Senin, 12 September 2011

PENGELOLAAN DANA BOS PERLU DIPERBAIKI











PELATIHAN PENGELOLAAN DANA BOS

TINGKAT SEKOLAH/MADRASAH SE-KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2011

Dana Operasional Sekolah (BOS) yang merupakan program pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Dana BOS ini telah bergulir sejak tahun 2005 yang lalu. Dengan adanya program ini, diharapkan mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga kwalitas manusia Indonesia dapat meningkat pula.

Tepat jam 8.30 wita (9/12) bertempat di lantai 3 kantor bupati Sumbawa. Dalam sambutan yang disampaikan oleh kepala Dinas Diknas Kab. Sumbawa Drs. H. Hasan Basri, bahwa pelatihan dana BOS akan dilaksanakan secara bertahap dengan 6 gelombang untuk SD/MI dan SMP/MTs se-Kab. Sumbawa. pelaksanaannya dari tanggal 12 september sampai dengan 1 oktober 2011. Pelaksanaannya pun dilaksanakan di 3 lokasi yang berbeda, yaitu di hotel Sutan, hotel Pariangan dan hotel Cendrawasih Sumbawa Besar. Tambahnya lagi, pada tahun pelajaran 2010/2011 selain Bantuan Operasional Sekolah yang berasal dari pusat pemerintah daerah juga telah menganggarkan BOS daerah yang bersumber dari APBD diperuntukkan kepada 12 ribu orang tahun (utk SD). Dan harapan yang sama juga agar pada tahun pelajaran 2011/2012 ini anggaran tersebut harus dimasukkan ke APBD kab. Sumbawa.

Pelatihan ini diikuti oleh 496 kepala sekolah, 496 Bendahara sekolah dan 496 perwakilan komite sekolah masing-masing baik SD/MI maupun SMP/MTs se kabupaten Sumbawa. nara sumber berasal dari Dinas Diknas kab. Sumbawa dan kementrian agama yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan TOT tahun 2011.

Kegiatan ini juga dibuka secara resmi oleh bupati sumawa (Drs.H.Jamalauddin Malik). Dalam sambutannya bupati Sumbawa mengatakan “kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan karena masih terdapat temuan pelanggaran dalam pengelolaan dana BOS di sekolah. Pelanggaran semacam ini besar kemungkinannya bisa terjadi karena ada kepala sekolah maupun pengelolah dana BOS yang belum mengerti tentang cara yang baik dan benar dalam mengelolah dana BOS. Begitu juga dengan komite sekolah dan masyarakat belum diberikan akses yang layak untuk ikut berpartisipasi dalam mengawasi pelaksanaan bantuan BOS ini.

Bapak bupati juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini jangan sampai menjadi kegiatan yang sifatnya normatif dan formalitas saja. Kegiatan ini harus menjadi pemacu semangat kita semua untuk meningktakn kwalitas pendidikan. Terutama dengan hadirnya unsur stakeholder (komite) supaya masyarakat dapat menakses informasi bos. Sehingga dana BOS nantinya ini bisa dikelola dengan efketif dan efisien sehingga sampai ke sasaran yang kita hendaki.

Jangan lagi ada pengelolaan dana dari pemerintah (DAK, DEKON TERMASUK BOS dlll) yang dalam pengelolaan atau penyalurannya melibatkan unsur-unsur pegawai diknas yang sengaja campur tangan, dengan harapan nantinya ada pembagian hasil dengan kepala sekolah atau pengelolah,seperti yang disamnpaikan kepada kepala dinas diknas kabupate Sumbawa. karena anggaran (BOS dll) sifatnya adalah swakelolah. Untuk itu, diperlukan akses yang luas bagi masyarakat guna mengawasi dan bisa berpartisipasi dalam pelaksanaan dana BOS. Ini akan menjadi tugas dan tanggungjawab kepala sekolah untuk membangun komunikasi yang elegan dengan stake holder sehingga peningkatan mutu penidikan tidak hanya dibebankan kepada pemerintah saja. Kepala sekolah juga harus mampu meningkatkan kemampuan-kemampuan manajerial dan teknis dalam membangun komunikasi dengan masyarakat.

Jul : gempar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar