Moyo Hilir (15/3), Masyarakat Moyo Hilir terutama ibu rumah tangga (IRT) merasa resah dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Harga BBM yang rencananya akan dinaikkan pada bulan April mendatang sudah sangat memberatkan rakyat kecil. Belum naik saja sudah membuat keadaan tidak nyaman di masyarakat apalagi sudah dinaikkan oleh pemerintah. Keresahan ini terlihat dari ibu-ibu yang sudah tergantung dengan BBM untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sebelumnya BBM sudah sangat sulit didapatkan dan sekarang sudah ada rencana akan dinaikkan lagi. Beberapa agen minyak tanah di wilayah moyo hilir yang kami temui, mengaku bahwa sebelumnya jatah minyak tanah di wilayah moyo hilir masih jauh dari kata tercukupi, dan saat ini jatah tersebut malahan sudah dikurangi. Parahnya lagi harga BBM sekarang malah rencananya akan dinaikkan.
Dari pantauan tim kampung media "gempar" menemukan fakta yang cukup memperihatinkan. Ketika mobil tangki minyak tanah tiba di masing-masing agen, masyarakat berbondong-bondong mengantri untuk mendapatkan minyak tanah meski belum tentu mereka akan mendapatkan bagian. Ibu Suhana, salah seorang agen minyak tanah yang ada di desa Berare memberikan keterangan bahwa jatah minyak tanah yang disediakan bagi masyarakat masih jauh dari kata cukup. Sebagai agen minyak tanah, berbagai cara kami lakukan agar semua warga bisa mendapatkan minyak tanah untuk kebutuhan dapurnya selama 3 hari ke depan sebelum giliran tangki minyak berikutnya datang. Misalnya dengan membatasi pembelian masing-masing kepala keluarga walaupun kebutuhan warga masih belum tercukupi.
Begitu pula ibu Kalsum salah seorang ibu rumah tangga yang memberi komentar tentang informasi kenaikan BBM "Nasib masyarakat sudah susah di tambah lagi dengan kenaikan BBM akan mempersulit keadaan kami, Pemerintah harus memperhatikan nasib rakyat yang ekonominya lemah karena berada di bawah garis kemiskinan" ujarnya.
Pemerintah harus cepat mengambil sikap untuk mengantisipasi keadan buruk yang akan menimpa masyarakat kurang mampu terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak. Pemerintah juga harus mempertimbangkan nasip rakyat sebelum memutuskan untuk menaikan harga BBM, karna dari pantauan umum bahwa 70% masyarakat kita masih berada di bawah garis kemiskinan. pemerintah pun harus lebih peka melihat kondisi rakyatnya yang semakin susah. Jangan lagi kita menindas rakyat sendiri demi kerjasama dengan orang asing.(Ryan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar