Belum hilang
di ingatan kita bahwa Desa Moyo Mekar pada bulan ini telah mewakili Kabupaten
Sumbawa dalam kegiatan PPKSS (Pemberdayaan Perempuan Menuju Keluarga Sehat dan
Sejahtera) tingkat provinsi, lagi-lagi pada bulan yang sama desa yang terhitung masih seumur jagung ini (baru devinitif) dipercaya kembali mewakili kabupaten Sumbawa untuk
mengikuti lomba hatinya PKK tingkat Provinsi.
Kamis
(15/11) tim penilai dari Provinsi menyambangi Desa Moyo Mekar. Dalam sambutannya
ibu RIBAHAN selaku ketua tim (wakil ketua POKJA III TP PKK Provinsi ) mengungkapkan
bahwa hatinya PKK merupakan singkatan dari (Halaman, asri, teratur, indah dan
nyaman). Tambahnya lagi bahwa ini merupakan kegiatan POKJA III pada TP PKK yang
menitik beratkan pada pemanfaatan pekarangan yang ditanami dengan sayur mayur,
apotik hidup (jahe, kunyit, saladeri, laos dll) serta keteraturan penataan
pekarangan sehingga indah dan nyaman di pandang.
Setelah acara penyambutan dilanjutkan dengan penilaian lapangan
(memantau pekarangan warga). Di awal perjalanan tim juri sudah disuguhkan
dengan keindahan dan kebersihan lingkungan(pekarangan) warga yang ditata dengan
rapi dan indah sehingga pekarangan warga
terlihat asri. Dalam kegiatan ini juga POKJA III TP PKK Desa Moyo Mekar juga
membuat warung hidup PKK yang menyajikan semua hasil perkebunan (pekarangan
warga) tanaman obat, sayur sayuran serta buah-buahan.
Di tempat lain bapak IRWANSYAHRUDDIN selaku Kepala Desa Moyo Mekar
mengungkapkan walaupun Desa ini baru 6 tahun defenitif tapi tidak kalah dengan
desa yang sudah lama ada. Tambahnya lagi bahwa Desa kami ini bukan merupakan
desa siluman yang menyulap pekarangan pada saat lomba saja tetapi ini merupakan
sudah menjadi darah daging dan rutinitas warga yang paham dan mampu
memanfaatkan tanah pekarangannya. Bagi masyarakat yang tidak memiliki
pekarangan mereka memanfaatkan plastic bekas dan diisi dengan tanah sehingga
dapat ditanami bunga hias, sayuran maupun tanaman obat. Tegasnya.
Semoga 1 Muharram 1434 Hijriah ini adalah momentum yang baik
sehingga tercipta masyarakat yang hidup berdampingan secara damai serta
masyarakat yang mandiri dan mampu berdaya saing dengan tetap berpegang teguh
kepada pancasila dan UUD 1945 yang diperkuat dengan Al-qur’an sebagai pondasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar