Rabu, 08 Februari 2012

PROYEK PENGGALIAN TALUT MENUAI KRITIK


SISA GALIAN TANAH DARI PROYEK TALUT MENGGANGGU WARGA


Proyek penggalian talut dari Dusun Stober Desa Moyo Mekar sampai dengan Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir telah rampung dikerjakan. Penyelesaian pekerjaan yang berakhir sekitar dua minggu lalu menuai kritik dari masyarakat, terutama oleh pengguna jalan yang melintasi wilayah tersebut. Masyarakat sebenarnya cukup terbantu dengan adanya pembangunan talut tersebut. Akan tetapi bekas galiannya membuat masyarakat mengeluh baik dari pengguna jalan sampai dengan pengendara motor. Masyarakat mengeluh karena timbunan tanah dari galian talut yang berada di depan rumahnya tidak dibersihkan oleh pihak proyek sehingga sangat menggangu pengguna jalan.
Talut sepanjang 1 km dari Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Sumbawa- Moyo sampai dengan Kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Berare sudah di selesaikan, akan tetapi tanah bekas galian tersebut masih berserakan di sebagian ruas jalan, sehingga mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat pengguna jalan. Akibatnya, pengguna jalan mengeluh. Hal ini dikarenakan oleh ruas jalan yang sempit dan tanah yang berserakan di atas jalan sehingga jalan menjadi licin. Mengingat kondisi jalan yang basah dan becek akibat hujan, timbunan tanah bekas galian talut ini beberapa mengakibatkan terjadi kecelakaan, diantaranya kecelakaan yang terjadi di depan Kantor DPU Pengairan Sumbawa-Moyo, di depan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Sumbawa, dan dekat kantor BUMDes Desa Berare.

Syamsuddin, salah seorang warga dusun Olat Po Desa Berare yang menjadi korban kecelakaan ketika ditemui hari selasa (7/2) kemarin  menuturkan “akibat dari CV pemegang proyek tersebut tidak menyelesaikan proyek talut dengan bersih, kini masyarakat yang menjadi korban. Untuk itu, kami selaku warga berharap agar pihak proyek/CV yang melaksanakan pengerjaan proyek harus membersihkan bekas galiannya. Kepada pemerintah kami juga berharap agar bisa lebih tanggap dan memperhatikan hasil serta dampak proyek setelah proyek selesai dikerjakan. Misalnya dengan melakukan kontrol dan pemantauan secara langsung terhadap finishing proyek yang diperuntukkan bagi masyarakat. Sehingga program pemerintah  benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan bukan sebaliknya malah mencelakai masyarakat”. (Ryan muammar-Gempar)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar