Lawas (puisi lisan tradisional Sumbawa) yang merupakan cermin jiwa anak-anak, getar sukma muda-mudi dan orang tua.
Mengumandangkan lawas itu tergantung pada waktu lawas itu ditembangkan. Ulan atau langgam lawas itu terbagi atas tiga bagian. Kalau ditembangkan di padi hari dikenal dengan nama ULAN SIYEP (pagi hari), bila dikumandangkan saat teriknya matahari dikenak dengan ULAN PANAS ANO dan ditembangkan dikala senja hari dikenal ULAN RAWI ANO.
Menembangkan lawas itu ada temung (lagu/langgam). Di Sumbawa Temung (lagu) lawas ini dikenal ada dua, disebelah timur Sumbawa dikenal dengan TEMUNG ANO SIYEP dan disebelah barat dikenal dengan TEMUNG ANO RAWI.
Pembagian lawas pada umumnya terdiri dari lawas tau ode (anak-anak), lawas taruna dadara (muda mudi), dan lawas tau loka (orang Tua).
Lawas Tau ode (anak-anak)
Lawas tau ode mengedepankan tentang dunia anak-anak yang penuh kocak. Berikut ini contoh sebait lawas anak-anak.
Ma tunung adi matunung
Meleng tunung ku beang me
Jangan jadi kembo kopang
Terjemahan bebasnya :
Mari tidur marilah tidur
Bangun tidur ku beri nasi
Campur susu kerbau yang sehat
Lawas Taruna Dadara (Muda Mudi)
Lawas taruna dadara (muda mudi) intinya berkisar sekitar perkenalan, percintaan, berkasih kasihan, perpisahan, beriba hati.
Ketika bertemu antara jejaka dan gadis ketika menanam atau disaat memotong padi di sawah, dikala menonton keramaian karapan kerbau atau permainan barempuk antara keduanya terjadi pertautan batin, tapi mereka belum berkenalan masih dalam pase memendam perasaan, maka telah terjadi kelumrahan seperti tercermin lawas berikut :
Ajan sumpama ku lalo
Ku tarepa bale andi
Beleng ke rua e nanta
Terjemahan bebasnya
Seandainya aku bertandang
Mampir di rumah adinda
Adakah gerangan belas kasihan
Ketika muda mudi berada di alam romantik rasa cinta kasih memenuhi sukmanya untuk melahirkanisi hatinya dinyatakan dalam lawas cinta kasih sebagai berikut :
Nanmo lalo kau surat
Bawa salam doa kaku
Na’ mole lamin nonda ling
Tenri kalom ko kertas
Kusurat kewa ai mata
Sia baca kewa katawa
Terjemahan bebasnya
Malayanglah kau duhai surat
Antarkan salamsejahteraku
Jangan pulang tanpa pesan
Jatuhlah kalam di kertas
Ku gores sembari cucuran air mata
Ku baca dengan tawa riang
Manakala muda mudi telah berkenalan dalam saling cinta mencintai maka tersembullah perasaan kasih dan sayang tiada taranya. Pemuda menyatakan kasihnya dalam lawas berkasih-kasihan yang penuh romantik.
Pitu tin ku layar barat
Haram untung ku lako lin
Le lema sia si ku asa
Lamin tetap mo pang sia
Bose sangangkang lit rea
Na’ beang bilu lako lin
Terjemahan bebasnya
Tujuh tahun mengarungi musim
Haram jodoh ku pada yang lain
Cepat dan lamban cinta kupasrahkan kepada mu
Jika pendirian sudak mantap
Kayuhkan dayung arah samudra
Jangan berpaling pada yang lain
Dalam dunia muda mudi ada pertemuan yang mengasikkan namun dibalik itu mustahil tidak terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan misalnya saling cemburu, tuduh menuduh, curiga mencurigai antara yang satu dengan yang lain. Kalau sudah memuncaknya cemburu tiada saling percaya lagi akibatnya timbulnya keputusan yang diakhiri dengan kegagalan cinta. Contoh lawas perpisahan yang sangat memilukan hati.
To gili benru kadadi
Lis pio barema ngibar
Dapat palabu baseka
Saling buya do mo tokal
Terjemahan bebasnya
Adalah pulau baru menjelma
Sekawan burung serempak mengepak sayap
Tiba di pelabuhan lalu berpisah
Saling cari telah berjauhan tempat
Perpisahan sudah barang tentu menimbulkan kesedihan yang memilikan hati (beriba hati). Lawas iba hati dilahirkan dengan perasaan sedih derita dan air mata.
Benan mo sia kaka e
Tetap mo bangka ya layar
Aku po gila salingong
Terjemahan bebasnya
Bahagialah kanda kini
Perahu yang ditumpangi sudah pasti
Diriku di rundung bimbang
(Dea Ranga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar