Pendampingan masyarakat dalam
rangka menurunkan angka kemiskinan melalui migrasi aman di 10 Desa di Kabupaten
Sumbawa kerjasama antara koslata dan TIFA telah melahirkan organisasi yang
solid ditingkat desa. Dimana pada 10 desa dampingan terdapat 10 organisasi
lokal yang peduli dengan permasalah buruh migran.
Guna meningkatkan kapasitas dan
mendorong kemandirian dalam melakukan advokasi dan pengorganisasian rakyat,
anggota CBO atau organisasi lokal ditingkat desa ini penting untuk diberikan
pelatihan sehingga dalam melakukan kerja untuk mewakili kepentingan para pihak
menghasilakan capaian yang maksimal. Sabtu, (27/13) bertempat di Hotel Dewi
Sumbawa Besar, Koslakta Sumbawa bekerja sama dengan Tifa Jakarta mengadakan
Training advokasi dan pengorganisasian
Menurut Lukman (panitia
pelaksana) mengungkapkan bahwa training advokasi ini diharapkan akan dapat
menutupi kelemahan serta dapat meningkatkan kapasitas sebagai anggota CBO
sehingga dapat melakukan pengorganisasian rakyat serta dapat melakukan advokasi,
mempengaruhi kebijakan dengan baik dan dapat mewakili kepentingan anggotanya
serta masyarakat secara umum dalam forum-forum public.
Tambahnya lagi bahwa kegiatan ini
dilaksanakan 3 hari (27 s/d 29 April 2013) dan diikuti oleh 20 orang dari 10
desa binaan pendampingan BMI diharapkan dapat menghasilkan adanya peningkatan
kapasitas peserta dalam melakukan advokasi (Buruh Migran Indonesia) dan pengorganisasian
masyarakat, lahirnya kader yang bisa mengarahkan masyarakat pada kegiatan
advokasi seperti mempengaruhi kebijakan baik di tingkat Desa maupun Kabupaten,
lahirnya kader yang dapat memberikan kesadaran kritis kepada masyarakat untuk
memperjuangkan hak-haknya serta lahirnya kader yang dapat menyuarakan
kepentingan komunitas BMI pada forum-forum public. Tegasnya
Semoga dengan pelatihan ini dapat
melahirkan kader advokat yang dapat BMI yang mendapatkan masalah dan dapat
memberdayakan mantan BMI sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar