SISA GALIAN TANAH DARI PROYEK TALUT MENGGANGGU WARGA
Proyek
penggalian talut dari Dusun Stober Desa Moyo Mekar sampai dengan Desa Berare
Kecamatan Moyo Hilir telah rampung dikerjakan. Penyelesaian pekerjaan yang
berakhir sekitar dua minggu lalu menuai kritik dari masyarakat, terutama oleh
pengguna jalan yang melintasi wilayah tersebut. Masyarakat sebenarnya cukup
terbantu dengan adanya pembangunan talut tersebut. Akan tetapi bekas galiannya
membuat masyarakat mengeluh baik dari pengguna jalan sampai dengan pengendara
motor. Masyarakat mengeluh karena timbunan tanah dari galian talut yang berada di
depan rumahnya tidak dibersihkan oleh pihak proyek sehingga sangat menggangu
pengguna jalan.
Talut
sepanjang 1 km dari Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Sumbawa- Moyo
sampai dengan Kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Berare sudah di
selesaikan, akan tetapi tanah bekas galian tersebut masih berserakan di sebagian
ruas jalan, sehingga mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat pengguna jalan.
Akibatnya, pengguna jalan mengeluh. Hal ini dikarenakan oleh ruas jalan yang
sempit dan tanah yang berserakan di atas jalan sehingga jalan menjadi licin. Mengingat
kondisi jalan yang basah dan becek akibat hujan, timbunan tanah bekas galian
talut ini beberapa mengakibatkan terjadi kecelakaan, diantaranya kecelakaan
yang terjadi di depan Kantor DPU Pengairan Sumbawa-Moyo, di depan Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 2 Sumbawa, dan dekat kantor BUMDes Desa Berare.
Syamsuddin,
salah seorang warga dusun Olat Po Desa Berare yang menjadi korban kecelakaan
ketika ditemui hari selasa (7/2) kemarin
menuturkan “akibat dari CV pemegang proyek tersebut tidak menyelesaikan
proyek talut dengan bersih, kini masyarakat yang menjadi korban. Untuk itu,
kami selaku warga berharap agar pihak proyek/CV yang melaksanakan pengerjaan
proyek harus membersihkan bekas galiannya. Kepada pemerintah kami juga berharap
agar bisa lebih tanggap dan memperhatikan hasil serta dampak proyek setelah
proyek selesai dikerjakan. Misalnya dengan melakukan kontrol dan pemantauan
secara langsung terhadap finishing proyek yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Sehingga program pemerintah benar-benar
bermanfaat bagi masyarakat dan bukan sebaliknya malah mencelakai masyarakat”. (Ryan
muammar-Gempar)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar