PERAYAAN MAULID (MUNIT ADAT) KECAMATAN MOYO HILIR
Kamis
(16/2) PHBI Kecamatan Moyo Hilir bekerja sama dengan pemerintah Desa Moyo dan
Moyo Mekar mengadakan acara memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW yaitu acara
maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H. Acara ini dilaksanakan rutin setiap tahun dan
mengambil tema “Melalui peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW kita bangun generasi muda yang beriman dan berakhlak dalam
rangka memperkokoh persaudaraan menuju masyarakat yang madani”. Pada
pelaksanaan tahun ini ada perbedaan yang mencolok ujar ketua PHBI Kecamatan Moyo
Hilir Bapak Darwin, S.Sos. tambahnya lagi salah satu contohnya adalah tamu
undangan yang hadir seperti para mantan Camat (mantan Demung) yang pernah
memimpin di Kecamatan Moyo Hilir dikumpulkan pada acara ini. Itu sebagai salah
satu yang sangat mencolok.
Ustad
H. Faizal Syarif, S.Ag dalam hikmah maulid yang disampaikan, beliua menuturkan
bahwa acara mulid ini merupakan sebuah acara yang bukan merupakan syariat Agama
karena tidak dilaksanakan pada masa Rasulallah SAW dan acara ini pertama kali
dilaksanakan pada saat khalifah Abu Bakar. Kita jangan menilai kegiatan seperti
ini merupakan kegiatan untuk merayakan Hari kelahiran Rasulallah semata tetapi
kita harus mengambil hikmah dari semua ini yaitu meneladani semua sifat dan
perbuatan Rasulallah SAW. Acara ini juga dihadiri oleh Drs. H. Mahmud Abdullah (Sekda Sumbawa) selaku perwakilan dari pemerintah kabupaten. Ustad Faizal juga
menyindir para pemimpin kita yang sudah banyak yang tidak meneladani
kepemimpinan Rasulallah SAW. Untuk itu, dengan peringatan Maulid tahun ini
marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita serta mengikuti dan
meneladani sifat dan perbuatan baginda Rasulallah SAW. Ujarnya.
Selanjutnya
dalam sambutan Bapak Bupati Sumbawa yang disampaikan oleh bapak Drs. H. Mahmud Abdullah (Sekda Sumbawa) mengungkapkan bahwa acara maulid Nabi Muhammad SAW merupakan adat istiadat
orang sumbawa yang harus kita jaga dan kita lestarikan. H. Mo' sapaan akrab
Sekda menambahkan bahwa dengan sudah terbentuknya Lembaga Adat Tana Samawa
(LATS), maka peringatan Maulid seperti ini harus kita lestarikan karena
kegiatan ini merupakan adat istiadat tau samawa (orang sumbawa) sehingga
generasi akan datang bisa melanjutkannya. Yang paling ditekankan pada
peringatan Maulid ini marilah kita tingkatkan budaya saling yaitu saling
satingi (saling menghormati),
saling ila (saling menghargai), saling sakiki (saling mengisi atau
mencukupi), dan saling pedi (saling mengasihi dan menyayangi). "Har-Gempar”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar