Sabtu, 29 Oktober 2011

Rintis Camping Ground, Pramuka Hijaukan Kawasan Hulu Sungai


Moyo Hulu, Berkurangnya kawasan hijau di kabupaten Sumbawa menjadi fokus kepedulian Gerakan Pramuka Kwarcab Sumbawa terhadap kondisi alamnya. Memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011, Gerakan Pramuka Kwarcab Sumbawa menggelar kegiatan perkemahan penanaman seribu pohon yang kemudian disebut Pekan Penghijaun 2011.

Kegiatan yang berlokasi di areal bendungan Batu Bulan kecamatan Moyo Hulu Sumbawa ini digelar bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda Jumat (28/10/2011) sampai Minggu (30/10/2011) mengikutsertakan anggota Pramuka yang berasal dari masing-masing gugus depan ambalan dan OSIS serta Ormas kepemudaan setempat.

Sukarman Jayadi, Sekretaris Panitia, menyebutkan, selain melibatkan anggota Pramuka, juga sedikitnya melibatkan 500 orang peserta terdiri dari anggota berbagai organisasi kepemudaan yang aktif di kabupaten Sumbawa, para pelajar dan mahasiswa serta instansi-instansi pemerintah.

Dikatakan Sukarman, dipilihnya bendungan Batu Bulan sebagai lokasi penghijauan didasarkan beberapa hal, antara lain, kritisnya lahan sekitar bendungan yang notabene merupakan daerah tangkapan air dan hulu sungai. Selain itu Gerakan Pramuka Kwarcab Sumbawa juga berinisiasi menjadikan kawasan ini sebagai salah satu Bumi Perkemahan atau Camping Ground di masa datang yang memiliki daya tarik wisata.

“Sehingga dalam penanaman ini kami telah menyiapkan design khusus untuk menjadikan lokasi ini sebagai Camping Ground nantinya. Dimana penataannya telah kami atur sedemikian rupa agar sarana dan prasarannya dapat representative,” papar Jay—sapaan akrab Sukarman Jayadi.

Karenanya, lanjut Jay, kegiatan yang bertemakan “Menggagas Pengembangan Kawasan Bendungan Batu Bulan Sebagai Kawasan Hijau Hulu Sungai” ini dilaksanakan dengan melibatkan setiap stakeholder kepemudaan, agar ke depannya setiap generasi muda Sumbawa dapat merasa memiliki dan melihara aset lingkungan yang mereka rintis.

Sebelumnya Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sumbawa, Drs H Mahmud Abdullah dalam sambutannya mengatakan, pemanasan Global menjadi isu yang kian popular saat ini, dimana temperatur udara di hampir setiap bagian bumi telah berada pada tingkatan ekstrim.

“Kabupaten Sumbawa sejak dahulu terkenal dengan suhu ekstrimnya yang tinggi dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Makanya, kegiatan penghijauan di kabupaten Sumbawa sangat penting peranannya dalam mengentas isu pemanasan di daerah ini,” ujar Mahmud Abdullah.

Lebih lanjut Ketua Kwarcab mengungkapkan, degradasi dan deforestasi kawasan hutan di kabupaten Sumbawa kian memprihatinkan, dimana area hijau dan daerah tangkapan air sebagian besar telah terdegradasi dan menjelma menjadi lahan kritis.

“Generasi mudaSumbawa, utamanya anggota Pramuka harus mampu menjadi garda depan dalam upaya penyelamatan lingkungan, sehingga apa yang kita lakukan saat ini dapat menjadi warisan generasi mendatang,” cetusnya.

Selain kegiatan penanaman, permainan Outbond dan diskusi kepemudaan juga menjadi rangkaian kegiatan ini. Para peserta begitu antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Hal ini nampak dari semangat peserta perkemahan dari awal kegiatan sampai kegiatan ini ditutup, meski suhu panas di lokasi perkemahan amat tidak bersahabat.

Bupati Sumbawa, Jamaluddin Malik mengapresiasi kegiatan ini sebagai kegiatan yang aplikatif tidak sebatas retorika terhadap isu pemanasan global, dan member dampak positif yang begitu besar bagi penyelamatan lingkungan di kawasan hulu sungai.

“Diharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan, tidak saat ini saja dilaksanakan, bila perlu dijadikan agenda rutin bagi setiap organisasi kepemudaan di Sumbawa,” pinta Bupati mengakhiri sambutannya pada upacara pembukaan perkemahan.(**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar