Kamis, 16 Februari 2012


PERAYAAN MAULID (MUNIT ADAT) KECAMATAN MOYO HILIR



Kamis (16/2) PHBI Kecamatan Moyo Hilir bekerja sama dengan pemerintah Desa Moyo dan Moyo Mekar mengadakan acara memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW yaitu acara maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H. Acara ini dilaksanakan rutin setiap tahun dan mengambil tema “Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kita bangun generasi muda yang beriman dan berakhlak dalam rangka memperkokoh persaudaraan menuju masyarakat yang madani”. Pada pelaksanaan tahun ini ada perbedaan yang mencolok ujar ketua PHBI Kecamatan Moyo Hilir Bapak Darwin, S.Sos. tambahnya lagi salah satu contohnya adalah tamu undangan yang hadir seperti para mantan Camat (mantan Demung) yang pernah memimpin di Kecamatan Moyo Hilir dikumpulkan pada acara ini. Itu sebagai salah satu yang sangat mencolok.

Ustad H. Faizal Syarif, S.Ag dalam hikmah maulid yang disampaikan, beliua menuturkan bahwa acara mulid ini merupakan sebuah acara yang bukan merupakan syariat Agama karena tidak dilaksanakan pada masa Rasulallah SAW dan acara ini pertama kali dilaksanakan pada saat khalifah Abu Bakar. Kita jangan menilai kegiatan seperti ini merupakan kegiatan untuk merayakan Hari kelahiran Rasulallah semata tetapi kita harus mengambil hikmah dari semua ini yaitu meneladani semua sifat dan perbuatan Rasulallah SAW. Acara ini juga dihadiri oleh Drs. H. Mahmud Abdullah (Sekda Sumbawa) selaku perwakilan dari pemerintah kabupaten. Ustad Faizal juga menyindir para pemimpin kita yang sudah banyak yang tidak meneladani kepemimpinan Rasulallah SAW. Untuk itu, dengan peringatan Maulid tahun ini marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita serta mengikuti dan meneladani sifat dan perbuatan baginda Rasulallah SAW. Ujarnya.

Selanjutnya dalam sambutan Bapak Bupati Sumbawa yang disampaikan oleh bapak Drs. H. Mahmud Abdullah (Sekda Sumbawa) mengungkapkan bahwa acara maulid  Nabi Muhammad SAW merupakan adat istiadat orang sumbawa yang harus kita jaga dan kita lestarikan. H. Mo' sapaan akrab Sekda menambahkan bahwa dengan sudah terbentuknya Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), maka peringatan Maulid seperti ini harus kita lestarikan karena kegiatan ini merupakan adat istiadat tau samawa (orang sumbawa) sehingga generasi akan datang bisa melanjutkannya. Yang paling ditekankan pada peringatan Maulid ini marilah kita tingkatkan budaya saling yaitu saling satingi (saling menghormati), saling ila (saling menghargai), saling sakiki (saling mengisi atau mencukupi), dan saling pedi (saling mengasihi dan menyayangi). "Har-Gempar”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar