KLB (
KEJADIAN LUAR BIASA )
Kamis (8/3)
bertempat di kantor Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa
digelar sosialisasi penyakit berpotensi KLB (Kejadia Luar Biasa) yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Moyo Hilir dalam hal ini langsung disampaikan oleh
Bapak Dr.Zulkifli Riyadi salah satu Dokter yang bertugas di Puskesmas Moyo
Hilir. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Desa Moyo Mekar, Sekretaris Desa Moyo
Mekar, kader dari masing-masing posyandu di Moyo Mekar, Kepala Dusun serta staf
kantor Desa Moyo Mekar.
Menurut
bapak Dr. Zulkifli Riyadi mengungkapkan bahwa ada 6 Desa yang menjadi target
sosialisasi ini di Kecamatan Moyo Hilir diantaranya Moyo Mekar, Kakiang,
Berare, Ngeru, Batu Bangka dan Desa poto karena keenam Desa ini sepanjang
pengamatan kami sangat aktif dalam kegiatan kader dan posyandu di wilayah
masing-masing sehingga akan memudahkan dalam
penyampaian dan penyebaran informasi kesehatan kepada masyarakat.
Tambahnya
lagi bahwa ada beberapa penyakit yang berpotensi KLB di Kabupaten Sumbawa
diantaranya kolera, demam berdarah, campak, polio, gatusis, rabies, malaria,
flu burung, antrak, neptorirosis, hepatitis, himangitis, penyakit kuning,
cikungunya, diare dan flu babi. Maka untuk menghindari dan mengatasi penyakit
yang berpotensi KLB tersebut maka diperlukan sosialisasi seperti ini.ujarnya
Pada
kesempatan ini pak Dokter hanya menyampaikan penyakit campak dan antrak yang
berpotensi di wilayah Desa Moyo Mekar. Berdasarkan yang pemaparan Pak Dokter
bahwa penyakit campak sudah ada di udara yang diakibatkan percikan ludah dari
mulut dan menyerang anak-anak sekitar 9 bulan dan si penderita hanya terjangkit
hanya satu kali dalam seumur hidup. Campak ada 4 fase diantaranya fase inkubasi gejalanya anak-anak merasa
demam, kemudian fase produrmal
gejalanya sudah dapat dilihat seperti batuk-batuk, demam tinggi dan mata-mata
merah dan fase makulo pakuler
gejalanya muncul bercak-bercak merah diseluruh tubuh. Dan fase terakhir adalah fase penyembuhan. Pada penyakit campak terdapat
komplikasi diantaranya infeksi telinga luar, infeksi tenggorokan, infeksi
paru-paru serta menderita diare. Dan cara menghindari dan mengatasinya adalah
sering imunisasi campak, makan makanan yang bergizi, minum obat sesuai gejala
serta istirahat yang cukup dan teratur.
Lain lagi
dengan penyakit atrak (radang limpah) ujar pak Dokter. Penyakit ini disebabkan
oleh hewan mamalia pemakan rumput. Antrak ini berasal dari Bahasa Inggris yang
artinya batu bara. Itu disebabkan karena luka pada penderita antrak terdapat
warna hitam di lukanya seperti warna batu bara. Ada 3 cara penularan antrak
yaitu melalui luka lecet, abrasi dan
pernapasan (mulut yang makan makanan yang mengandung spora) sehingga terdapa
beberapa bentuk antrak diantaranya antrak kulit, antrak saluran pencernaan,
antrak paru-paru serta antrak meningitis.
Lanjut pak
Dokter dari penjelasan diatas antrak dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu antrak
kawasan industri, antrak daerah pertanian dan antrak daerah laboaratorium. Dari
ketiga macam antrak tersebuat yang berpotensi ada di Kecamatan Moyo Hilir
umumnya dan Desa Moyo Mekar khususnya adalah antrak daerah pertanian karena
selain Kecamatan Moyo Hilir merupakan daerah peternakan juga didominasi oleh
mayoritas masyarakatanya adalah petani serta hamparan sawah yang tersebar di
Wilayah Kecamatan Moyo Hilir.
Untuk itu
kita selaku masyarakat haruslah berprilaku hidup sehat sehingga kita tidak
mudah terjangkit penyakit yang berpotensi penyakit KLB (kejadian luar biasa)
serta sering-seringlah berkonltasi dengan pihak kesehatan untuk menghindari
sesuatu yang lebih fatal yang akhirnya mengakibatkan kematian. (Ughy-Gempar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar