Senin, 10 Januari 2011

REFLEKSI KINERJA APARAT DESA TAHUN 2010

Sebagai upaya untuk menjalin silaturrahmi dan mengevaluasi kinerja seluruh perangkat desa sekecamatan Moyo Hilir, Bapak Camat Moyo Hilir Varian Bintoro. S.Sos mengadakan pertemuan untuk merefleksi kinerja aparat desa sepanjang tahun 2010. Dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan Sekdes se-Kecamatan Moyo Hilir, pertemuan ini berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan. Dalam sambutannya bapak Varian Bintoro, S.Sos mengungkapkan “ saya berterima kasih kepada seluruh Kepala Desa beserta jajarannya yang telah membantu kami sehingga program kerja kami alhmdulillah berjalan lancar, walaupun masih banyak yang masih belum terlaksana sepenuhnya tapi dengan bantuan dan kerjasama kita dan seluruh masyarakat insya Allah akan kami selesaikan”.
Dalam laporannya rata-rata Kepala Desa mengeluhkan kinerja stafnya yang jarang masuk. Ada staf yang absen 3 bulan bahkan sampai 6 bulan, saking jarang masuknya sampe-sampe gajinya diambil oleh istrinya. Tetapi perangkat yang berulah seperti itu punya alasan yang mendasar yaitu gaji yang tidak sesuai dengan Upah Minimum RegionAL (UMR) yaitu hanya Rp430.000,-/bulan. Ini merupakan PR besar bagi pemerintah dalam memerhatikan kesejahteraan aparat desa sehingga dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terganggu karena masalah kesejahteraan atau finansial. Kita ketahui bersama bahwa Desalah ujung tombak bagi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Untuk itu, kini saatnya pemerintah juga memerhatikan dengan bijak permasalahan tersebut.
Mereka juga melaporkan bahwa sepanjang tahun 2010 ini banyak sekali kemajuan terhadap pembangunan desa baik dari segi pembangunan fisik maupun kepribadian masyarakatnya. Adapun program pemerintah yang cukup berhasil dan langsung dirasakan masyarakat adalah peningkatan skill masyarakat melalui pelatihan tentang penggunaan alat-alat elektronik, pemberian bantuan sapi, bantuan pupuk dan benih padi kepada petani, pemberdayaan masyarakat dalam Program PNPM-PISEW, dan upaya pemerintah dalam penuntasan Buta Aksara.
Dalam pertemuan ini kita bisa menyimpulkan bahwa pemerintah dalam menentukan kebijakan harus lebih memerhatikan desa yang merupakan tonggak penggerak dan ujung tombak pemerintah dalam upaya membangun bangsa yang lebih maju, kebijakan pemerintah juga harus lebih mengarah langsung dan dirasakan oleh masyarakat karena masyarakat sekarang sudah bosan dengan janji-janji pemerintah yang membuat masyarakat melayang dengan janji manisnya, kesejahteraan aparat desa juga harus diperhatikan karena aparat desa merupakan pionir dalam mennsukseskan pelaksanaan program pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar