LAWAS TAU LOKA (orang tua)
Lawas Tau Loka (orang tua) berintikan nasehat, agama dan filsafat.lawas tau loka bersifat didaktis berisih pelajaran dan sebagian lagi berintikan agama. Contoh lawas nasehat.
Pati palajar we ate
Na mu pina boat lenge
Pola tu ling desa tau
Kele tau barang kayu
Lamin to sanyaman ate
Banansi sanak parana
Terjemahan bebasnya
Patuhi ajaran wahai sukma
Jangan tunaikan laku buruk
Tahu diri di rantau orang
Kendati manusia tiada dikenal
Kalau budinya terpuji
Itulah dia sanak selingkar
Lawas nasehat saling isi mengisi dengan lawas agama.
Mana manis mo ling lalo
Agama dadi paruji
Na turit lamin basengkal
Sai sate nyaman mate
Laga mo rembit sambayang
Lema nyaman nyawa lalo
Terjemahan bebasnya
Betapa manisnya cetusan sukma
Agama landasan utama
Jangan diikuti jika bertentangan
Siapa ingin mati nikmat
Kerjakan sembahyang dengan teratur
Agar roh tenang menghadap-Nya
Lawas yang mengandung filsafat yang berkaitan dengan lawas agama.
Ada intan ku sakodeng
Ku sangisi kotak mesir
Ya timal umak rampek ban
Terjemahan bebasnya
Ada intan ku sebutir
Ku simpan dalam kotak mesir
Pantang ombak penghempas papan
Lawas dilihat dari bentuknya sangat mirip dengan puisi lama dari kesusastraan Indonesia dan sukar dirubah. Pada umumnya lawas terbentuk tiga seuntai (tarzina). Dalam satu kalimat terdiri dari delapan suku kata.
Pamuji tentu ko nene
No si bau tu kamaeng
Ada pang kita bajele
Lawas empat seuntai (kwatrijin) terdapat pula diantara sastra lisan.
To gili benru kadadi
Lis pio barema ngibar
Dapat palabu baseka
Saling buya do mo tokal
Disamping itu kita kenal lawas enam seuntai (sextet), misal:
Sumir ode tenga rau
Ku salungkap ke tabola
Ngelentong buya paria
Seumir ku dadi tau
No poda rungan ku bola
No kuto lamin ke sia
Tiga baris pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikutnya terdapat isinya. (dea Ranga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar