Peringatan menyambut tahun baru islam 1 Muharram 1434 Hijriah yang jatuh pada hari rabu (14/11) pelaksanaannya dirangkaikan dengan berbagai jenis kegiatan lomba keagamaan dan pagelaran budaya samawa serta pawai yang diikuti oleh 24 kecamatan se-kabupaten sumbawa. Tentu saja, kegiatan ini membuat peringatan satu muharram pada tahun ini menjadi semarak.
Dua hari menjelang bulan muharram telah dilaksanakan lomba bersholawat dan lomba besrakal (syarakal) yang dipustkan di Masjid Raya Nurul Huda Sumbawa Besar. Lomba bersholawat yang diikuti kaum hawa ini berhasil dimenangkan oleh majlis ta'lim darussalam dari kecamatan Lape sebagai Juara sedangkan juara syarakal untuk kaum adam dimenangkan oleh remaja masjid syamsul falah kecamatan moyo hilir. Selain itu dilaksanakan pawai ta'ruf batedung tuntang pada sore harinya yang diikuti oleh siswa sekolah dasar hingga siswa sekolah menengah atas.
Puncak acara satu muharram yang dilaksanakan di halaman istana dalam loka sumbawa besar berlangsung cukup meriah. DR. Subhan selaku penceramah menyampaikan beberapa poin tentang hikmah peringatan Muharram tahun ini. Diantaranya sejarah masuknya islam ke tana samawa yang dibawah oleh sunan prapen pada tahun 1632 (abad ke-17). Dengan usia yang sudah berabad ini, tentu saja nilai-nilai islam haruslah menjadi nafas tau dan tana samawa dalam kesehariannya. Nilai-nilai tersebut diantara tentang kerukunan dengan sesama muslim maupun dengan non muslim. Sesuai dengan hadist Rasulullah yang mengatakan "belum dikatakan islam seseorang apabila dengan kehadirannya tidak bisa menciptakan ketenangan, kedamaian, bagi saudaranya (tetangga) baik itu dengan lisannya, tangannya maupun perbuatannya." Untuk itu, beliau mengajak tau dan tana samawa agar selalu berpegang teguh kepada agama Allah sesuai dengan jiwa tau samawa "Takit Lako Nene, Kangila Boat Lenge" (takut pada Allah, malu berbuat kemungkaran/kejelekan).
Bupati sumbawa bapak Drs. H. Jamaluddin Malik dalam sambutannya pada malam itu mengajak kepada semua masyarakat sumbawa agar momentum muharram tahun ini menjadi sarana introspeksi diri, sejauh mana kita telah melaksanakan nilai-nilai islam dalam keseharian kita. Sehingga tercipta kedamaian dan ketenangan di tanah samawa tanpa terusik oleh tingkah laku anarkis seperti yang terjadi di beberapa daerah lain. Bapak bupati juga menyinggung tentang peringatan muharram tahun ini diselenggarakan dengan cara yang berbeda yaitu dengan merangkaikannya dengan kegiatan-kegiatan budaya. Kegiatan semacam ini dihajatkan untuk mengembalikan kembali budaya-budaya kita supaya dikenal kembali oleh tau samawa. Selanjutnya acara peringatan muharram dirangkaikan dengan pagelaran malala (Meramu Minyak/Obat sumbawa) yang diikuti oleh sandro (tabib) dari 24 kecamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar