BERWISATA DI DERMAGA PENINGGALAN JEPANG
Kabupaten Sumbawa menyimpan banyak tempat wisata, selain wisata alamnya yang indah dan terkenal hingga ke mancanegara (seperti pulau moyo) kabupaten sumbawa juga memiliki tempat wisata sejarah yang mempunya nilai tinggi. Sebut saja sejarah tentang masuknya penjajah Jepang ke Tana Samawa (1942) melalui Dusun Labuhan Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir. Desa ini terletak di ujung teluk saleh dengan jarak lebih kurang 15 km dari ibu kota kecamatan. Dusun ini juga memiliki beberapa pantai yang cukup indah sekaligus memiliki nilai sejarah.
Kabupaten Sumbawa menyimpan banyak tempat wisata, selain wisata alamnya yang indah dan terkenal hingga ke mancanegara (seperti pulau moyo) kabupaten sumbawa juga memiliki tempat wisata sejarah yang mempunya nilai tinggi. Sebut saja sejarah tentang masuknya penjajah Jepang ke Tana Samawa (1942) melalui Dusun Labuhan Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir. Desa ini terletak di ujung teluk saleh dengan jarak lebih kurang 15 km dari ibu kota kecamatan. Dusun ini juga memiliki beberapa pantai yang cukup indah sekaligus memiliki nilai sejarah.
Dermaga Jepang yang dibangun pada masa penjajahan tersebut, sampai saat ini masih terdapat di dusun prajak walaupun hanya tersisa puing-puing pondasi dan bangkai kapal yang sebagiannya telah hilang dicuri orang. Sekilas mata memandang, dermaga tersebut sulit untuk dikenali lagi, karena telah hancur akibat dibombardir oleh pejuang Indonesia. Begitu pula dengan kapal-kapal Jepang yang pada waktu itu sedang berlabuh di dermaga ini ikut karam karena terkena bom dari pejuang-pejuang kita. Barulah ketika air laut sedang surut,
bangkai-bangkai kapal bisa terlihat dengan cukup jelas.
Dermaga dan bangkai kapal perang ini merupakan saksi sekaligus bukti sejarah ketika Jepang menjajah di pulau Sumbawa. Selain itu, tidak jauh dari dermaga kuno tersebut pernah di temukan bahan peledak oleh masyarakat sekitar ketika hendak menggarap ladang. Seperti yang di ceritakan Syamsul Bahri warga Desa Batu Bangka yang memiliki ladang disekitar wilayah tersebut “sekitar lima tahun yang lalu, disekitar dermaga kuno ini masih terdapat kapal-kapal Jepang yang berada didaratan. Namun warga sekitar memanfaatkan sisa-sisa besi dari kapal-kapal tersebut untuk dijual. dan juga saat itu masyarakat pernah menemukan peti yg berisi senjata dan bahan peledak peninggalan Jepang “.
Dermaga dan bangkai kapal perang ini merupakan saksi sekaligus bukti sejarah ketika Jepang menjajah di pulau Sumbawa. Selain itu, tidak jauh dari dermaga kuno tersebut pernah di temukan bahan peledak oleh masyarakat sekitar ketika hendak menggarap ladang. Seperti yang di ceritakan Syamsul Bahri warga Desa Batu Bangka yang memiliki ladang disekitar wilayah tersebut “sekitar lima tahun yang lalu, disekitar dermaga kuno ini masih terdapat kapal-kapal Jepang yang berada didaratan. Namun warga sekitar memanfaatkan sisa-sisa besi dari kapal-kapal tersebut untuk dijual. dan juga saat itu masyarakat pernah menemukan peti yg berisi senjata dan bahan peledak peninggalan Jepang “.
Selain
memiliki nilai sejarah yang tinggi, keindahan pantai yang dikelilingi rimbunnya
hutan bakau menjadi objek wisata yang sangat indah. Sayangnya, tempat ini jarang
didatangi pengunjung dari luar daerah maupun didatangi media yang mengekspose keberadaannya. Padahal, pantai ini bisa dikatakana
aset berharga bagi Negara karena memiliki nilai historis tentang sejarah
kemerdekaan bangsa Indonesia dan sejarah masuknya Jepang ke Tanah Samawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar