Senin, 30 Januari 2012

SEMANGAT MENUNTUT ILMU DITENGAH GUYURAN HUJAN

SULITNYA AKSES SISWA MENUJU SMAN 1 MOYO UTARA

Menuntut ilmu merupakan perintah agama yang sangat penting untuk dilaksanakan. Jika menyimak dalam ayat-ayat al-qur’an dan hadist Rasulullah SAW akan ditemukan beberapa perintah  yaitu tentang menuntut ilmu. Surah yang pertama kali turun, yaitu Surah Al-‘Alaq (96), bahkan diawali dengan perintah “Bacalah!” Hal ini menunjukkan anjuran kepada kita untuk membaca, mempelajari, dan memahami segala sesuatu sebagai cara untuk menuntut ilmu. Hadist-hadist Rasulullah SAW juga banyak menjelaskan perintah untuk menuntut ilmu, diantaranya seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang berbunyi:Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang muslim….”
Oleh karena pentingnya ilmu pengetahuan, menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim tanpa membedakan jenis kelamin, status sosial, maupun ekonominya. Baik yang kaya, miskin, laki-laki, perempuan, pemimpin, atau rakyat biasa, tetap diwajibkan menuntut ilmu. Menuntut ilmu juga termasuk Fi Sabiilillah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: Dari Anas r.a. meriwayatkan dari Rasulullah SAW bersabda:”Siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk Fi Sabiilillah sampai ia pulang.” (H.R. Tirmizi) Hal inilah yang menjadi dasar dan juga motivasi bagi para siswa SMAN 1 Moyo Utara untuk tetap menuntut ilmu.

Sebagaimana diketahui bahwa keberadaan SMAN 1 Moyo Utara yang berlokasi di Desa Sabang, tepatnya di depan jalan Lintas Sumbawa-Moyo Utara merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas yang ada di Kecamatan Moyo Utara. Sehingga masyarakat yang berada di wilayah kecamatan ini yang terdiri dari beberapa desa, diantaranya adalah Desa Kukin, warganya menuntut ilmu di SMAN 1 Moyo Utara. Desa ini merupakan desa yang paling jauh jarak tempuhnya (±3 km) menuju SMAN 1 Moyo Utara dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di Kecamata Moyo Utara.

Sebagian besar siswa-siswi SMAN 1 Moyo Utara berjalan kaki menuju ke sekolah karena selain tidak memiliki kendaraan pribadi, transportasi berupa angkutan umum (bemo) pun masih minim dan uang saku pun tidak cukup untuk membayar ojek. Perjalanan yang ditempuh dengan berjalan kaki bagi para siswa memakan waktu kurang lebih 60 menit. Kondisi ini semakin diperparah dengan turunnya hujan di wilayah Kecamatan Moyo Utara Kab. Sumbawa.

Keadaan para siswa sangat memprihatinkan karena mereka harus berpacu dengan waktu agar bisa sampai ke sekolah dengan tepat waktu. sementara dalam perjalanan mereka dihadapkan dengan hujan, sehingga terkadang harus mencari tempat berteduh agar tidak kebasahan dan kondisi jalan yang penuh dengan kubangan air juga ikut menghambat, sehingga mereka terkadang terlambat sampai ke sekolah.Tapi itu tidak menyurutkan semangat para siswa untuk menuntut ilmu karena ingin meneruskan pembangunan negara ini yang ditopang dengan SDM yang intelek dan mampu berdaya saing. Para siswa menyadari bahwa pendidikan sangat penting dewasa ini karena tanggung jawab perubahan watak anak bangsa berada di pundaknya.

Melihat begitu luasnya Kecamatan Moyo Utara dan banyaknya tunas-tunas bangsa yang akan menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi maka perlu ada penambahan fasilitas terutama bangunan sekolah setingkat SMA yang dapat mudah diakses oleh masyarakat. Sehingga isi pembukaan UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa akan terwujud. (Muammar Gempar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar