Rabu, 10 Agustus 2011

SEKILAS PERSIAPAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI DITENGAH PUASA RAMADHAN


Puasa ramadhan tahun ini tetap membawa keberkahan tersendiri bagi umat islam khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Sudah tiga tahun ke berturut peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan bertepatan dengan bulan suci ramadhan. Namun, peringatan HUT proklamasi kali ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan kali ini dilaksanakan di lapangan Sampar Main Kecamatan (2 tahun sebelumnya dihalaman SMPN 1 Moyo Hilir). Seperti yang sering disampaikan oleh Bapak Camat Moyo Hilir Abu Bakar, SH kalau pelaksanaan upacara memang sebaiknya dilaksanakan dilapangan umum (menurut aturan yang berlaku). Selain syiarnya kepada masyarakat, pelaksanaan upacara dilapangan umum akan memberikan peran serta yang lebih luas kepada siapa saja untuk ikut menyukseskannya.

Kamis pagi (11/8) kami berkesempatan meninjau langsung persiapan upacara HUT proklamasi. HUT proklamasi yang bertepatan dengan bulan suci ramadhan kali ini, tidak mengendurkan semangat anggota Pasukan Pengibar Bendera (PASKIB) Madrasah Aliyah Negeri 2 Sumbawa yang berlatih dalam menyukseskan kegiatan peringatan tahun ini.

Dibawah asuhan pelatih dari Kapolsek Moyo Hilir, Koramil Moyo Hilir dan Pramuka Moyo Hilir para anggota paskib ini tidak mengendurkan semangat latihan mereka. Dengan derap langkah yang tegap dan seirama mereka menjalani latihan setiap harinya. Latihan ini telah dilaksanakan sebulan sebelum hari pelaksanaan. Tidak tanggung-tangung kalau porsi latihan yang padat dijadwalkan pagi dan sore hari sejak seminggu yang lalu.

Menurut keterangan dari tim pelatih yang disampaikan oleh Bapak Husni (anggota kapolsek moyo hilir) “kami sudah sepakat dengan anggota paskib kalau latihan akan kita intensifkan walaupun dalam keadaan berpuasa, ini demi kelancaran dan kemantapan PASKIB dalam melaksanakan tugasnya pada tanggal 17/8 nanti”. Disisi lain, petugas penyanyi inti dari SMP Negeri 1 Moyo Hilir juga siap menyukseskan HUT proklamasi nanti.

Dari keterangan yang kami dapatkan di kantor Kecamatan Moyo Hilir, bahwa dalam rangka peringatan tahun ini diperkirakan menghabiskan dana 12 juta rupiah. Dana tersebut berasal dari sumbangan seluruh pegawai dalam ruang lingkup kecamatan Moyo Hilir. Disaat yang bersamaan pula kami mendapati panitia HUT proklamasi sedang sibuk melengkapi segala keperluan upacara. Dari undangan hingga sket arena upacara nanti.

Rencananya pada saat peringatan nanti semua masyarakat akan diundang untuk menghadiri upacara detik-detik. Dalam setingannya peserta upacara akan diminta berpakaian sesuai dengan profesi masing-masing. Misalnya petani berpakaian dengan pakaian petani sambil membawa cangkul dan alat pertanian lainnya. Begitu juga dengan peternak atau pengembala sambil membawa hewan ternak dan hewan gembalaannya. Nelayan dengan hasil tangkapan ikannya dan ragam profesi lainnya akan menyemarakkan kegiatan HUT proklamasi RI tahun ini.

Semoga tulisan ini menginspirasi kita semua. Amin.

Minggu, 07 Agustus 2011

BERTAHUN-TAHUN BERUSAHA PERCETAKAN (SABLON)



Di desa Ngeru nan jauh ke pelosok desa tepatnya di Kecamatan Moyo Hilir, seorang pemuda bernama Wildan tak henti merajut usaha percetakannya (sablon). Sejak ia tamat SMA (2006) hatinya tergerak untuk berusaha membantu perekonomian orang tuanya yang berpenghasilan pas-pasan sebagai seorang petani. Sadar akan keadaan itu, ia pun mengambil alih sebagian tanggungjawab orang tuanya untuk menyekolahkan adik-adiknya yang baru masuk SMA. Bersama temannya (Leo) mereka mendapatkan bantuan dan binaan dari dana hibah berasal dari partai Politik (Partai Bulan Bintang) yang ada di Sumbawa.

Bahu-membahu mereka mencurahkan keterampilan yang didapat untuk membantu orang tua mendapatkan uang. Sebagian dari penghasilannya itu juga, ia mampu membiayai kuliahnya di Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar.

Diawal-awal usahanya itu, sangat berat tantangan yang ia hadapi, mulai dari modal usaha yang sangat minim dan operasional untuk membuat satu buah cetakan (diatas screen) harus menempuh jarak belasan kilometer ke Ibu kota kabupaten karena di ibu kota kecamatan tidak memiliki alat untuk membuat cetakan tersebut. Disamping jalan yang tidak baik (penuh lubang) panas matahari sangat menguras tenaga “kata Wildan”.

Setengah dari perjalanan usahanya ini (3 tahun), lumayan order yang ia terima. Mulai dari sablon undangan, baju kaos, stiker dll. Hasil yang ia terima lumayan membantu karena usahanya pada saat itu tergolong baru di wilayah desa sekitarnya. Namun sekarang usahanya ini mulai menurun dan bahkan dapat dikatakan “mati suri”. Kalau ada orderan, biasanya pemesan kepepet atau pengen cepat selesai. Daripada tidak ada sama sekali, ya diterima saja tandas Wildan. Walaupun ada orderan tetapi kesehatan adalah taruhannya, karena bisa tidak tidur semalam suntuk dan paginya juga harus tetap kerja.

Hal yang sama juga dialami oleh Wahidin, warga desa moyo yang sudah belasan tahun berusaha sablon dan percetakan. Kalau dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan percetakan yang ada (Fotocopy dll), usaha mereka jelas kalah dalam segala hal kecuali kreatifitas dan semangat. Bapak dari dua anak ini juga bersuaha sablon semenjak ia kembali dari sekolah di mataram sekitar tahun 1998. Kini usahanya hanya bertopang pada alat yang seadanya yang ia miliki dari awal ia mendirikan usaha ini (belasan tahun).

Ia pun mengungkapkan keinginannya kepada kami agar pemerintah mau melirik usaha kecil kami ungkapnya. Tambahnya lagi “dengan keterbatasan kami, mohonlah agar pemerintah memprioritaskan usaha kami yang ada di desa “ tanpa harus kami mengusulkan sendiri (pemerintah harus tanggap dengan mengadakan survey terhadap usaha-usaha kecil). Kami juga tidak punya beking (rekanan/orang dalam) yang bisa membantu proposal kami di pemerintah.

Dibulan puasa seperti saat ini, Wahidin tetap bekerja mencetak spanduk-spanduk pesanan dalam rangka menyambut HUT kemerdekaan RI. Seorang diri ia menorehkan kuasnya di atas kain polos untuk dituliskan kalimat, selama berjam-jam bahkan berhari-hari.

Itulah sekelumit keluhan dan harapan dari pengusaha percetakan (sablon) yang ada di kampung kami. Mereka membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari orang yang dermawan.

Semoga bulan puasa ini dilipatgandakan amal ibadah kita serta dibalas oleh-Nya berlimpah di Jannah-Nya. Amiin

GEMPAR: Sumbawa…

Jumat, 05 Agustus 2011

LISTRIK PRABAYAR (LISTRIK ISI ULANG) KINI HADIR DI KAMPUNG KAMI


PT. PLN (persero) yang sekarang bukanlah PLN yang dulu. Sempat diterjang oleh berbagai isu yang tidak mengenakkan, kini PLN mulai menunjukkan pelayanan yang membaik kepada masyarakat. Disamping listrik yang hampir tidak pernah mati lagi, PLN kini telah menunjukkan inovasi-inovasi yang memberikan kemudahan terhadap pelayanan masyarakat. Baik di tingkat cabang maupun di tingkat ranting.

Inilah inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan Kemudahan, Kebebasan dan Kenyamanan bagi pelanggannya yaitu Listrik Prabayar – Listrik Isi Ulang !

Dengan listrik prabayar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik prabayar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli token (voucher listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online.

Lalu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam KWH Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB.
Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti:
• Informasi jumlah energi listrik (kwh) yang dimasukkan (diinput).
• Jumlah energi listrik (kwh)) yang sudah terpakai selama ini
• Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).
• Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Dengan demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui secara persis penggunaan listrik di rumah. Jadi, kendali penggunaan listrik sungguh dapat dikontrol oleh pelanggan.

Di Kecamatan kami (Moyo Hilir) Meter Prabayar ini sudah mulai di masyarakatkan (masih baru). Menurut keterangan yang kami dapatkan (6/8/2011) dari petugas yang ada dikantor PLN (Persero) Ranting Moyo Hilir (Bapak Munajad) semenjak program ini dicanangkan, ada sekitar 62 buah meteran yang sudah terpasang di rumah-rumah warga. Sementara warga lain yang sudah memiliki meteran sendiri (biasa/lama) nantinya juga akan diganti menggunakan Meter Prabayar ini juga.
Karena jikalau masyarakat menggunakan meteran Prabayar ini akan sangat memudahkan masyarakat itu sendiri dan petugas PLN juga. Terutama sekali dalam hal menghindari pelanggan yang sering menunggak tagihan listriknya.

Selain itu juga, masyarakat tidak perlu takut lagi terhadap kesalahan petugas pencatat meteran yang sering mengakibatkan membludaknya pembayaran listrik.

Dalam penjelasan yang kami dapatkan, setidaknya ada 7 keuntungan dari listrik prabayar ini.
1. Lebih mudah kendalikan pemakaian listrik. Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari. Karena pada meteran tersebut terdapat angka sisa pemakaian kwh terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengurangi pemakaian listriknya.
2. Bebas kesalahan catat meteran akibat petugas pencatat yang suka “main tembak”.
3. Membeli sesuai kemampuan. Dengan nilai voucher STROOM bervariasi dari Rp. 20.000.- s.d Rp. 1.000.000.- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
4. Tidak akan terkena biaya keterlambatan karena sudah bayar dimuka.
5. Privacy lebih terjaga (aman dari kasus kemalingan yang berkedok petugas pencatat meteran listrik)
6. Bebas biaya abodemen (tarif pergolongan per kwh).
7. Jaringan luas pembelian STROOM isi ulang di 30.000 lebih gerai ATM di seluruh Indonesia : BNI, BRI, BCA, BUKOPIN, MANDIRI, NISP, DANAMON, BTN, KANTOR POS dan kemitraan dengan pihak ketiga.

Dari kunjungan singkat kami ke kantor jaga PLN Ranting Moyo Hilir, informasi yang baik ini coba kami sampaikan kepada masyarakat. Dan hasilnya masyarakat sangat menyetujui kalau meteran prabayar ini segera diberlakukan secara menyeluruh karena akan lebih membantu dan meringankan beban masyarakat.

Semoga tulisan ini memberikan manfaat kepada kita semua… amiin…