Minggu, 29 Januari 2012

BANJIR RENDAM RATUSAN RUMAH WARGA DI DESA KAKIANG


BANJIR YANG DATANG TIBA-TIBA MEMBUAT WARGA PANIK


Minggu (29/1) banjir besar merendam ratusan rumah warga desa Kakiang kecamatan Moyo Hilir. Air bah yang datang tiba-tiba membuat warga kalang kabut mengevakuasi barang milik mereka . Pukul 07.00 WITA, air sungai tiba-tiba meluap dan arusnya sangat deras. Kedatangan air bah yang tiba-tiba membuat warga cukup panik dan tidak bisa menyelamatkan sebagian harta benda mereka.
Menurut pengakuan warga (Ambek) “banjir yang terjadi sungguh mengejutkan kami, karena datangnya tiba-tiba dan membuat kami tidak bisa berbuat banyak. Barang-barang kami pun banyak yang tidak terselamatkan karena semuanya terendam air. Banjir kali ini baru pertama kalinya terjadi di desa kami” tambahnya.  

Ketinggian air sampai dengan tengah hari masih setinggi leher orang dewasa. Sehingga warga tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan harta benda mereka. Menurut pengakuan beberapa warga yang kami temui. Hewan ternak mereka seperti sapi, kerbau dan kambing ikut terbawa arus banjir. Pasalnya, kandang ternak mereka rata-rata berada di pinggir sungai. Awalnya warga tidak terlalu khawatir dengan kedatangan air bah. Karena warga mengira, air sungai yang datang akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya namun kenyataannya air dengan sangat cepat merendam rumah warga. Bahkan rumah yang berada sekitar 50 meter dari pinggir sungai ketinggian air mencapai atap rumah. 

Sampai dengan pukul 12.00 WITA, arus banjir masih sangat deras ketika kami ikut mebantu warga mengevakuasi barang. Tim gabungan dari SAR, TAGANA, PMI, POLISI, TNI dan Pramuka segera turun ke lokasi guna membantu warga. Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. A. Rasy Muhkan juga datang langsung meninjau ke lokasi kejadian dan segera menurunkan semua bantuan ke lokasi banjir. 
Desa berare yang berada di aliran sungai desa kakiang juga tidak luput dari banjir. Sebagian rumah warga pun terendam air yang datangnya tiba-tiba. Banjir mengakibatkan terputusnya akses ke desa Ngeru, Olat Rawa, Labuan Ijuk, Sengkal dan Batu Bangka.

Sampai dengan berita ini kami terbitkan belum ada korban jiwa yang teridentifikasi. Namun, kerugian harta benda ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. karena banjir juga merendam tanam pertanian milik warga. Saat ini warga di kedua desa yang terparah terkena banjir sangat membutuhkan bantuan air bersih, pakaian dan makanan. Karena suplai makanan dari pemda masih sangat terbatas. (KM Gempar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar