Jerami padi merupakan limbah
pertanian yang sangat berlimpah, terutama pada musim panen. Banyak petani yang
membakar jerami padi disawah mereka. Khususnya di Moyo Hilir pemanfaatan jerami
masih belum maksimal. padahal jerami padi memiliki potensi yang besar sebagai
pakan ternak. Walaupun kandungan nilai gizi yang rendah.
Banyak ternak palatabilitas terhadap
jerami padi kurang. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat kasar pada jerami
padi sangat tinggi. Menurut pak Amrullah.,S.Pt. M.Si (Kaprody Ilmu Peternakan
UNSA periode 2007-2012) bahwa “jerami memiliki kandungan serat kasar yang
tinggi, sehingga ternak seperti Sapid an Kuda tidak bisa mengolah dan menyerap
secara maksimal nutrisi yang ada pada Jerami. Ini dikarenakan kemampuan alat
pencernaan kuda dan sapi tidak bisa mengolah dan menyerap serat kasar secara
maksimal”. Ujar pak Amrullah kepada Kru Gempar yang ditemui dirumahnya hari
kamis kemaren (4/4).
Sekarang yang menjadi pertanyaan, “Adakah
teknologi untuk mengolah jerami padi sehingga dapat disukai ternak”??
Jawabannya tentu ada. Sudah banyak
penelitian yangdilakukan untuk pengolahan jerami sebagai pakn ternak. Salah
satunya Amoniasi jerami. Amoniasi jerami ini dilakukan dengan memanfaatkan
Bakteri Anaerob. bakteri ini berfungsi untuk melakukan fermentasi terhadap
jerami padi.
adapun alat dan bahan yang digunakan
untuk membuat amoniasi jerami:
- -
EM4
(sumber bakteri)
- - Molasses
atau air gula merah.
- -Jerami
padi
- - plastic
tebal
Jerami padi dipotong sekitar 3-5 cm. Kemudian air gula
merah dan EM4 yang sudah diencerkan dicampur dan dipercikkan secara merata ke
jerami yang telah dipotong. setelah itu jerami dibungkus dengan plastic tebal
dan dipress hingga tak ada udara. Jerami yang telah dibungkus didiamkan selama
7 hari. Setelah 7 hari amoniasi jerami siap diberikan ke ternak.
Nah, cukup
mudahkan cara membuat amoniasi jerami. Untuk itu, marilah kita menfaatkan
sumber pakan yang murah meriah yang berada dilingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar