Minggu, 29 Januari 2012

BANJIR DAN MUSIBAH


MUSIBAH DAN UJIAN ALLAH
Banjir yang melanda beberapa desa di wilayah kecamatan Moyo Hilir hari ini (29-1-2012) betul betul  membuat luka bagi warga khususnya bagi warga desa yang terkena yaitu Desa kakiang, berare, malili, sengkal  dan songkar.  Betapa tidak,  banjir yang datangnya tiba tiba tersebut telah merendam pemukiman penduduk hingga mencapai ketinggian 2 meter. Sementara sebagian besar warga pada awal kejadian berada di sawah dan ladang mereka untuk mengurus pertanian. Dapatlah kita rasakan bagimana perasaan mereka ketika mendapati rumah mereka dalam keadaan tidak utuh lagi.
                Dampak dari banjir sudah mulai dirasakan oleh warga. Stok gabah yang sedianya untuk mencukupi makanan sementara menunggu panen berikutnya kini habis terendam banjir bahkan rusak hingga tidak layak untuk dimanfaatkan lagi. Area persawahan yang baru selesai tanam juga ikut terendam dan terancam rusak yang secara langsung akan menggangu perekonomian masyarakat. Belum lagi perabotan rumah tangga  yang tidak sempat diselamatkan dan hewan ternak yang juga tidak terselamatkan. Dan dampak yang paling menghawatirkan adalah dampak psykologis yang mengakibatkan trauma yang amat sangat mendalam. Kejadian ini tentu akan terekam dalam memori dan ingatan warga dan akan butuh waktu yang lama untuk dipulihkan.
Kenapa dan bagaimana musibah ini bisa terjadi? Untuk menjawabnya tentu kita harus mengambil I’tibar dari kejadian ini. Tanpa harus menyalakan siapa dan siapa yang bersalah kita harus bisa mengoreksi diri dan lebih bersahabat dengan alam. Ingatlah firman Allah “ telah nampak kerusakan di darat dan lautan yang disebabkan ulah dan tangan manusia itu sendiri”. Jelaslah apapun yang diberikan Allah kepada hambanya baik itu bencana ataupun musibah adalah disebabkan oleh makhluk itu sendiri dan semata mata untuk menguji sebesar apakah ketaqwaan dan keimanan kita. Dan bisa saja sebagai balasan dari tangan tangan jahil makhluknya.

Namun lepas dari itu, mereka para korban banjir harus senantiasa bersabar dan menerima dengan dengan ikhlas sekecil dan sebesar apapun ujian tersebut. Dan sebagai sesama saudara dan makhluk Allah kita harus bisa membuka mata dan hati serta fikiran kita untuk melihat dan merasakan bagaiman derita yang di alami oleh saudara saudara kita yang terkena musibah. (Allok)
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar