidikan ini menjadi lembaga pendidikan unggul. Apalagi dengan usianya yang masih berumur dua tahun maka keterlibatan stake holder dan pemangku kekuasaan sangat diharapkan untuk membantu pengembangan lembaga pendidikan ini.


PROPOSAL
Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
Tahun Anggaran 2010-2011



YAYASAN PONDOK PESANTREN GUNUNG GALESA
SMK ISLAM GUNUNG GALESA MOYO
Jalan Pendidikan No. I/5, Moyo
Telp./ 085239757677/NO Rekening: PT.BANK NTB CAB.SUMBAWA 004.22.24003.01-4



LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dalam Rangka Menindaklanjuti Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Melalui Penambahan Lokal Ruang Kelas Baru
pada SMK Islam Gunung Galesa Moyo

29 Juni 2010

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten Sumbawa Kepala SMK Islam Gunung Galesa Moyo
Drs. Umar Idris
Pembina Utama IV/b
NIP 19571122 198303 1 014 H. Boya Abdullah, SH.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dan dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dari dana bantuan Pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Penyusunan proposal ini dilakukan bersama-sama dengan Komite SMK Islam Gunung Galesa serta Tim Guru.
Penyusunan proposal tersebut mengacu pada sistematika penyusunan proposal Program Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas Tahun Anggaran 2010. Penyusunan proposal ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan sepenuhnya oleh pihak sekolah bersama Komite Sekolah dan merupakan aktualisasi pengembangan kemampuan profesional tim penyusun dalam mengembangkan sistematika penyusunan proposal.
Besar harapan kami dari SMK Islam Gunung Galesa Moyo agar kiranya proposal ini dapat dilihat dan dipertimbangkan.
Dan atas kerjasama yang baik, kami dari pihak SMK Islam Gunung Galesa Moyo mengucapkan terima kasih.


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Sasaran 1
BAB II KOMPETENSI KEAHLIAN DAN DATA SISWA 2
A. Kompetensi Keahlian yang Dibuka 2
B. Kompetensi Keahlian yang akan Dikembangkan 2
C. Data siswa dan Data Penerimaan siswa 2
BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA 3
A. Kebutuhan Ruang Kelas 3
B. Rencana Pemenuhan Ruang Kelas SMK Islam Gunung Galesa 3
C. Ketersediaan dan Status Kepemilikan Lahan 3
BAB IV PENDANAAN 4
BAB V PENUTUP 5


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan Sumber Daya Manusia terutama di Bidang Pendidikan Kejuruan di Indonesia tidak akan tercapai jika kebutuhan utama untuk penambahan pengadaan Ruang Kelas Baru masih belum memadai. Oleh k
Karena itu, kebutuhan yang diperlukan demi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang pendidikan kejuruan adalah dengan diadakannya Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB). Pada dasarnya, setiap sekolah sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut bersama Komite Sekolah dan Pemerintah Daerah, namun karena keterbatasan kemampuan, belum semuanya bisa dipenuhi sesuai tuntutan.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Tahun 2010 akan memberikan bantuan dalam memenuhi kebutuhan kegiatan untuk Program Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah kejuruan melalui Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru. Program ini dimaksudkan agar sekolah bisa melengkapi kebutuhan untuk melaksanakan aktifitas/ kegiatan pembelajaran.
Dengan adanya subsidi Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), SMK Islam Gunung Galesa Moyo dapat memenuhi kebutuhan ruang untuk kegiatan Proses Belajar Mengajar yang selama ini jumlahnya belum bisa semuanya terpenuhi, sehingga SMK Islam Gunung Galesa Moyo dapat melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan baik dan lancar.
B. Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dari Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) adalah untuk meningkatkan pelayanan Proses Belajar Mengajar pada SMK Islam Gunung Galesa. Moyo. Sedangkan sasaran yang ditujukan adalah siswa SMK Islam Gunung Galesa Moyo untuk semua Program Studi Keahlian.

BAB II
KOMPETENSI KEAHLIAN DAN DATA SISWA
A. Kompetensi Keahlian yang Dibuka
Hingga dengan saat ini, baru ada 1 kompetensi keahlian yang dibuka, yaitu Rekayasa Perangkat Lunak, Program Studi Keahlian Teknik Informasi dan Komputer. Rekayasa Perangkat Lunak memiliki tujuan untuk mencapai pemenuhan pengembangan pembelajaran dan peningkatan kreatifitas praktik siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.
B. Kompetensi Keahlian yang akan Dikembangkan
Kompetensi keahlian yang akan dikembangkan pada SMK Islam Gunung Galesa Moyo adalah Rekayasa Perangkat Lunak.
C. Data siswa dan Data Penerimaan siswa
Data siswa sampai dengan 29 Juni 2010 adalah sejumlah 63 orang siswa, terdiri atas 35 orang laki-laki dan 28 orang perempuan.

BAB III
PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA
A. Kebutuhan Ruang Kelas
Sampai dengan saat ini, SMK Islam Gunung Galesa Moyo masih menggunakan ruang kelas Mts Islamiyah Gunung Galesa. Sehingga pemenuhan kebutuhuan ruangan kelas adalah merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan.Secra keseluruhan SMK Islam Gunung Galesa membutuhkan 21 ruangan.
B. Ketersediaan dan Status Kepemilikan Lahan
Ketersediaan lahan untuk pembangunan Ruang Kelas Baru sudah disiapkan di dalam lokasi SMK Islam Gunung Galesa, dan status kepemilikan lahan adalah milik sendiri.

BAB IV
PENDANAAN
Rencana pembiayaan pengadaan Ruang Kelas Baru sejumlah 3 ruang secara keseluruhan adalah berasal dari sumber pembiayaan APBN. Adapun besar dana bantuan APBN untuk 1 ruang adalah sebesar Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah). Sehingga total biaya untuk tiga ruangan adalah sebesar Rp.315.000.000.

BAB V
PENUTUP
Demikian Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru sejumlah 3 ruang ini disampaikan, dengan harapan bahwa rencana program yang kami susun dapat disetujui, sehingga kegiatan pelayanan Proses Belajar Mengajar pada SMK Islam Gunung Galesa Moyo berjalan dengan baik dan lancar.

15 Nopember 2010


Kepala SMK Islam Gunung Galesa
H. Boya Abdullah, SH.

Rabu, 20 Oktober 2010

KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK

BINTEK PEMUTAHIRAN DATA PENDUDUK

Berbagai penomena-penomena yang terjadi disuatu wilayah di Indonesia terutama mengenai jumlah penduduk yang kurang tertata dan terdata dengan baik, dengan tingginya angka kematian dan kelahiran setiap waktunya, perpindahan penduduk dari satu wilayah kewilayah lain yang tanpa ada bukti otentik yang jelas sehingga tinggalnya masyarakat secara illegal disuatu wilayah membuat Kantor Catatan Sipil (CAPIL) Kabupaten Sumbawa memberikan bintek mengenai pemutahiran data penduduk untuk wilayah Kecamatan Moyo Hilir, Rabu 20 Oktober 2010.
Kegiatan ini dihadiri oleh sepuluh desa se-kecamatan Moyo Hilir ditambah lagi dengan 10 orang petugas pendata masing-masing desa yang didampingi oleh Kepala Desa, jumlah peserta yang hadir sebanyak 110 peserta. Bapak Varian Bintoro,S.Sos selaku Camat Moyo Hilir dalam sambutannya mengungkapkan perlu dilakukannya pendataan yang akurat dan jangan ada rekayasa dalam penyampaian data penduduk. Ujarnyanya lagi “ saya tekankan kepada seluruh Sekdes di seluruh Wilayah Kecamatan selaku ketua tim pemutahiran data supaya lebih selektif dalam penduduk jangan sampai ada penggandaan nama maupun yang lainnya yang membuat pembengkakan jumlah penduduk yang tidak wajar.
Kepala catatan sipil kabupaten sumbawa selaku yang menyampaikan materi bintek mengungkapkan “Pada tahun 2012 Pemerintah berencana akan menerbitkan KTP elektronik maka perlu adanya perbaikan data penduduk kabupaten Sumbawa umumnya dan Kecamatan Moyo Hilir khususnya”.
Kegiatan ini yang berlangsung dari pukul 10.00 Wita sampai 12.00 Wita sangat seru dan alot dengan banyaknya pertanyaan yang diutarakan oleh peserta rapat. Dengan rumitnya pengisian lembar kerja pendataan membuat peserta agak pusing tapi dengan penjelasan dari Kepala Capil dan Bapak Camat Moyo Hilir membuat peserta merasa lebih tenang.
Walaupun masih dalam rencana, kita perlu melihat prosedur pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang selama ini diterapkan oleh Kantor CAPIL. Proses yang membutuhkan waktu cukup lama untuk menyelesaikan satu KTP saja akan menjadi hambatan tersendiri nantinya dalam memutakhirkan data penduduk jika menggunakan KTP elektronik. Umpamakan saja KTP tersebut hilang atau terbakar, maka untuk membuatnya kembali akan membutuhkan waktu yang berlipat lamanya. Kecuali disetiap kantor Capil memiliki mesin cetak sendiri. Apa mungkin pemerintah menganggarkan untuk itu?...
Namun pemutakhiran data sangatlah penting. Supaya tidak terjadi kesalahan jumlah penduduk sehingga pemerintah pun bisa salah dalam meratakan pembangunan. Kepala Desa Moyo (Bapak Khairil) mengatakan “warga Kapas Sari Desa Moyo salah satu potret kesalahan dalam pendataan penduduk. Jumlah warga yang terdata adalah sebanyak 200 Kepala keluarga, namun warga yang menetap + 120 Kepala Keluarga saja. Giliran ada bantuan pemerintah masuk ke kapas sari, warganya pun ramai-ramai kembali ke kapas sari. Masalah semacam ini mengindikasikan masih adanya warga atau penduduk yang memiliki KTP GANDA, sehingga bisa dapat santunan pemerintah di dua tempat.

Kok bisa…!!! Calo KTP kan masih setia menunggu…
yang untung?, ya… orang-orang yang punya duit….
Kasi uang pelicin, beresss……!!!

Gempar Sumbawa.

Kamis, 30 September 2010

ARI SI DEWA PLASTIK

Di RT.03 Rw. 02 Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir Kab. Sumbawa hidup seorang anak yang bernama NAJAMUDDIN JAUHARI. Dia mempunyai kegiatan sehari-hari menerbangkan plastik di pinggir jalan. Ironisnya ia menerbangkan plastik ketika motor atau mobil melintas. Ia tidak menyadari bahwa yang dilakukannya itu akan membahayakan jiwanya misalnya di tabrak motor atau mobil, tapi dia tak kenal lelah dan bosan melakukan hal itu setiap hari.
Terkadang demi mendapatkan sebuah plastik dia rela mencarinya sampai ke pinggir kali. Kini dia sudah berumur 15 tahun tapi dia tidak bisa merasakan manisnya menjalani hidup seperti teman sejawatnya. Orang tuanya sudah berusaha untuk menyelekolakannya di SDLB Sumbawa, karena terbentur biaya dan ditambah lagi dengan jauhnya jarak sekolah dengan rumahnya, maka orang tuanya berinisiatif untuk tidak melanjutkan sekolahnnya.
Seperti layaknya seorang pemuda seusia dia, fisiknya normal, dia juga mampu berbicara seperti orang biasa, tapi hanya jiwanya saja yang agak terganggu, namun tak begitu parah.
Menurut pak M.Rasyid, A.Md selaku SEKDES Moyo Mekar mengungkapkan, “ kami selaku aparat Pemerintah Desa pernah mengusulkan namanya untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial dalam hal bantuan bagi orang yang mempunyai usia produktif tapi tidak bisa bekerja, tetapi setelah tim dari Departemen Sosial Kabupaten Sumbawa terjun ke lokasi untuk mensuervei orang-orang yang kami usulkan ternyata si Dewa Plastik ini tidak masuk katagori tersebut”. Kondisi si Ari ini sangat mengiris hati masyarakat karena mereka khawatir kondisi tersebut tidak ada perubahan sampai dia dewasa.
Seandainya di lingkungan kami ada Sekolah Luar Biasa (SLB), tentu masalah serupa bisa sedikit diminimalisir. karena bukan hanya "Ari" yang mengalami masalah kejiwaan serupa. masih ada banyak lagi di lingkungan kami putera-puteri bangsa yang mengalami ganguan serupa.
Semoga ada program pemerintah yang bisa membantu kondisi si Dewa Plastik dan penderita kelainan jiwa lainnya. Amiiiin...

Gempar Sumbawa...

Minggu, 05 September 2010

DESAKU IDAMANKU

Di Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir telah terbentuk yang namanya DESA SIAGA sejak tanggal 7 Desember 2009. Desa Siaga merupakan singkatan dari Desa Siap Antar Jaga yang akan membuat masyarakatnya menjadi mandiri dalam menangani suatu permasalahan kesehatan baik dari segi pendananaan ataupun pengobatannya. Kini masyarakat sangat terbantu dengan adanya program pemerintah itu yang direalisasikan oleh Desa Moyo Mekar sejak + 9 bulan yang lalu. Menurut bapak Irwansyahruddin selaku Kepala Desa mengatakan “ berdasarkan hasil Musyawarah Dusun telah disepakati :
a. Hasil
-Uang iuran Rp. 3.000,- / KK / bulan
-Sasaran penggunaan uang :
@Persalinan
@Kegawat Daruratan
@Opname
-Penarikan iuran paling lambat sudah terkumpul tanggal 10 bulan bersangkutan
-Besarnya sumbangan yang diberikan kepada pihak korban sebesar Rp. 300.000,- / Kasus
- Yang tidak mengumpulkan iuran, tidak diberikan dana bantuan
b. Mekanisme Kerja
- Keluarga korban melaporkan ke koordinator dan bias juga keluarga korban langsung ke pemilik kendaraa dan alat komunikasi
c. Biaya Transportasi
- Untuk roda dua ke puskesmas Rp. 2000,-
- Untuk roda dua ke RSU Rp. 15.000,-
- Untuk kendaraan roda empat ke RSU Rp. 60.000,-
d. Untuk alat komunikasi semua warga, siap digunakan dan biaya di tanggung oleh pemilik alat komunikasi

Dengan adanya bimbingan dari petugas Puskesmas Moyo Hilir program ini berjalan lancar. Ungkap salah satu warga Desa Moyo Mekar, Bapak A. KADIR “ Sukur Alhamdullah, dengan mahalnya biaya pengobatan kami dari masyarakat kurang mampu sangat terbantu dengan adanya program ini karena dapat mengurangi beban dan pemikiran saya terhadap biaya pengobatan kelurga saya.”

Ungkap KADES lagi “ semoga dengan suksesnya program ini sangatlah mudah akan mencapai tujuan Desa Siaga yang sesungguhnya yaitu terciptanya Desa Sehat, Sumbawa Sehat dan Indonesia Sehat 2010.”

LOMBA KEAGAMAAN HIASI BULAN SUCI RAMADHAN





Remaja Masjid merupakan wadah pengembangan diri para pemuda yang memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah keagamaan dilingkungan social masing-masing. Dalam implementasinya banyak gagasan-gagasan yang sifatnya konstruktif demi kemaslahatan umat sekitar tempat tinggal mereka.
Remaja Masjid “Barakatullah” Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir dalam hal ini tidak mau ketinggalan ambil bagian dalam usaha-usaha mencapai kemaslahatan umat, dimulai dari ruang lingkup yang paling kecil dengan mengadakan kegiatan lomba-lomba keagamaan yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan rasa cinta dan pemahaman tentang nilai-nilai keagamaan yang sudah mulai sedikit luntur oleh zaman.
Dilaksanakan dari 29 Agustus sampai dengan 4 September 2010, kegiatan ini selain bernilai pendidikan dan pembinaan bagi peserta juga diharapkan dapat mengisi waktu para peserta dalam menunggu waktu berbuka puasa. Adapaun kegiatan yang dilombakan adalah lomba adzan, lomba mempraktekkan shalat subuh dan jenazah, lomba menghafal just satu dan lomba kaligrafi.
Menurut M. RIDWAN selaku ketua panitia mengatakan “ Kami memprediksi jumlah peserta 100 orang yang dikuti oleh SD, SMP/MTS, MAN/SMKI dan TPQ yang berada di dalam maupun di luar Desa Moyo.
Ungkapnya lagi “Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan suci ramadhan dan sangat mendapat apresiasi positif Pemerintah Desa dan orang tua para peserta karena kegiatan ini merupakan batu loncatan dan pondasi bagi adik-adik peserta dalam menjalani kehidupan ke depannya.”

Jumat, 20 Agustus 2010

PILKADA SUMBAWA PUTARAN 2


REKAPITULASI HASIL SEMENTARA...

Pemilukada putaran II yang dilaksanakan hari Kamis tanggal 19 Agustus 2010 adalah hari bersejarah bagi masyarakat Sumbawa, lima tahun perjalanan pemerintahan ke depan ditentukan melalui pemilihan yang sangat demokratis. Masyarakat Sumbawa yang cinta damai membuktikan bahwa pemilu kada Sumbawa selalu dalam kondisi aman dan kondusif. Momen Pilkada yang dilaksanakan pada bulan suci ramadhan memberikan nuansa tersendiri dalam proses pemilihan. Semua berjalan dengan aman, lancar dan tertib.
Fakta yang terjadi dalam pemilukada Sumbawa membuktikan bahwa masyarakat Sumbawa memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi. Terdapat 862 TPS termasuk 1 TPS Khusus (LP) dengan peserta wajib pilih yang terdaftar sejumlah 305.183 wajib pilih. Antusiasme masyarakat mengikuti pemilihan mencapai 75, 07%. Sisanya adalah masyarakat yang berhalangan memilih karena sudah usia lanjut, pindah ke luar daerah karena studi, meninggal dunia dan sengaja tidak memilih atau Golput.
Keberkahan tersendiri sangat dirasakan dalam Pemilukada Sumbawa Putaran II, karena dilaksanaan pada bulan suci ramadhan, sehingga menghasilkan pemilu yang aman, damai dan penuh nuansa keislamian. Seperti contohnya di Kecamatan Moyo Hilir. Menurut Bapak Varian Bintoro, S.Sos selaku Camat Moyo Hilir mengungkapkan “ saya sangat bangga terhadap masyarakat Moyo Hilir yang sudah mampu mengendalikan diri dan bersikap partisipatif sehingga terciptanya proses demokrasi yang damai, aman, dan penuh rasa persaudaraan”. Ungkapnya lagi “ bulan puasa juga menciptakan dan mengurangi gesekan-gesekan kecil yang akan menciderai nilai-nilai demokrasi itu sendiri”.
Hari ini perhitungan suara untuk seluruh Kecamatan Moyo Hilir dilaksanakan langsung di halaman Kantor Camat. PPK selaku yang bertanggung jawab dalam hal ini membuka secara resmi. Hasil dari perolehan suara dari masing-masing desa dibacakan langsung oleh PPS. Tidak ada protes maupun silang pendapat tentang hasil pelaksanaan maupun perolehan suara dari masing-masing saksi pasangan calon, bahkan sesekali terdapat candaan-candaan hangat menyeruak ketika dibacakan hasil perolehan suara. Acara rekapitulasi pun terlaksana dengan lancar dan aman.
Hasil perolehan suara di KECAMATAN MOYO HILIR menghasilkan pasangan AN-NUR ( H. MUH.AMIN,SH dan NURDIN RANGGABARANI ) memperoleh suara 6.240 pasangan JM-ARASY ( Drs. H. JAMALUDDIN MALIK dan ARASY MUHKAN ) memperoleh suara 5.525. artinya tingkat partisipasi masyarakat mencapai 75 %.
Sementara hasil perhitungan yang dilansir oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI) masih mengunggulkan pasangan JM-ARASY dengan perolehan sementara 52,56% dan perolehan untuk pasangan AN-NUR 52,56%. Namun hasil rekapitulasi yang menentukan adalah pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbawa yang baru akan disampaikan pada hari senin tanggal 23 Agustus mendatang.
Harapan terakhir dari bapak Camat “ semoga pasangan yang bertarung di panggung pemilukada bisa menerima hasilnya dengan jiwa besar”. Sehingga predikat kabupaten Sumbawa sebagai penyelenggara pemilukada yang paling aman dan terkendali tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Gempar : Sumbawa
gempar :

Sabtu, 14 Agustus 2010

PEMBANGUNAN MASJID JADI PROGRAM PEMERINTAH…?



Keberkahan ramadhan tahun ini mulai terasa, berbagai bentuk kegiatan umat islam dalam menjalankan ibadah sangat beragam. Ada yang membersihkan masjid jauh-jauh hari sebelum awal ramadhan. Nilai luhur dan ketuhanan masih sangat tinggi pada masyarakat kita yang beragama islam. Dan sudah sepantasnyalah nilai-nilai ini terus ditingkatkan dan didukung oleh semua pihak, terutama pemerintah yang memikul amanat kemaslahan umat. Tua muda dan anak-anak sekalipun larut dalam suasana mahabbah dan silaturrahmi yang dipertautkan oleh kemuliaan masjid.
Keadaan ini tentu saja kita sadari bersama bahwa tidak semua masjid dapat berfungsi seperti ini. Sebagai contoh, dusun moyo luar desa moyo kecamatan moyo hilir yang pembangunan masjidnya belum dilanjutkan. Padahal desa moyo dan moyo mekar yang sebelumnya masih satu, masjidnya sudah sangat sesak dengan jamaah. Untuk itu, desa moyo sebagai desa induk tidak memiliki masjid besar yang bisa memuat jamaah lebih banyak. Makanya dibangun masjid baru dengan swadaya masyarakat. Tapi pembangunan masih sebatas pondasi saja, karena biaya yang belum mencukupi.
Ketika teman-teman kampung media croscek ke lapangan, kami mendapati keluhan masyarakat yang sudah lama terpendam. Ternyata selama tiga tahun ini, swadaya masyarakat belum mempu mencukupi biaya pembangunan masjid yang mereka rindukan. Proposal bantuan yang ditujukan ke berbagai dinas instansi menunjukkan kurangnya keberpihakan maupun ketertarikan untuk memberikan dana besar untuk pembangunan masjid. Padahal ini adalah sarana ibadah dan jariyah yang luar biasa manfaatnya. Tidak seperti mereka mengajukan proposal sapi ternak atau yang lainnya, dana besar langsung terkucur dengan sangat mudah. Bahkan ada bantuan-bantuan yang tidak mereka usulkan, ditawarkan untuk diterima.
Tapi untuk masjid…..????
Tanda Tanya Besar mengisi kepala teman-teman kampung media. Tidak adakah program yang memberikan dana besar untuk pembangunan masjid? Siapakah yang pertama kali akan mencetuskan program ini?
Bukankah program Dana ALokasi Khusus (DAK), Blogren, BOS dan semacamnya bisa dikucurkan untuk sekolah, dunia usaha bahkan lembaga-lembaga milik individu. Lalu untuk masjid kenapa tidak ada. DAK saja kalau paketnya turun ke sekolah-sekolah pembangunannya menghasilkan bangunan-bangunan kokoh dan lumayan mentereng. Kenapa tidak masjid diperlakukan sama seperti itu, padahal masjid sarana untuk membangun moral dan akidah. Percuma bangsa ini pintar tapi tidak punya akidah dan moral.
Semoga keinginan warga dusun moyo luar desa moyo di dengar dan dikabulkan oleh dermawan-dermawan kita yang berdasi, berseragam, bahkan pemegang jabatan. Amiin
Chunk ; Gempar-Sumbawa

Rabu, 14 Juli 2010

“Dilema Hukum Terhadap Rakyat Terkait Olat Labaong – Hijrah”



Solidaritas Mahasiswa Dan Rakyat

Senin 12 Juli 2010, HMI Cabang Sumbawa, BEM STKIP Hamzanwadi Kampus Sumbawa dan beberapa elemen masyarakat mengadakan aksi demo damai terkait supremasi hukum mengenai tertangkapnya masyarakat yang menggali, membawa, dan menyimpan batu yang diperkirakan mengandung emas dari hasil penambangan di Olat Labaong.
Olat labaong seakan menjadi jawaban atas kemiskinan, pengangguran atau gagal panen yang dialami oleh sebagian masyarakat Sumbawa, sekalipun disisi lain, Olat Labaong menyisakan dilema baru bagi masyarakat, diantaranya Penambangan liar ( Ilegal Mining ), kerusakan lingkungan dan pelanggaran hukum. Terkait pelanggaran hukum, aparat kepolisian saat ini semakin gencar melakukan penangkapan dan penahanan terhadap mereka yang diduga terlibat illegal mining tersebut. Hal ini didasarkan pada Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ayat 161 yang berbunyi “setiap orang atau pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPk Operasi Produksi yang menampung, memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan, mineral dan batubara yang bukan dari pemegang IUP, IUPK, atau izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 37,dst… dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp. 10 ( sepuluh) milyar”.
Nampak tidak ada salah dengan landasan hukum diatas, namun harus disadari bahwa UU tersebut baru di-undangkan pada tahun 2009. Selain itu sosialisasi relative lemah bahkan tidak pernah dilakukan kepada masyarakat khususnya mereka yang melakukan aktifitas penambangan di Olat Labaong. Menurut Suparjo Rustam selaku coordinator lapangan aksi manyatakan “ pemerintah dan aparat kepolisian justru melakukan langkah yang bertolak belakang dengan kehendak rakyat, sosialisai dan pembinaan belum pernah dilakukan tetapi penangkapan dan penahanan terus terjadi”. Ujarnya kembali, lebih dari itu penegakan supremasi hukum hanya bersifat tebang pilih, kenyataannya penangkapan hanya dilakukan di luar lokasi penambangan sedangkan mereka yang beraktifitas di Olat Labaong tidak ditangkap maupun ditahan. Selain itu juga ucapnya lagi, setiap hari selama 24 jam, illegal mining terjadi di bagian hulu (Olat Labaong), berkubik-kubik bahan mineral tersebut dibawa keluar dari wilayah Kabupaten Sumbawa menggunakan truk, dump truk, L 300 dan kendaraan jenis lain. Celakanya!!!! Aparat dan Pemerintah tidak mampu berbuat banyak sedangkan Tau Samawa yang hanya 1 kuintal bebatuan justru menjadi tumbal penambangan liar di PT. Labaong Industries alias Olat Labaong.
Dalam orasi mereka menyatakan 4 poin/sikap :
1. Mendesak Pemda Sumbawa dan Kapolres Sumbawa untuk melakukan pembinaan dan sosialisai UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan dan mineral kepada masyarakat, baik yang terkait dampak lingkungan maupun pelanggaran hukum, sebelum dilakukan langkah penegakkan hukum
2. Mendesak Pemda Sumbawa dan Kapolres Sumbawa untuk melakukan penertiban dan pengamanan area olat labaong dari aktifitas penambangan liar
3. Mendesak Kapolres Sumbawa untuk membebaskan "setiap orang” yang ditangkap dan ditahan di Polres Sumbawa terkait kasus Ilegal mining olat labaong
4. Mendesak Pemda Sumbawa dan Kapolres Sumbawa untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang khususnya orang Sumbawa yang telah manampung bebatuan minimal dalam jumlah terbatas untuk melakukan pengolahan dan pemurnian selama beberapa hari sebagai hari pemutihan, dan setelah itu dilakukan penegakkan hukum dengan ketentuan; selama hari pemutihan setiap orang dilarang melakukan ilegal mining kembali.
Setelah berorasi dari lapangan pahlawan kemudian Solidaritas Mahasiswa Dan Rakyat menuju kantor DPRD Kabupaten Sumbawa untuk mengadakan hering dengan anggota DPRD. Dalam hal ini demostran langsung diterima oleh ketua DPRD Kabupaten Sumbawa H. Parhan Bulkiah, SP bersama anggota komisi II dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sumbawa.
Dalam dialog bersama demonstran H. Parhan mengatakan bahwa penambangan di olat labaong merupakan sebuah dilema. Disatu sisi masyarakat bisa mengambil keuntungan atas kekayaan alam tanah samawa yang dianugerahkan oleh Tuhan, namun disis lain kegiatan penambangan tersebut melanggar peraturan perundang-undangan, dan merusak lingkungan alam. Jadi kegiatan tersebut harus ditertibkan. Ujarnya lagi kami akan mengundang eksekutif dan pihak-pihak terkait untuk membicarakan hal tersebut guna menyelesaikannya secara tuntas.
Oleh : Gempar-Sumbawa

Jumat, 09 Juli 2010

SUMBAWA PULAU EMAS





PENAMBANGAN EMAS LIAR

Gempar….gempar…. dan gempar….!

Desa Hijrah Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa digemparkan dengan membludaknya penambang liar. Olat (bukit) Labaong yang selama ini menjadi salah satu hutan/sumber mata air bagi penduduk disekitarnya ternyata memiliki kandungan emas yang cukup banyak. Hal ini terbukti dengan maraknya penambang emas tradisional berbondong-bondong mengerumuni olat labaong layaknya semut yang menggerogoti gula. Bukan hanya penduduk setempat yang melakukan kegiatan penambangan, namun banyak juga penambang yang datang dari luar daerah kabupaten sumbawa, misalnya Lombok Timur, Bima, Dompu, Jawa Barat dan Sulawesi dll. Warga Kecamatan Moyo Hilir juga tidak mau kalah saing, setiap hari mereka rela menempuh jarak 20 km ke desa hijrah kemudian berjalan kaki mendaki bukit setinggi 500 meter di atas permukaan laut ke areal penambangan dengan kemiringan bukit 45 drajat.
Diperkirakan sekitar 3000 lebih penambang yang sudah membuat sekat/wilayah tambang masing-masing di olat labaong kini sedang marak-maraknya beroperasi. Dengan peralatan seadanya berupa palu, linggis dan peralatan lain yang digunakan untuk menggali batu dari atas bukit, para penambang bahu-membahu membuat lubang-lubang dan terowongan di atas bukit. Sejauh ini, menurut hasil tinjauan kampung media lubang yang terdalam sudah mencapai 5 meter kedalaman dengan diameter lubang 1 meter.
Batu-batu yang diperkirakan mengandung emas, kemudian di bawa ke tempat penghancuran dengan cara dipikul dari atas bukit. Proses ini tidak menjadi masalah bagi para penambang walaupun setiap kali penghancuran batu mereka dikenakan biaya 60ribu rupiah oleh pemilik mesin penghancur. Proses penghancuran batu itu sendiri menggunakan mesin yang mereka sebut Mesin Gelundung. Setelah batu-batu itu hancur sampai menjadi abu kemudian disaring dengan mengubakab ayakan, lalu dicampurkan dengan air raksa dengan kadar 90% untuk mengetahui kandungan emas dari batu-batu tersebut.
Sejauh ini, hasil yang sudah didapatkan oleh penambang berbeda-beda. Saudara Ryan Ando misalnya, warga Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir ini sudah mendapatkan 12 Gram emas murni. Padahal ia hanya melakukan penambangan selama dua hari saja. Sedangkan harga emas yang ditawarkan langsung oleh pembeli di lapangan adalah 300ribu rupiah per gram. Sungguh pendapatan yang fantastis dan baru pertama kali dirasakan oleh saudara Ryan Ando jika dibandingkan dengan penghasilan mengojek sepeda motor yang sudah bertahun-tahun ia lakoni.
Dilain sisi, masyarakat disekitar mendapatkan berkah tersendiri. Terutama dari segi ekonomi atau pendapatannya. Setiap orang yang naik ke Olat Labaong di tarik biaya 5ribu rupiah sedangkan yang membawa turun batu dari atas bukit hasil penambangan di kenakan biaya 10ribu rupiah. Sangat menjanjikan dan membantu ekonomi masyarakat pengelolah baik di tempat parkir dan karcis untuk masuk ke lokasi penambangan. Selain itu, pedagang bakulan keliling juga memanfaatkan situasi ini dengan menjajahkan makanan dan minuman ke areal penambangan dengan harga yang lumayan tinggi. Misalnya nasi bungkus yang harga 5ribu ripiah naik menjadi 10ribu rupiah, air minum botolan yang harganya 2.500 rupiah naik menjadi 5.ooo rupiah perbotol, harga rokokpun naik 2xlipat.

Hal ini harus menjadi perhatian penuh dari Pemerintah. Apakah kegiatan ini akan dibiarkan begitu saja tanpa ada pengawalan dan pengawasan dari Pemerintah karena bukan hanya di Olat Labaong saja akan beroperasi kegiatan serupa, bahkan sekarang di wilayah Olat Cabe Kecamatan Moyo Hilir dan Moyo Utara penduduk setempat sudah berencana menggali seperti yang dilakukan di olat Labaong. Keterangan yang kami peroleh dari Camat Moyo Hilir Bapak Varian Bintoro, S.Sos sehabis shalat jum'at, menurut beliau "diperkirakan diseluruh Kecamatan se-Kabupaten Sumbawa kecuali kecamatan Sumbawa olat (bukitnya) mengandung kadar emas walaupun jumlahnya berbeda.

Situasi ini kalau tidak segera di tangani langsung oleh pemerintah dengan cara penertiban ataupun cara-cara bijak lainnya, misalnya penambangan itu ditutup untuk sementara waktu hingga ada kesepakatan dengan penduduk lokal tentang sistem pengelolaan hasil yang baik sehingga tidak merusak lingkungan alam maupun sosial.

Untuk itu, perlu ada sosialisasi dari pemerintah ke masyarakat tentang larangan penambang liar karena sudah jelas dalam pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa “bumi, air, udara dan kekayaan alam lainnya adalah milik negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat”
Pemerintah harus cepat mengambil tindakan dan pengelolaan langsung oleh pemerintah sebagai aset dan pendapatan Daerah karena jangan sampai masyarakat penambang saja yang mendapatkan manfaat, jadi masyarakat luas bisa merasakan manisnya hasil dari kekayaan alam. Baik dengan peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, sekolah, rumah sakit maupun penciptaan lapangan pekerjaan.

Ughi, Zull...

Jumat, 04 Juni 2010

SPEEDY MASUK DESA





Bukan hanya ABRI masuk desa yang selama ini sering kita dengar. Internet pun telah masuk ke desa.
Kamis, 3 Juni 2010 pemasangan perangkat Speedy telah rampung. Komunitas kampung media “gempar” pun bersorak ria. Karena akses mudah telah tersedia untuk mendapatkan layanan internet. Terutama bagi teman-teman komunitas kampung media lebih mudah untuk memposkan berita. Setelah sekian lama menunggu realisasi program pemerintah provinsi NTB melalui Dishubkominfo, akhirnya internet masuk desa juga.


Sekitar 1 jam lebih petugas dari TELKOM Sumbawa bergelantungan di atas atap dan pepohonan untuk memasang perangkat speedy. Proses pemasangannya tidak berlangsung terlalu lama.
Pucuk dicinta ulampun tiba…. Inilah suasana hati teman-teman komunitas menyambut pemasangan speedy. Tanpa bersabar dan tidak mau menunggu lama, teman-teman “gempar” langsung mencoba untuk menggunakan speedy. Sayanganya listrik mati…mati…mati… dan mati…
Dari petugas TELKOM yang memasang perangkat speedy, kami mencoba memperoleh secarik keterangan, tentang penggunaan speedy.
Pak Wahab menuturkan “Modum yang telah terpasang langsung dapat digunakan asalkan listrik tetap menyala. Namun bukan hanya menyala di lokasi rumah tempat pemasangan speedy ini saja, namun bila listrik di wilayah pemancar Telkom yang tepatnya berada di Kecamtan Batu Lanteh listriknya juga mati. Maka otomatis perangkat speedy tidak dapat mengakses internet”.
Padahal jadwal mati lampu di kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Batu Lanteh tidak bersamaan. Jadi besar kemungkinan listrik akan menjadi kendala utama dalam penggunaan speedy.

Apa boleh buat…. Hanya kata itu yang serempak keluar dari teman-teman kampung media “Gempar”. Namun bagi kami, ORANG YANG INGIN SUKSES ADALAH ORANG YANG MEMPUNYAI BANYAK CARA, BUKAN BANYAK ALASAN.

Selanjutnya, tantangan cukup berat menanti di depan. Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB dan Pihak TELKOM yang telah berupaya menyediakan layanan internet. Dengan adanya program ini kami yakin bahwa informasi dan perhatian pemerintah tidak hanya berlaku dan di rasakan di kota saja tapi kini masyarakat desa bisa lebih muda mengaksesnya.Ini adalah sebuah bukti dan komitmen dari pemerintah yang ingin mendengar tangisan dan keluhan dari masyarakat yang masih kurang mendapatkan perhatian.
Sekarang “gempar” akan berupaya semaksimal mungkin membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan dan mendapatkan informasi yang up to date. Sekali lagi kami ucapkan dari hati yang terdalam kepada pemerintah provinsi NTB dan TELKOM “JAZAKUMULLAHU KHAIRAN KATSIRAN” …..

Gempar Sumbawa...

Senin, 19 April 2010

KOMUNITAS PARALEGAL DAN REMITANSI


DESA MOYO MEKAR `DIKEPUNG`

Yayasan Koslata Mataram bekerjasama dengan pemerintah desa Moyo Mekar melaksanakan kegiatan berupa diskusi kampung yang dilaksanakan pada tanggal 8 April 2010 bertempat di balai desa Pertemuan desa Moyo Mekar kec. Moyo Hilir. Diskusi ini dihadiri oleh 20 peserta yang terdiri dari para pengurus kelompok usaha TKW Mampis Rungan dan pengurus kelompok Peduli TKW Moyo Mekar.
Diskusi kampung ini mengambil tema `Kepung Desa`.Kepung desa ini adalah sebuah konsep tentang bagaimana memberikan perlindungan kepada TKW di tingkat desa, dimana semua pihak terlibat di dalamnya.Pihak yang terlibat di dalamnya bisa saja datang dari pemerintah melalui SKPD-SKPD, LSM, atau para pemerhati masalah BMI, dalam memberikan dukungan terhadap perlindungan TKW dan pengelolaan remitansi di desa Moyo Mekar.
Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten Sumbawa bapak Dr. Ihsan, M.Pd. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa perlindungan BMI tidak lagi menggunakan pendekatan reaktif, dimana ada kasus baru ditangani. Akan tetapi, penangan kasus harus sudah menggunakan pendekatan preventif. Penanganan dengan menggunakan pendekatan ini dilakukan sebagai bentuk pecegahan.
Selanjutnya kepala dinas DIsnakertrans juga menyampaikan bahwa kelompok usaha TKW dan kelompok peduli TKW yang sudah terbentuk di desa Moyo Mekar bisa mengakses beberapa program yang ada di beberapa dinas terkait, seperti dinas sosial, koperasi dan BKBP. MAsing-masing dinas ini memilki program yang arahnya untuk perlindungan TKW dan pengelolaan remitansi.
Dalam sesi tanya jawab dengan peserta diskusi ada wacana yang disampaikan oleh bapak kepada dinas tentang kemungkinan pemerintah daerah kabupaten Sumbawa mengalokasikan dana secara khusus yang diperuntukkan untuk perlindungan TKW dan pengelolaan remitansi. Akan tetapi wacana ini langsung mendapat tanggapan dari peserta diskusi, mengingat beberapa program yang diusulkan oleh kelompok melalui musrenbang desa sampai dengan kecamatan kemudian dihapus pada saat perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten. Sehingga semuanya menjadi sia-sia.
Proses diskusi juga diwarnai dengan gagasan yang dilontarkan oleh pemerintah desa Moyo Mekar tentang pembentukan perdes. Perdes ini dianggap menjadi sebuah kebutuhan di tingkat desa dalam memberikan pelayanan perlindungan yang lebih maksimal. Karena selama ini kasus-kasus yang dialami oleh BMI Moyo Mekar berlalu begitu saja, karena tidak ada system yang mengatur tentang perlindungan BMI di tigkat desa.
Diskusi ini ditutup dengan harapan bahwa konsep yang telah ditelurkan tidak hanya berhenti hanya sampai pada tataran konsep semata, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana implementasinya perlindungan BMI dan remitansi di tingkat desa.

Olympiade Olahraga dan Seni Siswa Nasional


KREATIF.... ATAU TERPAKSA...??


Pendidikan dewasa ini tidak hanya mengutamakan kemampuan berfikir (kognitif) saja, melainkan keterampilan (Psikomotorik) dan sikap atau akhlak (afektif). Berbagai bentuk metodik didaktik coba diterapkan oleh pemerintah melalui pelaksanaan kurikulum yang tepat. Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai amanat kurikulum pun dilaksanakan secara serentak dan serupa di seluruh tanah air.

Olimpiade Olahraga dan Seni Siswa Nasional tingkat kecamatan Moyo Hilir tahun 2010, dilaksanakan pada tanggal 29-31 Maret 2010 berpusat di SDN 1 Moyo. Berbagai macam perlombaan diantaranya sepak bola, bola voly, mini, sepak takraw, Senam Kesehatan Jasmani (SKJ), catur, atletik, dan renang.

Selama 3 hari pelaksanaan, Semua kegiatan berjalan dengan lancar dan baik. Nilai sportifitas tetap dijunjung tinggi oleh seluruh peserta maupun panitia. Sorak gembira sporter memberikan spirit kepada jagoannya, menjadi nilai kebersamaan yang nampak pada setiap mata perlombaan.

Uniknya ! perlombaan renang yang diikuti oleh 3 sekolah saja, dilaksanakan di kali yang airnya mengalir. Berbahaya memang, namun mau bagaimana lagi, fasilitas yang dimiliki pendidikan kita Masih Sangat Kurang.
Entah kreatif ataukah terpaksa dilakukan, demi mempertahankan prestasi. Pada tahun lalu, peserta dari Kecamatan Moyo Hilir berhasil meraih prestasi dari tingkat kabupaten sampai dengan nasional. Diantaranya renang, bola voly mini dan sepak takraw sampai ke tingkat provinsi, dan Sepak bola sampai ke tingkat nasional.

Ketua Komite O2SN Kecamatan Moyo Hilir Bapak Zakariah Rasyidi, S.Pd mengatakan “pelaksanaan O2SN tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ada beberapa macam perlombaan baru yang dipertandingkan, dan Komite O2SN kecamatan Moyo Hilir tetap harus berkiprah disemua mata lomba. Sebut saja Renang, yang pada tahun lalu berhasil membawa Kabupaten Sumbawa sebagai juara II ditingkat provinsi. Padahal, fasilitas untuk pembinaan renang tidak ada sama sekali. Tahun ini, kita mencoba untuk memperhatikan perlombaan renang dengan melakukan pembinaan, walaupun pelaksanaannya di sungai/kali yang airnya mengalir, namun pengawasan dari pihak panitia tetaplah mengutamakan kesalamatan peserta”.

Tambahnya lagi, “semua kesuksesan, tentunya didukung oleh kemauan dan fasilitas yang memadai”. Untuk itu sangat diharapkan perhatian pemerintah terus ditingkatkan kepada dunia pendidikan. Agar kompetensi siswa betul-betul tercapai sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Sehinga dunia pendidikan lebih meningkat dan bermutu.

Gempar : Sumbawa

Press Release Buin Community Empowerment Institute

Seminar Nasional Pendidikan
“Mengukur Efektifitas Sertifikasi terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan”

Pada hari Minggu tanggal 04 April 2010, BUIN Community Empowerment Institute mengadakan seminar nasional pendidikan dengan tema “Mengukur Efektifitas Sertifikasi Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan”. Seminar ini diikuti oleh lebih dari ratusan peserta yang mayoritas terdiri dari guru dan praktisi pendidikan, baik yang sudah mendapatkan sertifikat pendidikan maupun yang belum.
Seminar ini menghadirkan tiga pembicara yaitu, Prof. Mahyuni, Sambirang Ahmadi, S.Ag., M.Si dan Drs. Umar Idris yang dalam hal ini diwakili oleh Sahril, S.Pd.,M.Pd dan dilaksanakan di Gedung Wanita Sumbawa Besar. Menurut Ketua Panitia, Aan Widhi Atma, ST, MM, ketiga pembicara yang mempunyai latar belakang berbeda sengaja dipilih dengan tujuan untuk mengevaluasi secara komprehensif pelaksanaan program sertifikasi dan korelasinya terhadap peningkatan mutu pendidikan dari berbagai macam perspektif yaitu legislatif, eksekutif, dan masyarakat sipil.
Pembicara pertama, Sahril, S.Pd., M.Pd lebih banyak menyorot aspek sertifikasi guru dari aspek teknis. Fakta-fakta yang selama ini terjadi di sekitar sertifikasi dibahas tuntas termasuk evaluasi program sertifikasi guru. Menurut Kabid. PMPTK Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa “banyak guru yang menjadi stagnan dan kehilangan kreativitas setelah mendapatkan sertifikat pendidik, padahal hakikat sertifikasi adalah untuk peningkatan kinerja bukan kesejahteraan semata”.
Sementara itu, Sambirang Ahmadi, S.Ag.,M.Si selaku perwakilan legislatif menguraikan beberapa kendala yang dihadapi oleh guru-guru, khususnya masalah anggaran yang sangat minim. Peningkatan kesejahteraan guru wajib hukumnya, tapi jangan sampai mutu pendidikan diabaikan. Menurut Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa ini “ salah satu esensi dari pendidikan adalah character building atau pembangunan karakter dan tingkat kepercayaan”. Dengan mengutip futurolog Francis Fukuyama, menurut dia masyarakat Indonesia masih tergolong dalam kategori low trust society (tingkat kepercayaan yang rendah). Sedangkan, masyarakat Negara-negara maju termasuk kategori high trust society (masyarakat dengan tingkat kepercayaan yang tinggi) yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidikan.
Professor Mahyuni selaku keynote speaker sangat menekankan pendidikan di Indonesia seharusnya mengedepankan pendidikan moral dan etika dalam proses pembelajaran. Menurut Guru Besar Universitas Mataram ini, dengan dibekali kompetensi mengajar yang memadai, guru-guru sebagai ujung tombak pendidikan harus mampu menjadi panutan bagi siswanya. Ia juga menyatakan bahwa pendidikan yang hanya memfokuskan pada aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik hanya akan melahirkan manusia-manusia yang krisis identitas dan miskin secara moral.
Acara seminar nasional dirangkaikan dengan launching BUIN Community Empowerment Institute. Menurut Direktur Eksekutif BUIN Community Empowerment Institute, Rizal, M.S.Ed., lembaga ini dikhitiarkan untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di NTB pada umumnya, dan di Sumbawa pada khususnya. Dia juga menambahkan bahwa setelah go public, lembaga ini diharapkan untuk bisa bersinergi dan bermitra dengan semua pihak, baik instansi pemerintah, bisnis dan lembaga-lembaga masyarakat madani lainnya yang memiliki cita-cita yang sama.

SENSUS PENDUDUK 2010


APAAN THU...!!! .

Sensus penduduk 2010 (SP2010) merupakan kegiatan nasional untuk memperoleh data dasar kependudukan yang sangat strategis, yaitu untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi pembangunan sampai wilayah administrasi terkecil. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dituntut untuk bekerja keras serta memiliki semangat dan komitmen yang tinggi untuk mensukseskannya.
Bertempat di hotel harapan Sumbawa Besar, Kamis, 1 April 2010 dilaksanakan pelatihan sensus penduduk 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Sumbawa. Rencananya, kegiatan ini akan terus berlangsung hingga pertengahan bulan April 2010. Secara bergiliran, masing-masing kecamatan akan diberikan pelatihan yang sama. 44 orang peserta yang hadir pada acara pembukaan pelatihan tersebut, berasal dari Kecamatan Moyo HiliR, dan selanjutnya akan disusul oleh kecamatan-kecamatan lain.
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh salah seorang Staf BPS Kab. Sumbawa Bapak M. Salam. Pada sambutannya, beliau sangat berterima kasih kepada peserta yang hadir, karena telah bersedia ambil bagian dalam kegiatan ini, walaupun mereka sadari bahwa ke depan tanggungjawab yang telah mereka ambil sangat berat. Beliau juga berharap agar peserta mengedepankan rasa ikhlas dan tanggung jawab moral bagi kepentingan bangsa dan negara.
Ditengah suasana yang begitu gerah karena tidak ada tiupan angin, peserta yang hadir tetap antusias, walaupun penerangan yang kurang dan ruangan yang begitu pengap, karena listrik “SELALU PADAM”. Namun, didasari kesadaran yang tinggi akan strategisnya posisi mereka sebagai pioneer dalam memperoleh data tentang kemasyarakatan. Hal itu bukan sesuatu yang menghalangi niat mereka.
Materi yang begitu banyak dan cukup menguras otak, menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh peserta pelatihan. Karena harus menguasai begitu banyak tentang konsep kependudukan, baik itu konsep pekerjaan, pendidikan hingga masalah kesehatan penduduk yang akan di sensus nantinya.
Alhasil, simulasi di lapanganpun menjadi salah satu materi wajib dari pelatihan. Pengalaman yang beraneka ragampun didapatkan peserta. Dimulai dari proses Listing atau mencari data jumlah bangunan fisik maupun bangunan sensus, dilanjutkan dengan pencacahan anggota rumah tangga secara satu persatu. Tanggapan positif dan negatife dari responden diterima oleh peserta simulasi di lapangan. Ada warga yang menyambut baik, dengan memberikan data yang selengkap-lengkapnya tentang keadaan sebenarnya dari keluarga mereka. Dan sebaliknya ada warga yang menanggapi negative, karena mengira tim simulasi SP2010 yang berada dilapangan disangka tim yang mendata warga yang mendapatkan BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT). Sentil warga tersebut “berapa uang yang akan kami terima nantinya, setelah kami didata?”.
Kejadian tersebut memberikan makna tersirat, bahwa masyarakat sudah menjadi masyarakat yang mengkomersilkan program pemerintah. Ataukah memang pemerintah terlalu sering menjanjikan materi kepada masyarakat.
Permasalahn Ini merupakan tantangan besar bagi para Petugas Pencacah nantinya dilapangan. Belum lagi disangka penjual atau sales sebuah prodak dan berbagai macam sangkaan lainnya, padahal panitia pelaksana sebelumnya telah berkordinasi dengan otoritas lingkungan setempat.
Hingga menjelang siang, para peserta simulasi pencacahan tetap asik berpeluh dengan debu dan keringat. Selanjutnya dalam evaluasi hasil di lapangan, suasana aktif membungkus ruangan diskusi. Banyak permasalahan yang didapat akhirnya dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta. Sehingga menjadi bekal mereka nantinya pada hari dilaksanakannya sensus, yaitu 1-31 Mei 2010 mendatang.
Semoga sensus penduduk yang ke-enam ini, dapat memberikan data kependudukan yang sebenarnya. Sehingga pemerintah pun dapat menentukan program prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak.

Gempar : Sumbawa

Jumat, 02 April 2010

LEMBAGA MASYARAKAT BANGUN DESA (LMBD)


“LMBD” MITRA KERJA PEMERINTAH

Dewasa ini, pemerintah hanya berfungsi sebagai fasilitator dalam pembangunan, karena program pemerintah bukan hanya bersifat top down saja, namun juga bersifat bottom up. Untuk itu, masyarakat yang menjadi ujung tombak atau motor penggerak dari program yang mereka usulkan sendiri kepada pemerintah melalui Musrenbang, Harus diawasi dan dilaksanakan langsung oleh masyarakat. Menyadari akan hal tersebut, di Kecamatan Moyo Hilir telah dibentuk Lembaga Masyarakat Bangun Desa (LMBD).
LMBD merupakan lembaga yang bertujuan mengayomi atau membantu masyarakat di segala bidang, dan lembaga ini merupakan partner dari Pemerintah untuk merealisasikan programnya. Sehingga akan tercipta masyarakat yang mandiri dan mampu berdaya saing.
Selain itu, LMBD juga bertujuan meningkatkan pemberian peluang kemudahan dan bantuan dalam mendorong peningkatan kwalitas Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan anggota, meningkatkan rasa kebersamaan yang adil sesama anggota, meningkatkan profesionalisme anggota dalam melaksanakan tugas, memberikan pengayoman, perlindungan, dan penyaluran aspirasi anggota, melaksanakan pembinaan lembaga dan melindungi serta menjaga asset pemerintah.
Maka dengan terbentuk dan dikukuhkannya pengurus LMBD di Kecamatan Moyo Hilir akan ikut mensukseskan program pemerintah di segala bidang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Maka LMBD ini pada gilirannya akan memberi rasa percaya dimanapun dan kapanpun.
Acara pembukaan yang berlangsung tepat pukul 09.00 wita, langsung dipimpin oleh camat Moyo Hilir Bapak Varian Bintoro, S.Sos. menyampaikan antusiasme beliau akan eksistensi dari lembaga ini, untuk kedepannya dapat membantu pemerintah kecamatan dalam pembangunan. Dalam sambutannya juga, beliau menyentil tentang keberadaan Kampung Media Digital “GEMPAR” sebagai mitra yang sudah terbentuk lebih dulu, telah mampu menjadi mitra kerja pemerintah Kecamatan Moyo Hilir. Untuk itu beliau berharap kepada LMBD yang akan dikukuhkan supaya dapat bersinergi dengan kampong media dan pemerintah kecamatan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Pengukuhan yang berlangsung pada hari sabtu 27 Maret 2010 bertempat di Panggung Seni dan Budaya Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kab. Sumbawa, dihadiri oleh Bupati Sumbawa, H. JAMALUDDIN MALIK yang sekaligus mengukuhkan lembaga tersebut. Selain itu, dihadiri juga oleh kepala instansi pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, petani, peternak dan masyarakat umum lainnya.
Dalam pembacaan visi misi oleh M. Sukri selaku ketua LMBD, menjelaskan bahwa Visi LMBD “adalah sebagai lembaga yang bersifat mandiri dan independent. Berfungsi untuk mengembangkan lembaga dan masyarakat yang berlandaskan semangat kekeluargaan, gotong-royong, semangat solidaritas, demokrasi dan tanggung jawab.
Sedangkan misi yang di emban oleh LMBD adalah memiliki kepedulian terhadap lingkungan masyarakat dan melakukan usaha di berbagai bidang dengan senantiasa memiliki hubungan yang harmonis di dalam maupun diluar organisasi sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku”.
LMBD memiliki motto “Sasopo Baris Semampis Rungan”. Yang artinya marilah kita satukan barisan untuk mengharumkan nama daerah.

GEMPAR : SUMBAWA

PETANI MOYO HILIR RESAH


PENYAKIT BERPESTA
PETANI RESAH ….


Musim tanam telah berlalu, petani pun bersorak dengan begitu gembira, karena membayangkan hasil yang akan dicapai empat bulan ke depan, yaitu pada masa panen. Namun berbeda antara harapan dengan kenyataan yang dialami oleh para petani di wilayah Kecamatan Moyo Hilir, khusunya wilayah Orong Masin Desa Moyo Mekar.
Orong masin yang luasnya 325 Ha pada tahun-tahun sebelumnya mampu menghasilkan padi lebih kurang 100 ton musim panen, kini terancam gagal panen.

Para petani bingung dan resah menghadapi penyakit yang menyerang tanaman padi mereka. Seminggu setelah musim tanam berlalu, padi mereka tumbuh sangat baik, namun menjelang usia satu bulan tanam, padi mereka menjadi merah dan kering, salah satu penyebabnya adalah curah hujan yang tidak menentu, sehingga padi mudah terserang penyakit.

Menurut salah seorang petani yang mengerti tentang penyakit padi, (A. Rahman, S.Pd) mengatakan “Padi-padi di wilayah Orong Masin terkena penyakit, yaitu terdapat bercak merah sehingga daun menjadi kering, kemudian pertumbuhannya menurun dan pada akhirnya padi akan mati, penyakit semacam ini disebabkan oleh jamur Cercospora SP”.

Keresahan masyarakat di wilayah ini telah diadukan ke dinas pertanian wilayah setempat, namun para petani hanya disarankan untuk membeli obat hama di toko-toko penjual obat untuk tanaman padi. Penanganan semacam ini dirasakan sangat kurang oleh para petani,

Para petani sangat mengharapkan bantuan berupa pestisida ataupun pupuk dari pemerintah seperti tahun-tahun sebelumnya, yang disalurkan melalui Kelompok Tani. Namun tahun ini, bantuan tersebut tidak lagi diterima oleh petani. Hal itu menambah keresahan dari para petani, karena bertani merupakan mata pencaharian utama dari Masyarakat Moyo Mekar.

OLIMPIADE MATEMATIKA SD SE-KABUPATEN SUMBAWA


NANDIKA STKIP HAMZANWADI SELONG KAMPUS SUMBAWA

Mahasiswa merupakan patner pemerintah dalam mewujudkan program kerja yang direncanakan sesuai dengan kaidah yang berlaku dan merupakan agen of change (agen perubahan) untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) baik ditingkat Provinsi, Daerah, maupun di pelosok-pelosok Desa.

Mahasiswa STKIP Hamzanwadi Selong Kampus Sumbawa yaitu Himpunan Mahasiswa Prodi Matematika (NANDIKA) tak mau kalah untuk ikut ambil bagian dalam mencerdaskan masyarakat atau kader-kader bangsa dengan mengadakan Olimpiade Matematika Tingkat SD Se-Kabupaten Sumbawa yang dilaksanakan di Kampus STKIP Hamzanwadi Selong Kampus Sumbawa pada hari Minggu 28 Maret 2010.
”Kami sangat bersyukur bahwa minat dan antusiasme dari para peserta yang didorong oleh pihak sekolah dan orang tua sangat tinggi”, Ujar IRVAN MAULANA, selaku ketua panitia. Ini dibuktikan dengan peserta yang berpartisipasi sebanyak 92 orang dari masing-masing sekolah yang tersebar di kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini di buka langsung oleh Bapak AHMAD YAMIN, SH,MH selaku Deputi III Bidang Kemahasiswaan. pada pukul 08.30 Wita dan dilanjutkan dengan pelaksanaan olimpiade pada pukul 09.00 s/d 11.00 Wita.

Untuk menciptakan persaingan yang sehat dan jujur, panitia menetapkan peraturan bahwa guru pendamping tidak boleh mendekati peserta didik. Dan bagi peserta yang kedapatan menyontek atau bekerja sama, pihak panitia akan bertindak tegas dengan mendiskualifikasikan peserta yang berlaku curang. Hal ini mendapat sambutan baik dari seluruh peserta maupun pendamping, karena pihak panitia betul-betul sportif dalam perlombaan.

Pihak panitia mendisain kegiatan ini dengan mengadakan 2 tahap penyeleksian yaitu pada tahap pertama seleksi untuk mendapatkan 20 besar dan seleksi kedua untuk mendapatkan 6 besar. Tahap demi tahap telah dilalui dan akhirnya panitia memutuskan hasil olimpiade dengan para pemenang sebagai berikut; untuk juara I diraih oleh ANGGUN MEILINDA ALIF FATALI dari SDN 1 Moyo Hilir, FAHMIL HAMDI dari SDN 2 Maronge meraih juara II dan Juara III Oleh RIZAL RIZKI ILLAHI dari SDN 16 Sumbawa.

Pada laporan akhir Irvan Maulana (ketua panitia) menuturkan “ kami mempunyai banyak kendala dalam hal pendanaan dan pelaksanaan, tapi bersyukur kami bisa melaksanakan kegiatan dengan begitu baik dan sukses dengan dukungan dari pihak kampus, para donator dan swadaya dari panitia..
”Tuturnya lagi kami selaku calon pendidik dan pengajar ingin mambantu pemerintah menciptakan penyetaraan pola pendidikan dan tenaga pendidik di tanah samawa ini”.

Koordinator kampus bapak Dr. IWAN JAZADI, S.Pd., M.Ed yang secara langsung menyerahkan hadiah kepada para juara, dan sekaligus menutup secara resmi kegiatan tersebut, mengatakan ”kegiatan ini merupakan program tahunan dari STKIP Hamzanwadi Selong Kampus Sumbawa, yang bertujuan sebagai penyeimbang dari program pemerintah dalam penyediaan tenaga pengajar dan pendidik yang handal di Kabupaten Sumbawa”.

Selasa, 02 Maret 2010

NASIB GTT MOYOHILIR - SUMBAWA


Guru merupakan salah satu faktor penentu kualitas pendidikan di negara ini, sehingga banyak orang ramai-ramai ingin menjadi seorang guru. Selain karena penghasilannya yang cukup, menjadi seorang guru memiliki nilai sosial yang tinggi di dalam masyarakat. Pemerintah dalam hal ini melihat ada nilai positif. Sehingga banyak dibuka Perguruan Tinggi dengan program yang disesuaikan dengan kebutuhan guru.
Padahal, kebutuhan guru di Kabupaten Sumbawa yang disesuaikan dengan guru yang akan pensiun, tidak sebanding dengan jumlah orang yang mandaftar menjadi guru. Sehingga banyak Guru Tidak Tetap (GTT) yang tetap bertahan di sekolah-sekolah. Terutama di Sekolah Dasar Negeri maupun swasta, berharap mereka segera akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Di dalam penjelasannya, Kepala Seksi MPTK bidang SD/TK Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa Bapak Abdul Karim, pada acara sosialisasi kebijakan Menteri Pendidikan Nasional tentang keberadaan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) hari senin (1/3), yang diikuti oleh guru dan kepala sekolah se-Kecamatan Moyo Hilir dan Moyo Utara. Bahwa” GTT yang masih tetap menjalankan tugas mereka agar tetap dipertahankan. Karena akan terus diperjuangkan sampai menjadi Pegawai Negeri Sipil”.

Pernyataan yang disampaikan di atas, merupakan angin segar bagi GTT di Kecamatan Moyo Hilir dan Moyo Utara, sekaligus tanda tanya besar, benarkah nasib mereka akan diperjuangkan. Karena rata-rata GTT yang ada sekarang ini sudah mengabdikan diri selama lima tahun. ditambah lagi dengan biaya kuliah yang sudah mereka keluarkan untuk menyelesaikan kuliah S.1 cukup besar. Rata-rata GTT yang ada saat ini kuliah di PGSD UT program pemerintah pula.

Tambahnya lagi “GTT yang dianggap murni adalah Guru yang mengisi kekosongan guru disuatu satuan pendidikan. Bagi GTT Murni ini berhak mendapatkan subsidi sebesar Rp. 200.000.-/bulan dari Pemerintah Daerah. Tetapi harus memiliki beban mengajar atau tatap muka sebanyak 24 jam dalam satu minggu”.

Sementara realita dilapangan, GTT Murni yang dimaksud di atas, jauh dibawah jumlah GTT yang terdapat di seluruh SD se-Kabupaten Sumbawa. Artinya, Guru tidak tetap yang masih mengajar, tetapi jam tatap muka di bawah 24 jam dalam satu minggu bakal tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah. Mereka hanya mengandalkan Honor dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) sebagai tenaga pelatih atau tutor bukan sebagai guru.

Harapan kedepan, GTT yang telah mengabdi sekian tahun, agar dapat segera diperhatikan nasibnya.

GEMPAR.....