KESAL DENGAN KONDISI JALAN YANG TIDAK DIPERBAIKI, WARGA MENANAM PISANG DI TENGAH JALAN
Menurut warga sekitar, pemerintah di anggap
menganak tirikan wilayah tempat mereka tinggal. Hal ini dilihat dari bantuan
pemerintah untuk desa-desa lain terutama dalam hal perbaikan jalan umum yang
sudah bagus. Sementara di desa berare sendiri jalannya berlubang besar dan tak
layak di lalui. Padahal letak desa berare sangat strategis sebagai penghubung
desa dari ibu kota kecamatan ke desa-desa bagian utara seperti desa Ngeru, desa
Olat rawa, desa Labuan ijuk, desa Batu Bangka dan desa-desa lainnya di Kecamatan
Moyo Hilir. Sebagai jalan yang berstatus jalan profinsi, jalan ini juga sebagai
jalan penghubung antara kecamatan Moyo Hilir dan Moyo Utara.
Warga yang lelah menanti adanya perbaikan
jalan, akhirnya melakukan penanaman pisang di tengah jalan. Aksi ini dilakukan
sebagai bentuk kekecewaan warga kepada pemerintah yang tak memperhatikan kondisi
jalan di desa mereka. Hamid Sambu warga desa berare yang juga selaku tokoh masyarakat
mengatakan “saya heran dengan pemerintah kita, desa-desa yang kondisi jalannya
masih bagus malah diperbaiki dan secara geografis letak desa itu pun setelah
desa berare. Sungguh kami dianaktirikan katanya“. Tambahnya lagi “saya
mendengar beberapa warga yang ingin melakukan blokir jalan jika pemerintah
belum bisa melakukan perbaikan. Hal ini ingin mereka lakukan karena mereka
tidak ingin ada lagi kejadian-kejadian yang bisa berakibat fatal bagi
masyarakat terutama masyarakat pengguna jalan yang terkadang terpeleset bahkan jatuh
ketika melintas di jalan ini. Untuk itu, temasyarakat berharap adanya bantuan
dari pemerintah untuk memperbaiki jalan yang sudah tak layak pakai. (Ryan
Muammar-Gempar)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar