Sabtu, 20 April 2013

KEMAJUAN TEKNOLOGI MEMUDAHKAN PETANI



Sistem panen padi yang digunakan oleh petani khususnya disumbawa rata-rata menggunakan system semi modern. system panen seperti ibi masih bercampur antara modern dengan tradisional. seperti halnya yang dilakukan oleh petani di Moyo Hilir. pada musim panen, untuk memanen padi masih menggunakan sabit untuk memotong padi dan menggunakan mesin untuk memisahkan biji padi dengan tangkainya.

           Dengan kemajuan teknologi, sekarang ini sudah dibuat motor khusus untuk memanen padi tanpa harus repot dan membutuhkan waktu yang lama. saat kru Gempar melintas dijalan Songkar-Pungkit pada jum’at sore (19/4) menjumpai petani yang menggunakan mtotor panen padi untuk memanen padinya.
            Menurut pak Jafar yang merupakan pemilik sawah yang sedang dipanen “ dengan adanya motor panen paadi ini sangat membantu kami para petani dalam memanen padi. Dulu panen padi disawah saya ini dikerjakan selama 1 minggu baru selesai. sekarang dengan menggunakan motor pemanen padi dikerjakan kurang dari 2 hari”.
            Sewa motor panen padi ini terhitung cukup murah. Sama dengan jumlah bagi hasil yang dikerjakan secara manual oleh penyinggu yaitu “nyinggu 16”. Tambah pak Jafar kepada kru Gempar.
            Nyinggu 16 merupakan isitilah orang Sumbawa dalam bagi hasil dengan orang yang memanen padi. Nyinggu 16 maksudnya bagian hasil panen setelah mencapai 16 takaran (berupa belik,ember,karung dll), 14 bagian untuk pemilik sawah sedangkan 2 bagian untuk pekerja.
            Semoga ditahun-tahun yang akan dating dapat dibuat karyayang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar