Moyo Hilir (30/3), Rencana
pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat beberapa pedagang eceran di wilayah Kabupaten
Sumbawa sudah mengambil langkah antisipatif meski pemerintah belum mengeluarkan
kepastian akan menaikan harga BBM.
Di beberapa desa yang berada di Kecamatan
Lopok, para pedagang eceran minyak terutama bahan bakar kendaraan (bensin)
harganya sudah melonjak naik dari Rp. 5.000 ke Rp. 7.000 per liternya.
Ridwan warga Kecamatan Moyo Hilir
yang melewati wilayah tersebut menceritakan bahwa dia mengisi bahan bakar
kendaraannya di Desa Mama Kecamatan Lopok dengan harga Rp. 7.000 rupiah.”Saya
merasa kaget dengan harga BBM terutama bensin di wilayah tersebut sudah
melonjak naik padahal harga BBM belum dinaikkan oleh pemerintah. Hal ini
membuat saya bertanya, bagaimana setelah BBM dinaikkan? Apakah di wilayah itu
pengecer juga akan menaikkan lagi harganya ?” katanya.
Kami dari tim Kampung Media segera
menelusuri kebenarannya. Dan ternyata benar di desa-desa sebelah selatan Kecamatan
Lopok sudah menaikkan harga BBM terutama bahan bakar kendaraan (bensin) salah
satu pedagang eceran yang kami mintai keterangan mengaku sudah sulit
mendapatkan bahan bakar bensin oleh karena itu, para pengecer menaikkan harga
BBM. “Kami para pedagang eceran terpaksa menaikkan harga dikarenakan SPBU tidak
mengizinkan para pedagang eceran untuk
membeli dengan cerigen, jadinya kami mengambil minyak tersebut dari pengecer
bermodal besar yang membeli minyak di SPBU dengan cara mengisi full tangki
mobil pribadinya”. Ulas pedagang eceran yang tidak mau di sebutkan namanya.
Pemerintah harus cepat mengambil
sikap terhadap kondisi ini. Masyarakat yang perekonomiannya di bawah garis
kemiskinan sudah merasakan beratnya harga BBM meski belum dinaikkan harganya,
masyarakat pun takut dengan kondisi ini. Pemerintah seharusnya mengkaji ulang tentang kebijakan
ini, dikarenakan kebijakan tersebut sangat menyengsarakan masyarakat kurang
mampu.( Ryan gempar)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar