Kamis, 31 Januari 2013

JELANG PILKADES MOYO MEKAR, PANITIA 9 DAN TIM PENGAWAS PILKADES SUDAH TERBENTUK

Rabu, (30/1) pukul 20.00 Wita bertempat di Aula Kantor Desa Moyo Mekar BPD Desa Moyo Mekar mengadakan rapat pembentukan panitia 9 pilkades Moyo Mekar. Rapat ini dihadiri oleh seluruh aparatur pemerintah Desa, anggota BPD Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda. Pada sambutannya ketua BPD Moyo Mekar bapak Madya Yacub Zain. SH mengungkapkan bahwa panitia 9 ini memiliki tugas pokok seperti penjaringan nama calon kades, pendataan jumlah pemilih, penyusunan proses tahap pemilihan serta penentuan jumlah TPS dan Petugas KPPS. Tambahnya lagi bahwa masa jabatan Kepala Desa Moyo Mekar berakhir Bulan Mei Mendatang tetapi ketika Kepala Desa yang masih menjabat ingin mencalonkan diri kembali maka 3 bulan sebelum masa jabatannya berakhir haruslah mengundurkan diri dan surat pengunduran diri dikirim ke Kantor Camat ditembuskan ke Bupati Sumbawa, Kepala BPMPD Kab. Sumbawa dan BPD Desa Moyo Mekar sesuai dengan perda No.29 pasal 5 ayat 7 Tahun 2010. Ujarnya

Untuk mempermudah dalam proses pemilihan, terlebih dahulu dibentuk tim formatur yang mewakili seluruh elemen peserta yang hadir yang beranggotaan 5 orang diantaranya Purnairawan (Staf Kantor Desa), Abdul Latief, S.Pd (Tokoh Masyarakat), M. Yasin. HAK (BPD), Syarafuddin, S.Ag (Tokoh Agam) dan Abdurrakhman, S.Pd (Ketua Karang Taruna). Sekitar 30 Menit tim formatur mengadakan rapat tertutup dan menghasilkan 9 nama menjadi panitia 9 pemilihan Kepala Desa Mekar. Adapun susunan pengurus panitia 9,  H.B. Abdullah SH (Ketua), Abdul Latief, S.Pd (Wakil Ketua), Abdurrakhman, S.Pd (Sekretaris), Purnairawan (Wakil Sekretaris), Hidayati (Bendahara), Burhanuddin, S.Pd (Anggota), Supiansah (Anggota), Sapiolah Rahmat (Anggota) dan H. Nasrullah,S.Sos.I (Anggota). Supaya ada pengawasan kinerja panitia 9, tim formatur juga memilih tim pengawas yang terdiri dari Syarafuddin, S.Ag (Tokoh Agama), Haminuddin. SE (Tokoh Masyarakat) dan M. Yusuf Mustafa (Tokoh Masyarakat).

Semoga panitia 9 Pilkades yang sudah terbentuk dapat bekerja maksimal yang kinerjanya selalu diawasi oleh tim pengawas dan seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat Pemilhan Kepala Desa mendatang yang LUBER (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dapat tercapai.

Rabu, 30 Januari 2013

PERTAMA DI SUMBAWA, INDUSTRI RUMAHAN CIPTAKAN MINUMAN RINGAN

NATA VITA DE COCO, MINUMAN RINGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAHAN 

"Nata Vita De Coco" minuman ringan pertama buatan Sumbawa diproduksi oleh kelompok usaha industry rumahan “Mekar Jaya Lestari” RT 002/RW 005 Dusun Olat Po Desa Berare. Proses produksi minuman ringan ini  sudah berlangsung sejak bulan Mei 2012 lalu. "Kegiatan ini  merupakan program dari Lembaga Muslimat Romadaniah NW Kecamatan Moyo Hilir yang bekerjasama dengan Program TPQ At-Taubah NW Dusun Olatpo Desa Berare" ungkap AR Junaidi ZA selaku pengurus NW Kecamatan Moyo Hilir.

Nata Vita De Coco terbuat dari sari kelapa murni ditambah dengan bahan-bahan lain seperti gula murni, sodium siklamat, asam sitrat, Natrium benzoat, dan perisa makanan. Dalam pengembangan kedepan akan memanfaatkan buah-buahan asli Sumbawa yang akan disesuaikan dengan musimnya. Pembuatan Nata Vita De Coco langsung di tangani oleh tenaga tehnis dan berpengalaman dari Bandung yaitu bapak M Zainal Mustapa S.Pi. Menurutnya "Pemasaran produk yang dihasilkan oleh industri kami ini tinggal menunggu izin dari Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa. setelah itu produk ini akan kami produksi dalam jumlah yang cukup besar sekitar 500 hingga 1000 buah perharinya. Kemudian, pemasaran akan kami lakukan ke semua pasar yang ada di NTB. Tinggal selangkah lagi, setelah kami mendapat izin dari Dinas-Dinas terkait dan modal usaha dari Gubernur NTB selaku pengurus NW NTB" Pungkasnya.

Kegiatan produksi oleh industri rumahan seperti ini diharapkan menciptakan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar dan memberikan daya ungkit terhadap perkembangan ekonomi di wilayah Moyo Hilir, apalagi baru-baru ini telah diresmikannya pasar tradisional di desa Berare oleh Bupati Sumbawa. 
Tentu saja, dukungan dan kerjasama dari pemerintah sekitar bersama masyarakat sangatlah diharapkan. Mengingat banyaknya makanan dan minuman ringan yang datang dari luar pulau sumbawa membuat masyarakat sendiri malas untuk mengelolah yang sudah ada dan menjadikan sumber daya manusianya menurun.

Selasa, 29 Januari 2013

PEDULI LINGKUNGAN, PRAMUKA HIJAUKAN BANTARAN SUNGAI

PRAMUKA : TANPA BUMI KITA BISA APA ?

Moyo Hilir (1/29). Pramuka Ambalan MAN 2 Sumbawa bersama DKR Moyo Hilir melasanakan kegiatan penghijauan disekitar Bendungan hantar dan bantaran sungai yang terletak di Desa Moyo Kec. Moyo Hilir. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap banjir yang kerap terjadi di wilayah ini, seperti banjir pada Februari dan April tahun lalu yang telah melanda sebagian besar wilayah Moyo Hilir.


Penghijauan merupakan salah satu solusi untuk mencegah terjadinya bencana banjir. Dalam kegiatan ini instansi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sumbawa-Moyo mendukung dan memberi sedikit bantuan seperti air minum untuk kelangsungan kegiatan tersebut. 
Sukamto (67th) selaku staf DPU Kantor Pengairan Sumbawa-Moyo mengatakan bahwa beliau sangat mendukung kegiatan ini. “saya memberikan dukungan penuh terhadap Organisasi Pramuka Kecamatan Moyo Hilir yang secara sukarela melaksanakan kegiatan penghijauan demi mencegah terjadinya bencana banjir. Saya juga berharap istansi-istansi lain juga mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat kemasyarakatan seperti ini”.

Dukungan dari setiap istansi dan juga masyarakat luas merupakan hal yang dapat membantu suatu organisasi dalam berkreasi dan mengabdikan diri kepada kalangan Masyarakat pada umumnya. Dan kegiatan yang mulia ini sekiranya bisa didukung penuh oleh pemerintah terhusus Kecamatan Moyo Hilir.

Senin, 28 Januari 2013

HATI-HATI, JUDI TOGEL SEMAKIN MENJADI


Judi togel sudah sangat membius masyarakat dari seluruh kalangan tanpa terkecuali. Kondisi ini disebabkan oleh iming-iming dahsyatnya keuntungan dari togel yang dapat melipat gandakan uang dalam sekejap. Judi yang berbentuk tebak angka ini tidak lagi dilakukan degan sembunyi-sembunyi namun dilakukan dengan terbuka di tengah masyarakat.

Desa Moyo dan Moyo Mekar sebagai ibu kota Kecamatan Moyo Hilir seakan menjadi sarang berkembang biaknya perjudian ini. Meski di ibu kota kecamatan pun terdapat institusi penegak hukum maupun instansi pemerintah yang seharusnya bisa membina bahkan menghilangkan segala bentuk pelanggaran etika dan moral semacam perjudian ini. Namun dengan maraknya judi togel di tengah masyarakat seakan-akan keberadaan institusi penegak hukum dan instansi pemerintah tidak mampu melakukan penghentian. Sehingga terkesan acuh dan memberikan ruang bebas untuk melakukan penjualan terbuka di tengah masyarakat.

Mirisnya lagi togel seakan lekat dan tidak asing lagi bagi kalangan pelajar hingga siswa tingkat sekolah dasar. Celakanya, Terjadi penanaman sifat buruk oleh orang tua kepada anak-anak dengan menyuruh mereka (anaknya) membeli  nomor togel. Bahkan ada orang tua yang memarahi anaknya ketika tidak mau disuruh membeli ke agen togel. Tidak heran jika anak-anak dan remaja pun semakin terbiasa dengan judi togel.

Masih teringat beberapa hari yang lalu sekitar pertengahan bulan Januari 2013, Polda NTB mengadakan razia togel di wilayah desa moyo dan desa sekitarnya. Sempat aman memang, tapi itu tidak berlangsung lama dan minggu ini sudah mulai marak lagi. Tentu saja operasi penertiban semacam ini bukanlah sekedar tebar pesona atau pencitraan semata. Namun dengan maraknya kembali perjudian ini dalam waktu yang tidak begitu lama, tentu ada oknum yang sengaja melindungi atau memberikan informasi kepada bandar togel sehingga mereka lolos dari penertiban. 
Memang Susah jikalau kita hendak membersihkan ruangan yang kotor dengan sapu yang kotor pula.

Semoga tulisan ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah dan kita semua agar penyakit masyarakat ini bisa dilenyapkan dari tana samawa yang kita cintai. Dengan demikian akan mudah merealisasikan misi provinsi NTB yaitu menciptakan masyarakat NTB yang religius dan mampu berdaya saing.

Minggu, 27 Januari 2013

DAMAILAH SUMBAWAKU


Tragedi Kerusuhan Sumbawa pada selasa 22 januari 2013 lalu, masih menyisakan rasa takut dan trauma. Bukan hanya trauma yang dialami oleh korban kerusuhan (etnis Bali di Sumbawa), namun masyarakat Sumbawa sendiri merasakan hal yang sama.
Rasa takut dirasakan oleh masyarakat sumbawa yang menyaksikan kebrutalan pada hari tu. Penjarahan yang disertai dengan pembakaran toko dan rumah etnis bali yang sama sekali tidak tau menau dengan persoalan sebenarnya. Peristiwa ini amat mencoreng muka dan nama baik masyarakat  Sumbawa yang cinta damai.
Masih teringat di benak kami ketika pasien RSUD Sumbawa terpaksa dievakuasi ke bandara Sultan Kaharuddin Sumbawa. Lantaran khawatir kerusuhan disertai pembakaran akan merembes ke RSUD yang Jaraknya sangat dekat. Semua pasien termasuk bayi yang baru lahir dibantu oleh keluarga masing-masing berhamburan keluar dari RSUD untuk dipindahkan ke tempat  yang lebih aman. Ada pasien yang dievakuasi dengan menggunakan truk TNI dan ada pula pasien yang terpaksa berjalan kaki karena kalut dengan situasi yang mencekam. Tentu saja peristiwa ini membuat kondisi mereka malah semakin menurun dan menyisakan trauma.
Setidaknya ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa ini.
Pertama, begitu mudahnya masyarakat terprovokasi dengan isu yang belum jelas permasalahannya. Isu SARA yang dengan cepat menyulut amarah telah membutakan logika masyarakat Sumbawa.
Kedua, Komunikasi terbuka yang tidak berjalan dengan baik antara aparat penegak hukum dengan masyarakat yang menginginkan keterbukaan. Apalagi ini menyangkut persoalan hilangnya nyawa seseorang yang melibatkan anggota penegak hukum itu sendiri. Sehingga timbul rasa tidak percaya dan rasa putus asa dari keluarga korban yang berujung pada pelampiasan sakit hati kepada etnis lain yang tidak tahu menau persoalan tersebut.
Ketiga, Meski hasil otopsi dari dokter independen telah menyampaikan hasil bahwa korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Namun isu Perkosaan dan pergaulan bebas menjadi hal yang perlu diperhatikan supaya kita bisa menjaga diri dan keluarga kita. Sebut saja pergaulan antara si korban dengan tersangka yang menjalin hubungan asmara padahal keduanya memiliki agama dan keyakinan berbeda. Sehingga masalah pribadi berujung pada persoalan SARA dan merugikan semua pihak.
Keempat, Pemimpin yang tidak didengar kata-katanya oleh rakyat terbukti tidak mampu meredam situasi genting seperti ini. Jika dikaitkan dengan keberadaan café Batu Gong yang mendapat penolakan keras dari masyarakat Sumbawa. Pemerintah dianggap tidak punya kuasa menghilangkan café batu gong. Sehingga rasa percaya masyarakat kepada pemimpinnya berkurang. Justru dengan adanya peristiwa ini barulah café batu gong diratakan dengan tanah. Sungguh harga yang sangat mahal untuk menghilangkan café batu gong.
Semoga persitiwa ini tidak akan terulang lagi di masa-masa mendatang. Dan persoalan segera terselesaikan sehingga pihak keluarga bisa mendapatkan keadilan. Yang lebih penting saat ini adalah membantu saudara-saudara kita di pengungsian sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Damailah Sumbawaku !

Rabu, 23 Januari 2013

PASCA KERUSUHAN 221 KOTA SUMBAWA BESAR MULAI DIBERSIHKAN


Kerusuhan yang berujung pada pembakaran dan penjarahan di Sumbawa Besar hari Selasa (221) lalu, mulai redah dengan diturunkannya 1469 aparat gabungan dari Kepolisian dan TNI. Keamanan yang mulai terkendali membuat warga yang prihatin dengan kejadian ini sedikit legah. Pemkab Sumbawa pun mulai mengambil langkah pembersihan dengan menurunkan armada truk pengangkut sampah yang kemudin menyisir setiap sudut lokasi kerusuhan, dimulai dari lokasi kerusuhan terparah yaitu Jalan Baru dengan kerusakan akibat pembakaran.
Melihat situasi saat ini, puing-puing bangunan yang berserakan sampai ditengah jalan raya mengakibatkan kemacetan panjang. Akibatnya para pengguna jalan merasaa terganggu bahkan tidak sedikit pula pengguna jalan mengeluh karena roda kendaraan mereka tertusuk paku dan puing-puing yang  tajam. Ardiasyah (25 th) warga kelurahan Panto Daeng yang kami tanyakan ketika mendorong motornya saat melintas diwilayah tempat kejadian berharap secepatnya masalah ini terselesaikan. “semoga masalah ini tidak akan berlanjut lama karena masyarakat lainnya juga merasa rugi dengan aksi-aksi yang  tidak layak  dialami kota yang cinta damai ini”.
Selain pemerintah, masyarakatpun sekiranya bisa memberikan sedikit bantuan untuk membersihkan lokasi-lokasi pembakaran dan penjarahan secara bersama-sama  mengingat musibah yang dialami saudara kita yang tidak bersalah. Semoga ini menjadi pelajaran bagi sebagian masyarakat yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan demi urusan pribadi.