Sabtu, 11 Juni 2011

MUNIT ADAT



Perayaan Maulid Khas Tana Samawa

“Munit Adat” merupakan tradisi perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW yag dilakukan oleh masyarakat Sumbawa. Tradisi religius yang telah mengakar dalam kehidupan Tau Samawaini telah berproses dan beralkurturasi dengan adat istiadat Tau Samawa sehingga nuasna religi yang lahir memiliki ciri yang khas dan dibedakan dengan tradisi maulid di daerah lain.
Sebagai Nabi akhir jaman kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan “Rahmatan Lil Alamin”yang direspon melalui perayaan kelahirannya oleh masyarakat Sumbawa sebagai wujud rasa syukur bukan hanya karena telah diutusnya sang Al Amin, tetapi juga telah menyentuh kehidupan religi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sumbawa yang dominan bermata pencaharian sebagai petani.
Sebagai manifestasi rasa syukur tersebut maka setiap perayaan Maulid atau Munit Adat selalu di tandai dengan hadirnya “Sanra”yang brisi “Akar Kayu Bua Kayu” (hasil bumi), “Baku”dan “penyekan” yang berisi aneka penganan khas serta “male” (hiasan dari kertas bermotif ragam hias tradisional Sumbawa yang digantung pada stik bambu berhiaskan bunga kertas warna warni dan telur) memberi kesan meriah bagi perayaan “Munit Adat” itu sendiri. “Male” inilah yang dinanti oleh stiap jamaah dalam perayaan Munit Adat. Unsur musikalitas yang menunjang kemeriahan pun ditandai dengan kehadiran Ratib Munit dan Pembacaan Syaraful Anam.(Dea Ranga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar