Lamtoro atau bahasa latinnya Leucaena leucocephala merupakan salah
tanaman yang tergolong dalan suku fabaceae (leguminosa atau polong-polongan).
tanaman ini kerap digunakan untuk
penghijauan lahan, penahan erosi, kayu pagar, terutama pagar kebun ataupun
sawah. sehingga tanaman ini sering dijumpai dilingkungan sekitar. Siapa sangka,
tanaman lamtoro ini memiliki banyak khasiat sebagai obat seperti diabetes,
kencing manis, luka dan lain-lain.
Adapun penyajian lamtoro sebagai berikut:
1. Diabetes. Caranya, ambil
batang lamtoro yang tua dan kering, kupas, ambil bijinya. Goreng biji lamtoro
tanpa minyak, lalu tumbuk halus hingga menjadi seperti bubuk kopi. Seduh dengan
air hangat dan minum2 kali sehari. Bisa juga langsung dimakan seperti minum obat
tanpa harus ditumbuk dan diseduh terlebih dahulu.
2. Kencing manis. Caranya,
ambil lamtoro yang sudah tua dan kering, lalu goreng tanpa minyak. Tumbuk
hingga halus, lalu seduh dengan air panas. Minum setiap hari.
3. Luka baru. Caranya, ambil
daun lamtoro, kunyah-kunyah hingga agak lembut, lalu tempelkan pada luka
Lamtoro memiliki kandungan
nutrisi yang tinggi. terutama kandungan protein. adapun kandungan nutrisi dari
lamtoro yaitu Protein kasar 32,12 %,
lemak 3,55%, serat kasar 21,65%,NDF 43,23%, Kalsium 1,20%, fosfor 0,22%, dan
Energi 4824 kalori/gram.
Lamtoro memiliki potensi yang
cukup tinggi dijadikan sebagai pakan ternak. mengingat kandungan nutrisi
lamtoro cukup tinggi, terutama protein yang memerupakan komponen yang sangat
dibutuhkan oleh ternak. dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Semali dan
Matius (1984) bahwa pemberian daun lamtoro sebanyak 1 kg/hari yang dicampur
dengan jerami dan rumput gajah dapat meningkatkan bobot badan domba muda secara
significan. hal ini tentunya akan menguntungkan peternak. Selain itu, Rasyaf
dalam buku Seputar Pakan Ayam Kampung (2009) bahwa pemberian lamtoro sebanyak
20% dari ramsum dapat meningkatkan bobot badan harian ayam buras. Pemberian daun
lamtoro pada kambing dan domba tidak lebih dari 40 % dari ransum. sebab dapat
merontokkan bulu pada ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar