"Nata Vita De
Coco" minuman ringan pertama buatan Sumbawa diproduksi oleh kelompok usaha
industry rumahan “Mekar Jaya Lestari” RT 002/RW 005 Dusun Olat Po
Desa Berare. Proses produksi minuman ringan ini sudah berlangsung sejak bulan Mei 2012 lalu. "Kegiatan ini merupakan program dari Lembaga Muslimat
Romadaniah NW Kecamatan Moyo Hilir yang bekerjasama dengan Program TPQ At-Taubah
NW Dusun Olatpo Desa Berare" ungkap AR Junaidi ZA selaku
pengurus NW Kecamatan Moyo Hilir.
Nata Vita De Coco terbuat dari sari kelapa murni
ditambah dengan bahan-bahan lain seperti gula murni, sodium siklamat, asam
sitrat, Natrium benzoat, dan perisa makanan. Dalam pengembangan kedepan akan
memanfaatkan buah-buahan asli Sumbawa yang akan disesuaikan dengan musimnya.
Pembuatan Nata Vita De Coco langsung di tangani oleh tenaga tehnis dan berpengalaman dari
Bandung yaitu bapak M Zainal Mustapa S.Pi. Menurutnya "Pemasaran produk yang
dihasilkan oleh industri kami ini tinggal menunggu izin dari Dinas
Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa. setelah itu produk ini akan kami produksi dalam jumlah yang cukup besar sekitar 500 hingga 1000 buah
perharinya. Kemudian, pemasaran akan kami lakukan ke semua pasar yang ada di NTB. Tinggal selangkah lagi, setelah kami mendapat izin dari Dinas-Dinas terkait dan modal usaha
dari Gubernur NTB selaku pengurus NW NTB" Pungkasnya.
Kegiatan produksi oleh industri rumahan seperti ini diharapkan menciptakan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar dan memberikan daya ungkit terhadap perkembangan ekonomi di wilayah Moyo Hilir, apalagi baru-baru ini telah diresmikannya pasar tradisional di desa Berare oleh Bupati Sumbawa.
Tentu saja, dukungan dan kerjasama dari pemerintah sekitar bersama masyarakat sangatlah diharapkan. Mengingat banyaknya makanan dan minuman ringan yang datang dari luar pulau sumbawa membuat masyarakat sendiri malas untuk mengelolah yang sudah ada dan menjadikan sumber daya manusianya menurun.
Tentu saja, dukungan dan kerjasama dari pemerintah sekitar bersama masyarakat sangatlah diharapkan. Mengingat banyaknya makanan dan minuman ringan yang datang dari luar pulau sumbawa membuat masyarakat sendiri malas untuk mengelolah yang sudah ada dan menjadikan sumber daya manusianya menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar