Sabtu, 14 Agustus 2010

PEMBANGUNAN MASJID JADI PROGRAM PEMERINTAH…?



Keberkahan ramadhan tahun ini mulai terasa, berbagai bentuk kegiatan umat islam dalam menjalankan ibadah sangat beragam. Ada yang membersihkan masjid jauh-jauh hari sebelum awal ramadhan. Nilai luhur dan ketuhanan masih sangat tinggi pada masyarakat kita yang beragama islam. Dan sudah sepantasnyalah nilai-nilai ini terus ditingkatkan dan didukung oleh semua pihak, terutama pemerintah yang memikul amanat kemaslahan umat. Tua muda dan anak-anak sekalipun larut dalam suasana mahabbah dan silaturrahmi yang dipertautkan oleh kemuliaan masjid.
Keadaan ini tentu saja kita sadari bersama bahwa tidak semua masjid dapat berfungsi seperti ini. Sebagai contoh, dusun moyo luar desa moyo kecamatan moyo hilir yang pembangunan masjidnya belum dilanjutkan. Padahal desa moyo dan moyo mekar yang sebelumnya masih satu, masjidnya sudah sangat sesak dengan jamaah. Untuk itu, desa moyo sebagai desa induk tidak memiliki masjid besar yang bisa memuat jamaah lebih banyak. Makanya dibangun masjid baru dengan swadaya masyarakat. Tapi pembangunan masih sebatas pondasi saja, karena biaya yang belum mencukupi.
Ketika teman-teman kampung media croscek ke lapangan, kami mendapati keluhan masyarakat yang sudah lama terpendam. Ternyata selama tiga tahun ini, swadaya masyarakat belum mempu mencukupi biaya pembangunan masjid yang mereka rindukan. Proposal bantuan yang ditujukan ke berbagai dinas instansi menunjukkan kurangnya keberpihakan maupun ketertarikan untuk memberikan dana besar untuk pembangunan masjid. Padahal ini adalah sarana ibadah dan jariyah yang luar biasa manfaatnya. Tidak seperti mereka mengajukan proposal sapi ternak atau yang lainnya, dana besar langsung terkucur dengan sangat mudah. Bahkan ada bantuan-bantuan yang tidak mereka usulkan, ditawarkan untuk diterima.
Tapi untuk masjid…..????
Tanda Tanya Besar mengisi kepala teman-teman kampung media. Tidak adakah program yang memberikan dana besar untuk pembangunan masjid? Siapakah yang pertama kali akan mencetuskan program ini?
Bukankah program Dana ALokasi Khusus (DAK), Blogren, BOS dan semacamnya bisa dikucurkan untuk sekolah, dunia usaha bahkan lembaga-lembaga milik individu. Lalu untuk masjid kenapa tidak ada. DAK saja kalau paketnya turun ke sekolah-sekolah pembangunannya menghasilkan bangunan-bangunan kokoh dan lumayan mentereng. Kenapa tidak masjid diperlakukan sama seperti itu, padahal masjid sarana untuk membangun moral dan akidah. Percuma bangsa ini pintar tapi tidak punya akidah dan moral.
Semoga keinginan warga dusun moyo luar desa moyo di dengar dan dikabulkan oleh dermawan-dermawan kita yang berdasi, berseragam, bahkan pemegang jabatan. Amiin
Chunk ; Gempar-Sumbawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar