Minggu, 06 November 2011

SAMAWA DALAM BERBAGAI TAFSIRAN MAKNA

SAMAWA YANG KAYA MAKNA

Samawa adalah nama kelompok etnis uyang mendiami wilayah bagian barat Pulau Sumbawa. Kelompok etnis yang mendiami wilayah terluas di pulau Sumbawa Provinsi Nusas Tenggara Barat memiliki luas wilayah lebih kurang 8941 km2, terdiri dari daratan dan pulau-pulau kecil ( gili ). Wilayah tersebut merupakan bekas wliyah Kesultanan Sumbawa yang dewasa ini telah menjadi dua kabupaten yakni kabupaten Sumbawa yang dibentuk pada 22 januari 1959 dan pemekarannya yaitu kabupaten Sumbawa barat yang terbentuk pada 30 Nopember 2004.

Tau Tana Samawa atau tau dan Tana Samawa merupakan sebutan dana nama yang akrab ditelinga kita. Tau Samawa adalah sebutan bagi kelompok Etnis Samawa sedangkan tana Samawa menggambarkan wilayah tempat tinggal Tau Samawa.

Nama Samawa memiliki kekayaan makna baik secara etimologi, histori maupun pandangan hidup tau samawa ataupun tafsisran yang lahir dari penduduk sendiri ( Tau Samawa )

I. SECARA ETIMOLOGI ( ASAL KATA )

1. Samawa berasal dari kata sammava ( bahasa sanksekerta ) artinya dari berbagai penjuru.

Sebagai daerah pelabuhan pertemuan berbagai suku bangsa di Nusantara, Tana Samawa merupakan daerah yang telah dihuni oleh berbagai kelompok etnis yang datang dari berbagai kelompok etnis di nusantara bertempat tinggal serta mencari hidup di Tana Samawa.

Paska meletusnya gunung tambora pada april 1815, telah mendatangkan arus migrasi berbagai suku di nusantara ke tanah samawa sehingga sampai sekarang ini, tak kurang dari 15 suku bangsa yang kemudian berakulturasi secara kuat dalam budaya maupun kepercayaan yang kemudian menjadi tau samawa dengan ciri dan karakternya yang kuat

2. Samawa berasal dari kata sambava ( bahasa sanksekerta ) artinya pohon asal

Pohon asal dimaksud adalah gambaran sistem kekuasaan kesultanan sumbawa dimasa lalu, dimana dalam musayawarah kesultanan, sultan sebagai dewa masmawa hanya sebagai simbul sedangkan pengambilan keputusan serta penerapannya diserrahkan sepenuhnya kepada tanah samawa yang terdiri dari para lante’ dan menteri serta datu-datu dari Kemutar Telu ( Seran, Taliwang, dan Jereweh )

Jika tahta kesultanan Sumbawa ditinnggal mangkat oleh sultannya maka pemakaman belum dapat dilaksanakan sebelum dinobatkan seorang pengganti. Bila saja pengganti dari keturunan langsung sultan ( anak ) tidak ada ataupun masih kecil serta tidak memenuhi syarat lainnya maka diangkatlah Riwa batang ( pelaksana tugas sultan ). Riwa batang ini diambil dari datu-datu dalam wilayah kemutar telu.

II. LATAR BELAKANG UNGKAPAN TAU SAMAWA

1. SAMAWA ( Diungkapkan dengan tekanan pada akhir ucapan )

Mengacu pada sikap tau samawa yang selalu memberi bawaan ( oleh-oleh ) kepada tamu yang datang baik kepada kerabat, sahabat ataupun orang lain yang mengunjunginya.

Hal ini terungkap dalam lawas ;

Ka datang sangka ku angkang

Mole ku santurit kemang

Lema mampis bawa rungan

2. SAMAWA ( diucapkan dengan bunyi sema’wa )

SEMA berarti sembah/hormat

WA dari kata uwa atau uwak berarti ayah atau orang tua

Artinya tau samawa menempatkan orang tua / pemimpin maupun leluhurnya pada posisi/tempat yang sangat terhormat, penampatan uwa begitu tinggi sehingga dalam kehidupan tau samawa orang tua menjadi tempat bagi mereka untuk mengaktualisasikan sikap penghormatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar