Jum’at (7/9) bertempat di aula
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Sumbawa digelar rapat komite bersama para wali
murid MAN 2 Sumbawa untuk melaporkan penggunaan dana komite Tahun pembelajaran
2011/2002 serta menentukan besarnya dana komite untuk tahun pembelajaran
2012/2013. Kepala MAN 2 Sumbawa, Dra. Nurtini A. Hamid
pada sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan rutin setiap
tahun dilakukan yang tujuannya untuk menguatkan tali saliturrahim dan
persaudaraan seluruh keluarga MAN 2 Sumbawa serta menyatukan persepsi tentang
besar kecilnya dana komite MAN 2 Sumbawa setiap tahunnya. Tambahnya lagi bahwa
MAN 2 Sumbawa tidak akan bangun dan berkembang tanpa bantuan dari seluruh
keluarga MAN 2 Sumbawa termasuk wali murid.
Ketika Rahmawati, S.Pd selaku
bendahara Komite membacakan Laporan Pertanggung Jawaban penggunaan dana komite
tahun 2011/2012. Pada tahun lalu pendapatan komite yang diserap dari 240 siswa
sebesar Rp. 288.000.000,- dimana iuran komite Rp. 100.000,- /Siswa setiap
bulan. Hujan intrupsi datang dari para wali murid terutama ada dana penyusutan Rp.
29.457.000,- yang membingungkan para wali murid. Ibu Rahma sapaan akrab
bendahara Komite menjelaskan bahwa dana penyusutan tersebut disebabkan karena terhitung
10 siswa MAN 2 Sumbawa yang keluar tanpa alasan yang jelas sehingga dana
tersebut terjadi penyusutan dan masih banyak siswa yang menunggak iuran komite.
Ujarnya.
Setelah LPJ penggunaan dana Tahun
2011/2012 sudah jelas dan bisa diterima oleh seluruh wali murid, kemudian
dilanjutkan dengan penyampaian Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Komite
Madrasah (RAPBKM) Tahu pembelajaran
2012/2013 oleh Ketua Komite Madrasah MAN 2 Sumbawa, Mustafa Ibrahim. BA. Beliau
mengajukan rencana iuran komite untuk setiap siswa sebesar Rp. 110.000,-/siswa
setiap bulan tapi setelah terjadi diskusi yang alot dengan para wali murid maka
diputuskan Rp.100.000,-/siswa setiap bulan sesuai dengan iuran komite pada
Tahun Pembelajaran 2011/2012.
Diakhir acara Kepala MAN 2
Sumbawa mengucapkan permohonan maaf karena masih ada ruangan kelas yang belum
terpenuhi sehingga siswa ada yang sekolah pagi dan sore dan fasilitas-fasilitas
yang belum lengkap. Itu tidak lain dan tidak bukan karena terbentur dengan
kondisi pendanaan. Ujarnya. Tambahnya lagi sepanjang Tahun Pembelajaran
2011/2012 kita hanya mendapatkan bantuan pemeliharaan saja, tapi belum
mendapatkan bantuan pembangunan baru. Untuk itu sangat diharapkan peran serta
dari seluruh lapisan keluarga Madrasah terutama Wali murid, tegasnya.
Semoga tulisan ini dapat
memberikan masukan bagi kita semua terutama pemerintah bahwa pentingnya
pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri sehingga tidak ada kesenjangan
antara pendidikan di perkotaan dan di pedesaan. Karena setiap warga berhak
mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar