Selasa, 30 April 2013

TRAINING ADVOKASI DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT UNTUK ANGGOTA CBO


Pendampingan masyarakat dalam rangka menurunkan angka kemiskinan melalui migrasi aman di 10 Desa di Kabupaten Sumbawa kerjasama antara koslata dan TIFA telah melahirkan organisasi yang solid ditingkat desa. Dimana pada 10 desa dampingan terdapat 10 organisasi lokal yang peduli dengan permasalah buruh migran.
Guna meningkatkan kapasitas dan mendorong kemandirian dalam melakukan advokasi dan pengorganisasian rakyat, anggota CBO atau organisasi lokal ditingkat desa ini penting untuk diberikan pelatihan sehingga dalam melakukan kerja untuk mewakili kepentingan para pihak menghasilakan capaian yang maksimal. Sabtu, (27/13) bertempat di Hotel Dewi Sumbawa Besar, Koslakta Sumbawa bekerja sama dengan Tifa Jakarta mengadakan Training advokasi dan pengorganisasian
Menurut Lukman (panitia pelaksana) mengungkapkan bahwa training advokasi ini diharapkan akan dapat menutupi kelemahan serta dapat meningkatkan kapasitas sebagai anggota CBO sehingga dapat melakukan pengorganisasian rakyat serta dapat melakukan advokasi, mempengaruhi kebijakan dengan baik dan dapat mewakili kepentingan anggotanya serta masyarakat secara umum dalam forum-forum public.
Tambahnya lagi bahwa kegiatan ini dilaksanakan 3 hari (27 s/d 29 April 2013) dan diikuti oleh 20 orang dari 10 desa binaan pendampingan BMI diharapkan dapat menghasilkan adanya peningkatan kapasitas peserta dalam melakukan advokasi  (Buruh Migran Indonesia) dan pengorganisasian masyarakat, lahirnya kader yang bisa mengarahkan masyarakat pada kegiatan advokasi seperti mempengaruhi kebijakan baik di tingkat Desa maupun Kabupaten, lahirnya kader yang dapat memberikan kesadaran kritis kepada masyarakat untuk memperjuangkan hak-haknya serta lahirnya kader yang dapat menyuarakan kepentingan komunitas BMI pada forum-forum public. Tegasnya
Semoga dengan pelatihan ini dapat melahirkan kader advokat yang dapat BMI yang mendapatkan masalah dan dapat memberdayakan mantan BMI sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan.

Senin, 29 April 2013

BINTEK KPPS SE-KECAMATAN MOYO HILIR

Jelang Pilkada NTB pada bulan Mei mendatang Panitia Pelaksana Pemilihan (PPK) Kecamatan Moyo Hilir pada minggu pagi (28/4) melakukan bimbingan teknis pilkada NTB kepada seluruh KPPS yang ada di kecamatan Moyo Hilir.

Bintek yang seharusnya dilaksanakan di tingkat PPS masing-masing desa, sengaja disatukan di PPS Desa Moyo dengan maksud agar tidak terjadi perbedaan persepsi KPPS dalam pelaksanaan Pilkada mendatang. Sehingga Pilkada yang Luber dan Jurdil dapat diwujudkan sesuai dengan harapan seluruh masyarakat NTB. Hal itu disampaikan oleh ketua PPK kecamatan Moyo Hilir bapak Moh. Sarjan, SH dalam sambutannya membuka kegiatan bintek kepada seluruh KPPS. "Bintek ini telah mendapat restu dari KPU. dan PPK Moyo Hilir menjadi yang pertama melaksanakan bintek kepada KPPS" tungkasnya.

Benar saja apa yang dikhawatirkan oleh PPK Moyo Hilir, masih terdapat perbedaan persepsi tentang surat suara yang termasuk surat suara rusak, surat suara tidak terpakai dan surat suara tidak sah. Sehingga masih terdapat perbedaan cara pengisian format C-1 pada saat diberikan soal latihan oleh PPK. Padahal, menurut penjelasan PPK hanya ada dua kunci yang menjadi pedoman KPPS/PPS dalam menentukannya. 
Pertama, Surat suara yang berada dalam kotak pemilihan kemungkinan akan menjadi surat suara sah dan surat tidak sah saja.
Kedua, surat suara yang berada di luar kotak suara kemungkinan menjadi surat suara rusak atau surat suara yang tidak terpakai. 
Namun setelah mendapat penjelasan yang detail dari PPK semua peserta menjadi paham.
Diakhir tulisan ini kami mengajak seluruh masyarakt NTB yang telah punya hak pilih agar menggunakan hak pilihnya demi masa depan NTB yang lebih baik.

Minggu, 28 April 2013

STQ KECAMATAN MOYO HILIR RESMI DIBUKA

Menjelang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kabupaten Sumbawa pada bulan Juli 2013 yang  bertempat di Kecamatan Rhee. Pemerintah Kecamatan Moyo Hilir melalui LPTQ Kecamatan telah melaksanakan pembukaan Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) ke-28 di tingkat Kecamatan Moyo Hilir.  Pembukaan STQ dilaksanakan pada Sabtu, 16 Djumadil Akhir 1434 H/27 April 2013 M bertempat di lapangan sepak bola dusun Bekat Desa Poto. 


STQ kali akan berlangsung selama 3 hari dengan memperlombakan cabang Tilawah dari golongan anak-anak hingga golongan dewasa, Tahfiz satu juz hingga 30 juz, syarhil qur'an semua golongan, Fahmil Qur'an semua golongan. Sedangkan untuk cabang lainnya akan diadakan pembinaan secara langsung sebelum di bawa ke tingkat kabupaten.

Camat Moyo Hilir Bapak Abu Bakar, SH yang membuka secara langsung pelaksanaan kegiatan ini lewat sambutannya menyampaikan beberapa point diantaranya tentang hajat dari pelaksanaan kegiatan ini. 

Pertama, Kegiatan STQ di Kecamatan harus tetap dilaksanakan walau dengan keterbatasan dana sekalipun. Mustahil kita akan menjadi rugi bila kita berbuat sesuatu kebaikan seperti mensyiarkan bacaan Al-Qur'an kepada masyarakat. Malah sebaliknya kita akan mendapatkan keberkahan dari perbuatan baik tersebut.

Kedua, Harus kita akui bahwa terjadi degradasi nilai/penurunan semangat dari masyarakat kita akan kemauan mempelajari Al-Qur'an. Sehingga sering kita temukan siswa-siswa kita dari tingkat SD sampai SMA masih ada yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Untuk itu STQ ini menjadi salah satu momen untuk membangkitkan semangat tersebut.

Senada dengan harapan di atas sekretaris panitia bapak M. Subhan menyampaikan kepada KM. Gempar bahwa tahun ini terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan STQ dari tahun sebelumnya. Baik itu dari segi kemeriahannya maupun jumlah peserta yang mengikutinya. Jika pada tahun sebelumnya dari 10 desa total peserta hanya mencapai 60 orang tetapi pada tahun ini peserta meningkat menjadi 90 orang.  

Semoga dengan STQ ke-28 ini menjadi momen yang sangat tepat untuk Mencipatakan Generasi Muda Qur'ani. Amin



Kamis, 25 April 2013

KEBAKARAN HANGUSKAN SATU RUMAH WARGA DI DESA BERARE

Kamis sore (25/4) terjadi kebakaran yang menghanguskan rumah warga di desa Berare Kecamatan Moyo Hilir. Satu rumah warga hangus dilalap si jago merah dan 3 rumah lainnya sebagian dinding dan atap rumahnya ikut terbakar. 

Diduga api berasal dari arus pendek listrik yang menyebabkan korsleting. Menurut pak Iwan seorang warga yang juga ikut memadamkan api bahwa" api mulai melahap rumah sekitar pukul 16:00 Wita. Situasi desa yang sedang sepi ditinggal warga untuk penen padi membuat api tidak mudah untuk dipadamkan. Warga menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api". Angin yang bertiup sempat membuat warga kesulitan memadamkan api.

Mendapat laporan dari warga, petugas Damkar Sumbawa menurunkan 6 Unit truck pemadam kebakaran dibantu oleh warga untuk memadamkan api. Dibantu petugas kepolisian yang menurunkan satu unit truck untuk memadamkan api sehingga api dapat dijinakkan satu jam kemudian. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Pak Ahad yang rumahnya hangus terbakar histeris menyaksikan rumahnya yang tinggal puing-puing berserakan. Saat kejadian ia bersama keluarganya sedang berada di sawah. Tak ada lagi yang dapat ia perbuat, pasalnya tidak satupun harta benda yang dapat ia selamatkan. Padahal sehari sebelumnya baru saja ia menjual hasil panen padinya. Sepeda motor yang terparkir di bawah kolong rumah juga habis terbakar bersama seluruh harta bendanya.




Sabtu, 20 April 2013

KEMAJUAN TEKNOLOGI MEMUDAHKAN PETANI



Sistem panen padi yang digunakan oleh petani khususnya disumbawa rata-rata menggunakan system semi modern. system panen seperti ibi masih bercampur antara modern dengan tradisional. seperti halnya yang dilakukan oleh petani di Moyo Hilir. pada musim panen, untuk memanen padi masih menggunakan sabit untuk memotong padi dan menggunakan mesin untuk memisahkan biji padi dengan tangkainya.

           Dengan kemajuan teknologi, sekarang ini sudah dibuat motor khusus untuk memanen padi tanpa harus repot dan membutuhkan waktu yang lama. saat kru Gempar melintas dijalan Songkar-Pungkit pada jum’at sore (19/4) menjumpai petani yang menggunakan mtotor panen padi untuk memanen padinya.
            Menurut pak Jafar yang merupakan pemilik sawah yang sedang dipanen “ dengan adanya motor panen paadi ini sangat membantu kami para petani dalam memanen padi. Dulu panen padi disawah saya ini dikerjakan selama 1 minggu baru selesai. sekarang dengan menggunakan motor pemanen padi dikerjakan kurang dari 2 hari”.
            Sewa motor panen padi ini terhitung cukup murah. Sama dengan jumlah bagi hasil yang dikerjakan secara manual oleh penyinggu yaitu “nyinggu 16”. Tambah pak Jafar kepada kru Gempar.
            Nyinggu 16 merupakan isitilah orang Sumbawa dalam bagi hasil dengan orang yang memanen padi. Nyinggu 16 maksudnya bagian hasil panen setelah mencapai 16 takaran (berupa belik,ember,karung dll), 14 bagian untuk pemilik sawah sedangkan 2 bagian untuk pekerja.
            Semoga ditahun-tahun yang akan dating dapat dibuat karyayang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Jumat, 19 April 2013

MENGAIS RIZKI DENGAN "NYINGGU"

“Nyinggu” ayau “Cinggu” (bahasa Sumbawa) merupakan pekerjaan memanen padi / hasil pertanian lainnya dengan kesepakatan bagi hasil anatara pemilik dengan pekerja. Nyinggu ini tidak hanya dilakukan oleh Sumbawa, melainkan juga dilakukan pula oleh orang Lombok, bima dan dompu.
Setiap musim panen para penyinggu yang berasal dari luar daerah Sumbawa berbondong-bondong dating ke Sumbawa khususnya dikecamatan Moyo Hilir. Sperti halnya yang dijumpai oleh kru Gempar dilintas Dusun Malili – Pungkit pada kamis sore (18/4) banyak kemah para penyinggu beriringan dipinggir jalan, tepatnya di belakang bagian barat dusun Malili.
Manurut pak Ahmad salah satu warga dusun Malili yang kebetulan bertemu dengan kru Gempar”sudah menjadi kebiasaan tiap musim panen area ini menjadi tempat membangun kemah para penyinggu. penyinggu yang dating untuk misim panen sekarang itu berasal dari Lombok.
Orong rea merupakan area persawahan yang terluas yang ada dikecamatan Moyo Hilir – Moyo Utara. Area persawahan ini membentang dari Desa Moyo hingga Desa Pungkit, Songkar,Poto,Lengas dan Segunting.  sehingga Orong rea ini menjadi sasaran utama para penyinggu. tentunya akan mendapatkan hasil yang lebih banyak hingga mencapai 6 ton / panen.
“Kami kesini memanfaatkan kesempatan musim panen padi untuk mencari rizki. Sebelum kami memanen padi orang biasanya kami membuat kesepakatan berapa bagian untuk kami dari hasil panen” Ujar pak Mesir yang merupakan salah satu penyinggu kepada kru Gempar.
Setelah dianalisa oleh kru Gempar, ada beberapa factor yang membuat masyarakat lebih mengandalkan para penyinggu dari luar yaitu kerjanya lebih cepat, pemilik hanya tinggal pergi memantau dan menghitung hasil panen padinya.
Selain dimalili Gempar juga menjumpai kemah-kemah penyinggu di Orong Pari sebelah timur Dusun Pangenyar, di pintu gerbang desa Batu Bangka, di pintu gerbang Dusun Songkar B, dan sebelah selatan desa Pungkit.

Selasa, 16 April 2013

PPS MOYO MEKAR MEMBERIKAN ARAHAN KEPADA SELURUH ANGGOTA KPPS


Pemelihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pada 13 Mei mendatang akan segera tiba. Seluruh persiapan pelaksanaan kini giat dilakukan. Seperti yang dilaksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Moyo Mekar dengan mengumpulkan seluruh Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Moyo Mekar untuk menandatangani Surat pernyataan tidak pernah dihukum penjara dan tidak menjadi anggota partai politik manapun.

Selasa,(16/4) bertempat di Aula Kantor Desa Moyo Mekar PPS memberikan arahan kepada seluruh anggota KPPS Moyo Mekar. Abdurrakhman, S.Pd (Ketua PPS Moyo Mekar) mengungkapkan netralitas seluruh petugas KPPS sangat ditekankan sehingga Pilkada yang Jujur, umum, Bebas, Rahasila dan Adil dapat dicapai.

Pak Justo sapaan akrab ketua PPS menambahkan seluruh anggota KPPS diharapkan dapat bekerja sama dengan baik dan lebih teliti karena suksesnya proses pemilihan berada ditangan KPPS dan juga untuk meminimalisir kesalahan dan masalah yang akan mengambambat jalannya proses pemilihan nantinya. Tegas pak Justo

Semoga pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada 13 Mei Mendatang dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan menghasilkan pemimpin yang amanah, bijaksana dan merakyat.