Kamis, 15 Desember 2011

KEMERIAHAN HARI JADI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT


KIRAB PATAKA 
DISAMBUT ANTUSIAS MASYARAKAT MOYO HILIR

 
Kemeriahan hari jadi provinsi Nusa Tenggara Barat ke-35 sudah terasa di kecamatan Moyo Hilir, terlihat dari antusias masyarakat dalam menyambut kirab pataka (panji tanda kesatuan wilayah) NTB yang melintasi kecamatan Moyo Hilir. 
Kamis siang (15/12) tepat pukul 12.00 WITA, tim kirab pataka tiba diperbatasan kecamatan moyo hilir dengan kecamatan lopok. Serah terima bendera dari camat lopok kepada camat moyo hilir di desa ai puntuk berlangsung hikmad dan lancar. Setelah penyerahan usai, tim pataka kemudian menuju langsung ke ibu kota kecamatan untuk beristirahat sejenak. Setelah makan siang dan shalat zuhur, tim kembali melakukan konvoi mengarak bendera pataka NTB melintasi 3 desa. Dimulai dari desa moyo kemudia menuju desa moyo mekar dan berakhir di desa berare. 
Gemuruh suara marcingband yang dimainkan oleh siswa-siswi MTs Gunung Galesa Moyo Hilir, membuat kemeriahan kirab pataka semakin meluap-luap, ditambah lagi dengan lambaian bendera merah putih dari siswa-siswi sekolah dasar hingga SMA yang turut serta dalam pawai tersebut. Masyarakat yang tidak mau ketinggalan, juga turut ambil bagian dalam menyambut pawai tersebut dengan berbaris disepanjang jalan yang dilintasi oleh iring-iringan pasukan yang membawa bendera pataka NTB dan sesekali meneriakkan kata “Merdeka”.


Tim kirab pataka bendera NTB terdiri dari tim gabungan antara Pol PP Kab. Sumbawa dengan anggota pramuka, PNS, Ormas, LPM dan mahasiswa yang ada di kecamatan moyo hilir. Rute perjalanan yang ditempuh oleh kirab pataka sejauh 2 kilometer. Meskipun rute perjalan lumayan jauh dengan kondisi jalan yang berlubang dan sedang dalam pengerjaan/perbaikan talut, tidak mengurangi antusias peserta pawai.   

Setelah sampai di tempat tujuan peserta pawai pun berhenti dan beristirahat sambil mereguk segelas air. Air minum seadanya yang disiapkan oleh pemerintah kecamatan dan sumbangan dari instansi pemerintah setempat cukup mengobati kehausan para peserta pawai, apalagi pawai dilakukan ketika cuaca yang tidak menentu. Sesekali cahaya matahari terasa sangat terik, dalam sekejap juga berubah menjadi mendung kemudian terik lagi. Cuaca yang tidak bersahabat seperti mengakibatkan peserta cukup kelelahan, bahkan ada peserta yang pingsan.

Perjalanan tim kirab pataka kemudian dilanjutkan menuju kecamatan tetangga untuk diserah terimakan kepada camat moyo utara. (JL)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar