BANJIR YANG DATANG TIBA-TIBA MEMBUAT WARGA PANIK
Minggu (29/1)
banjir besar merendam ratusan rumah warga desa Kakiang kecamatan Moyo Hilir. Air
bah yang datang tiba-tiba membuat warga kalang kabut mengevakuasi barang milik
mereka . Pukul 07.00 WITA, air sungai tiba-tiba meluap dan arusnya sangat
deras. Kedatangan air bah yang tiba-tiba membuat warga cukup panik dan tidak
bisa menyelamatkan sebagian harta benda mereka.
Menurut pengakuan
warga (Ambek) “banjir yang terjadi sungguh mengejutkan kami, karena datangnya
tiba-tiba dan membuat kami tidak bisa berbuat banyak. Barang-barang kami pun
banyak yang tidak terselamatkan karena semuanya terendam air. Banjir kali ini
baru pertama kalinya terjadi di desa kami” tambahnya.
Ketinggian air
sampai dengan tengah hari masih setinggi leher orang dewasa. Sehingga warga
tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan harta benda mereka. Menurut pengakuan
beberapa warga yang kami temui. Hewan ternak mereka seperti sapi, kerbau dan
kambing ikut terbawa arus banjir. Pasalnya, kandang ternak mereka rata-rata
berada di pinggir sungai. Awalnya warga tidak terlalu khawatir dengan kedatangan
air bah. Karena warga mengira, air sungai yang datang akan sama seperti
tahun-tahun sebelumnya namun kenyataannya air dengan sangat cepat merendam
rumah warga. Bahkan rumah yang berada sekitar 50 meter dari pinggir sungai
ketinggian air mencapai atap rumah.
Sampai dengan
pukul 12.00 WITA, arus banjir masih sangat deras ketika kami ikut mebantu warga
mengevakuasi barang. Tim gabungan dari SAR, TAGANA, PMI, POLISI, TNI dan Pramuka
segera turun ke lokasi guna membantu warga. Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. A. Rasy
Muhkan juga datang langsung meninjau ke lokasi kejadian dan segera menurunkan
semua bantuan ke lokasi banjir.
Desa berare yang
berada di aliran sungai desa kakiang juga tidak luput dari banjir. Sebagian
rumah warga pun terendam air yang datangnya tiba-tiba. Banjir mengakibatkan
terputusnya akses ke desa Ngeru, Olat Rawa, Labuan Ijuk, Sengkal dan Batu
Bangka.
Sampai dengan
berita ini kami terbitkan belum ada korban jiwa yang teridentifikasi. Namun,
kerugian harta benda ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. karena banjir juga merendam tanam pertanian milik warga. Saat ini warga di
kedua desa yang terparah terkena banjir sangat membutuhkan bantuan air bersih,
pakaian dan makanan. Karena suplai makanan dari pemda masih sangat terbatas. (KM
Gempar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar