Kamis, 06 September 2012

PEMANFAATAN BIOGAS MULAI DIPERLUAS


LOUNCHING REAKTOR BIOGAS, GERBANG MENUJU HEMAT ENERGI


Kamis (6/9) Pemerintah Kabupaten Sumbawa meresmikan pemakaian reaktor biogas sekaligus mencanangkan dimulainya pengembangan biogas di Kabupaten Sumbawa. Kegiatan yang dipusatkan di rumah Bapak Ir. Agus Rahman, warga desa moyo Kecamatan Moyo Hilir yang merupakan lokasi uji coba reaktor biogas.



Pengembangan biogas dari kotoran sapi di Sumbawa oleh Hivos-Biru yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB merupakan gerbang awal menuju pengehematan energi ditengah sulitnya mendapatkan bahan bakar bersubsidi. Pemerintah propinsi NTB memberikan bantuan kepada masyarakat yg tertarik menggunakan biogas. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat berupa material seperti batu bata, semen, besi, dan lain sebagainya senilai 3 juta rupiah. Masyarakat yang berminat membangun reaktor diharap memberikan kontribusi berupa material seperti pasir dan krikil serta ongkos tukang sebesar 600.000 rupiah. Hivos-BIRU sendiri mensubsidi senilai 2 juta rupiah.


Melalui program ini akan dibangun 100 unit reaktor di pulau Sumbawa. Pemerintah provinsi menunjuk Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi sebagai leading sector-nya. Untuk melaksanakan program BIRU di Sumbawa, hivos bekerja sama dengan Pemerhati lingkungan Hidup sebagai mitra pembangun. Program ini mendapat sambutan dan antusias masyarakat. Direktur Pilah, Husnul yati, menjelaskan lebih dari 300 warga mendaftarkan diri sebagai pengguna biogas. Oleh karena jumlah peminat yang besar, dinas pertambangan dan  energy provinsi NTB dan hivos-BIRU mengembangkan mekanisme untuk menjaring mayarakat yang layak mendapatkan bantuan ini.

Manfaat biogas langsung di rasakan masyarakat. Seperti yang di sampaikan Pak Agus bahwa menggunakan biogas sangat menguntungkan. “Memasak menjadi lebih cepat dan lebih mudah serta lebih irit”. Hal senada juga di sampaikan ibu Nurwahidah, (31 tahun) warga Desa Moyo bahwa sejak menggunakan biogas Ibu Nurwahidah tidak tergantung lagi pada minyak tanah “ sekarang saya tidak takut kehabisan bahan bakar, cukup Dengan Kotoran Sapi, bahan bakar selalu tersedia” jelasnya.

Biogas diharapkan menjadi salah satu sumber energy alternatif di Kabupaten ini. Dengan populasi ternak yang cukup besar, Pengembangan Biogas memiliki peluang besar untuk di kembangkan. Upaya kearah tersbut dapat dicapai dengan Kerja Keras dan kerjasama. Seiring semakin berkurangnya minyak tanah, masyarakat sekiranya bisa memanfaatkan biogas.

1 komentar: