CUACA BURUK, NELAYAN AI BARI ENGGAN MELAUT
Senin, (23/1) bertepatan dengan
perayaan tahun baru imlek, angin bertiup sangat kencang mengakibatkan ombak
laut meninggi hingga 3 meter. Angin yang bertiup kencang sejak 3 hari lalu
membuat nelayan di dusun Ai Bari Kecamatan Moyo Utara enggan melaut. Cuaca yang
cepat berubah membuat langit yang sesekali cerah dengan cepat berubah menjadi
mendung dan mengakibatkan hujan.
Menurut seorang nelayan yang kami
temui (Bagong) warga dusun Ai Bari, “cuaca serupa dengan ini juga terjadi pada
tahun lalu bersamaan dengan perayaan tahun baru cina (imlek). cuaca ekstrim
seperti ini membuat kami takut dan enggan melaut karena ombak yang tinggi bisa
saja menghempaskan kapal kami hingga tenggelam. Untuk itu kami terpaksa
mengangkat kapal kami ke darat karena ombak yang terlalu besar bisa
menghancurkan kapal-kapal kami. Selain itu, jika angin kencang bertiup seperti
ini hasil tangkapan kami juga tidak bagus. Apalagi daerah tangkapan kami tidak
jauh dari muara sungai moyo yang saat ini airnya sedang besar. Sehingga air
menjadi keruh dan banyak batang-batang kayu yang terbawa aliran air sungai. Tentu
saja hal itu bisa membuat jaring-jaring menjadi rusak tersangkut batang-batang
kayu tersebut” tambahnya.
Akibat kencangnya angin dan
kerasnya ombak yang menghantam bibir pantai, warga juga mejadi hawatir akan
terjadinya abrasi. Untuk itu warga sengaja mengambil batu-batu karang kemudian
digunakan untuk menghadang air laut supaya tidak terjadi pengikisan pasir
pantai. Melihat kondisi ini, sekiranya pemerintah melakukan langkah-langkah
untuk membuat tanggul penahan air laut di pantai ai bari. Sehingga abrasi yang
setiap tahunnya terjadi tidak semakin parah. Padahal pantai ai bari memiliki daya
tarik yang cukup menjanjikan jika dikelolah menjadi tempat wisata. (jul)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar